webnovel

Chapter 1 Lelaki dari Masa Depan

Luffy yang berumur 7 tahun sedang berdiri di pelabuhan, dia dikelilingi oleh bandit gunung. Luffy meneriaki mereka karna sudah meghina Shanks dan mereka mulai berteriak karna tidak terima. Boss mereka,Higuma mendorong bocah itu sampai punggungnya menyentuh barel berisi air dan kemudian Higuma memposisikan pedang yang dibawanya pada leher bocah itu. Kemudian Shank tiba di lokasi Luffy dan menegur bandit gunung yang mengancam Luffy.

Tapi tiba-tiba, semua menjadi sunyi. Suhu udara di sekitar menjadi lebih dingin dan suasana menjadi sedikit gelap. Semua orang tidak bersuara dan diam seperti patung, beberapa bahkan diam dengan pose yang aneh. Luffy akan menertawakan mereka jika dia tidak ketakutan.

"Shanks?" Panggil Luffy. "Semuanya, bisakah kalian mendengarku? Makino? Mayor? Tolong seseorang jawab A-"

"Meraka tidak bisa mendengarmu." Suara lain memotong kalimat Luffy.

Luffy melihat ke segala arah dan kemudian melihat seorang lelaki, dia satu-satunya orang yang bisa bergerak di penglihatan Luffy. Lelaki itu menggunakan baju seperti rompi berlengan panjang berwarna merah dan simpel, rompi itu ia biarkan tidak terkancing, dia juga menggunakan celana pendek berwarna hitam dan menggunakan sandal. Dia memiliki bekas luka yang parah pada dadanya, luka itu membentuk huruf X, dia juga memiliki luka kecil di bawah matanya. Dia menggunakan sebuah straw hat dikepalanya. Jika orang -orang melihat pria ini mereka mungkin bisa dengan cepat menebak siapa dia, Tapi Luffy tidak tau. Luffy merasa dia seperti mengenal pria ini, tapi dia juga tidak tahu siapa dia, Luffy juga terlihat tidak takut sama sekali dengan pria baru ini.

"Siapa kau?" Tanya Luffy dengan penasaran.

Pria itu hanya tersenyum dan melangkah mendekat, sekarang dia dan Luffy jaraknya cukup dekat.

"Aku Kau." Jawab pria itu, masih tersenyum. Entah bagaimana Luffy bisa melihat senyum pria itu terlihat sedih, tapi sangat tulus.

"Apaaaaa?" Tanya bocah itu, belum mengerti.

"Aku adalah kau, dari masa depan."

"ITU SANGAT KERENN!" Mata bocah itu berbinar-binar, dan bintang muncul di matanya.

"Diriku yang kecil," Pria itu memulai pembicaraan dengan tersenyum: "Aku dikirim kesini oleh temanku, karena aku kehilangan semua Nakama ku. Aku berharap dengan berada di sini, aku bisa menghentikannya."

Bocah itu tau dirinya yang dari masa depan tidak berbohong karena ia mendengar kesedihan dari pernyataan yang baru saja ia sampaikan, jadi ia juga ikut sedih, Dia merasakan setetes air mata mengalir di pipinya dan dia langsung melihat dirinya yang lebih tua dengan mata melebar.

"Aku akan kehilangan semua teman-temanku?" Dia bertanya dan pria itu mengannguk. Bocah itu terlihat akan menangis, tetapi laki-laki dari masa depan itu berbicara lagi untuk menenangkan dirinya yang masih kecil.

"Jangan khawatir, sekarang kau bisa memperbaikinya!" Dia bilang pada anak itu dengan nada yang ceria.

"Ba-bagaimana?"

"Itu mudah, aku akan memberikanmu kekuatanku. Walaupun, kau juga akan menerima bekas luka di dadaku, sebagai pengingat bahwa kau masih bisa kehilangan sesuatu yang kau sayangi." Ucap pria itu, sambil menunjukkan bekas luka di dadanya.

"H-hey, apa aku menjadi bajak laut?" Bocah itu bertanya lagi.

"Betul, bajak laut yang hebat tepatnya. Tapi aku tidak berhasil menjadi raja bajak laut."

"Kenapa tidak?"

Pria itu menghela nafas dan melihat bocah itu dengan mata yang berkaca-kaca.

"Semua nakamaku mati."

"O-oh."

"Tanpa mereka aku tidak memiliki keinginan untuk hidup lagi. Aku tidak bisa membunuh diriku sendiri, Karena itu akan menjadi tamparan diwajah mereka, mereka mati karena melindungiku...." Ucap pria itu yang sekarang menangis.

"K-kau.... aku pasti sangat sedih." Ucap bocah itu sambil melihat pada dirinya yang lebih tua, yang sekarang terlihat kesakitan.

"Benar." Jawab pria itu. "Aku melanjutkan hidupku.... untuk mereka. Tapi aku sangat sedih, setiap waktu. Terkadang aku ingin mati saja."

Luffy yang masih kecil terlihat ingin mengatakan sesuatu, tetapi Luffy yang lebih tua mengangkat jarinya menandakan dia belum selesai berbicara.

