Lucas Mate

“Akkh!” “Amour!” “Luke, kamu datang..” “Tentu sayang, bertahan sebentar oke? Kau pasti akan baik-baik saja.” “Sakit, Luke..” “Sebentar saja, Amour. Bertahanlah.” “Luke. Aku mungkin jarang mengatakan ini, tapi satu hal yang harus kau tahu, Aku selalu mencintaimu. Aku sangat bahagia bisa bertemu dan menjadi Luna dihidupmu, menjadi salah satu orang yang paling berharga untukmu. Tak pernah terpikirkan bisa menemukan kebahagiaan di saat aku memiliki kehidupan yang terbilang cukup rumit. Tapi kau menerima segala kekuranganku. Terima kasih, Luke. Aku selalu mencintaimu.” “Sayang, jangan berbicara yang tidak penting. Kau akan selamat, kita akan menjadi orang tua yang luar biasa bukan? Bertahanlah. Aku mohon.” Keheningan melanda tempat di mana terjadi peperangan besar sebelumnya. Semua hanya terpaku menatap yang saat ini sedang terjadi. Alpha yang paling ditakuti itu menangis ketakutan karena saat ini sosok yang menjadi separuh jiwanya tengah berada dalam dekapannya dengan darah yang terus mengalir deras. “Amour! Aku mohon bertahan!!” “Kau berjanji akan selalu bersamaku, sayang. Kau berjanji akan menua bersamaku, membesarkan anak-anak kita nantinya. Tidakkah kau ingin melihat bagaimana kebun blueberry milikmu ?” “....” “Amour. Tetap bersamaku, aku tak akan bisa hidup tanpamu..”