"Jadi aku melakukan apapun untuk membuat diriku sibuk. Aku tidak bisa melanjutkan menjadi Bajak laut, karna itu akan membuatku depresi." Pria itu berbicara dengan tenang. "Jadi aku pergi kesuatu pulau besar untuk hidup di sana. Aku bersembunyi dan mencari teman baru. Aku berlatih, walaupun aku tidak memiliki tujuan untuk berlatih lagi, aku berhasil menjadi sedikit lebih kuat. Tapi berlatih membuatku teringat pada nakama-nakamaku, jadi aku tidak sering berlatih. Aku mulai membaca, sedikit tentang sejarah dan tentang peperangan, berkelahi dan seperti-"

Kemudian bocah itu memotong pembicaraannya. Tertawa geli.

"Kalau begitu kau bukan aku. Aku tidak suka membaca."

Pria yang mendengar pernyataan itu juga ikut tertawa.

"Aku tau. Tapi itu membuatku tidak mengingat-ingat rasa kehilanganku."

Bocah itu mengangguk menandakan pengertiannya.

"Jadi, apa kau paham kenapa aku disini?" Luffy yang lebih tua bertanya dengan senyuman yang lembut.

"Untuk memberimu kesempatan mencoba lagi." Bocah itu menjawab dengan cepat. Pria itu tersenyum mendengar jawabannya, Kemudian dia mulai mendekati bocah itu, tapi bocah itu memiliki satu pertanyaan lagi.

"Bagaimana aku tahu siapa nakamaku?"

Pria itu berhenti dan tersenyum lagi.

"Dan mereka bilang aku terlalu bodoh dan ceroboh." Ucap pria itu, bangga pada dirinya yang lebih muda karena mempertanyakan pertanyaan yang sangat bagus. Dia melihat ketidaksabaran di mata dirinya yang masih muda dan berbicara lagi ketika dia melihat bocah itu mau membuka mulutnya. "Saat aku menyentuhmu, kita akan bergabung bersama dan menjadi satu-"

"Kau terdengar seperti Shanks ketika dia berbicara tentang lebah dan burung." dirinya yang lebih muda memotong pembicaraannya lagi. Mereka saling memandang dan kemudian selama beberapa menit mereka berdua tertawa tak terkendali. Kemudian Luffy yang lebih tua menenangkan dirinya dan berbicara lagi.

"Tidak seperti itu!" dia berbicara dengan warna merah muncul di wajahnya. Bocah itu terkekeh, tidak mengerti mengapa lelaki itu sangat malu, tetapi bagaimanapun juga dia merasa geli. "Ketika aku menyentuhmu, aku benar-benar akan menghilang—"

"KEREN!" Luffy kecil menyela lagi.

"Ya, aku tahu. Kau akan mendapatkan sedikit kekuatanku, kau juga akan mendapatkan semua ingatan dan keterampilanku, dan sayangnya kau juga akan mendapat bekas lukaku." Ucap pria itu.

Kemudian dia memperhatikan pria kecil itu sedang cemberut.

"APA?"

"Itu tidak adil untuk yang lain!" Ucap bocah itu dan pria itu segera mengerti.

"Aku tahu itu."

"Kalau begitu-"

"Tapi kita ingin melindungi nakama kita, kan?" dia berkata kepada bocah itu, kemudian cemberut di wajahnya menghilang dengan cepat dan dia sekarang mengangguk dengan semangat. Luffy yang lebih tua terkejut dengan betapa mudah dia menyetujuinya, meskipun dia belum pernah bertemu dengan satu pun dari nakama-nya. Tapi kemudian, dia mengingatkan dirinya sendiri bahwa mereka adalah orang yang sama ... dan bahwa selain Shanks mereka belum memiliki banyak teman. Dia tersenyum dan terus berbicara.

"Dan selain itu, ini tidak akan sama! Akan lebih keren kalau kita akan jauh lebih kuat sekarang!" Katanya ramah kepada bocah itu, yang menyeringai bahagia padanya.

"Kami akan luar biasa!" bocah itu berteriak kegirangannya dan lelaki itu mengangguk, sekarang sangat senang.

"Siap?" pria itu bertanya dengan ramah.

"Yosh, ayo lakukan!" kata bocah itu sambil tersenyum. Pria itu menyentuh tangan bocah itu dan mulai menghilang, perlahan-lahan tubuhnya menjadi semakin transparan. Bocah itu kemudian diliputi rasa sakit ketika ia menerima otot-otot baru, serta bekas luka baru dan banyak informasi baru di otaknya. Kemudian rasa sakitnya mereda dan bocah itu menaikkan pandangannya, melihat senyum paling cerah yang pernah dilihatnya dalam hidupnya, keluar di wajah pria itu ... tidak, Wajahnya. Bocah itu membalas senyuman dirinya dimasa depan yang saat ini tubuhnya hampir sepenuhnya transparan ketika dia akhirnya sepenuhnya memahami segalanya. Luffy yang lebih tua memiliki satu hal terakhir untuk dikatakan pada dirinya sendiri.

"Lindungi mereka, Luffy. Selalu lindungi nakamamu."

Kemudian dia akhirnya menghilang sepenuhnya dan rasa sakit yang dirasakan Luffy berhenti. Udara dingin dan gelap bertahan selama beberapa menit dan kemudian dunia mulai berjalan lagi.

'Terima kasih atas kesempatan ini, Coby. Aku akan memastikan kau menjadi Marine yang baik lagi! '

'YOSH, MARI LAKUKAN INI!'

Next chapter