webnovel

Pertemuan pertama

"Musim gugur sudah di depan mata ..."

"Bunga berwarna merah bertiup dan berguguran ..."

"Aku makan kue beras buatan ibuku"

"Itu membuatku sangat bahagia ..."

"Di bawah matahari yang bersinar dengan hangat, hal tersebut akan membuatku tumbuh dengan sehat ..."

Ni Qing melompat-lompat kecil ke bukit dengan permen karamel buatan ibunya di tangannya. dia merasa sangat senang dan menyanyikan lagu kecil sambil berjalan ke bukit untuk mengambil beberapa buah yang tumbuh liar di atas bukit dan bunga untuk membuat beberapa kue tradisional.

Matahari yang menunjukan kekuatannya yang sangat perkasa membuat sekelilingnya tunduk akan keperkasaannya. Es halus yang menyelimuti seluruh daun-daun dan tanaman mulai mencair dan berubah menjadi embun pagi.

Ni Qing mengumpulkan embun pagi tersebut kedalam botol kosong untuk menjadi salah satu bahan membuat kue atau teh.

Sepanjang jalan, dia memetik buah-buahan liar dan bunga yang dapat dimakan dan meletakkannya di keranjang di punggungnya.

Dia sebenarnya tidak diizinkan untuk melakukan hal-hal semacam ini tetapi dia selalu menyelinap keluar dari rumah.

Ni Qing menyukai belajar membuat banyak dessert tradisional dan masakan yang sangat sedap seperti ibunya. Hal tersebut membuatnya sering melarikan diri ke bukit di luar kota tempatnya berada dan melakukan semua kesenangannya.

Tanpa disadarinya, Ia bertabrakan dengan seorang anak laki berumuran sebaya yang terlihat sangat sedih dan berurai air mata. Anak lelaki dengan pakaian yang cukup mahal tersebut berjongkok dan bersembunyi di balik semak-semak.

Tampaknya dia sedang ingin bersembunyi dari dunia dan menangis dengan sedih. Sepertinya, anak lelaki itu sungguh sangat kesepian. Ni Qing yang merasa sangat kasihan mendekatinya dan berjongkok di sebelahnya.

"Kamu lebih tua dariku tapi sepertinya kamu lebih cengeng dan penakut daripadaku. Seharusnya kamu seorang anak laki-laki tidak boleh bersikap seperti ini!!!" Hardik Ni Qing kepada bocah laki-laki tersebut dengan gayanya yang sok akrab.

Tetapi bocah lelaki tersebut tidak menghiraukannya dan tetap berada di dalam dunianya sendiri yang sepertinya akan runtuh dan menghilang.

"Hey, aku sedang berbicara dengan dirimu. Kamu benar-benar tidak sopan. Ini! Aku berusaha menjadi orang dengan pemikiran lebih dewasa daripadamu dan berbagi permen favorit buatan ibuku. Apabila kamu mempunyai beban pikiran yang teramat berat dan sedang sedih maka hal terbaik adalah memakan sesuatu yang manis. Hal tersebut dapat mengurangi beban pikiran dan hatimu," kata Ni Qing yang membagi permen karamel kesukaannya kepada anak lelaki di depannya tersebut.

Bocah lelaki tersebut tampaknya merespon semua kata-kata dari Ni Qing dan mengambil permen tersebut dari tangannya. Dia menatapnya dengan mata seorang anak anjing lucu.

Sebenarnya wajah anak lelaki yang umurnya lebih tua daripada Ni Qing tersebut sangatlah ganteng dan tidak menunjukkan wajah dan penampilan seperti anak-anak dari desa sekitar. Dia tampak seperti datang dari keluarga bangsawan dengan wajahnya yang sudah memancarkan aura keluarga bangsawan yang tidak dipunyai oleh orang biasa.

Tetapi Ni Qing tidaklah mepermasalahkan mengenai hal tersebut. Dia adalah seorang anak yang gampang untuk diajak bergaul dan hal tersebut tidaklah menjadi masalah yang teramat besar. Ni Qing mempunyai banyak teman dari berbagai golongan masyarakat.

Di dalam mata Jin Yu, hanya gadis kecil di depannya yang berani berbicara seperti itu kepada seorang putra mahkota dari kerajaan Dayu. Tidak ada seorangpun yang berani memerintahnya kecuali itu adalah ayahnya yang seorang raja pemerintah dari negeri kerajaan Dayu.

Saat ini seluruh dunia Jin Yu serasa runtuh karena ibunya baru saja meninggal dunia. Ibunya yang seorang ratu dari kerajaan Dayu, dibunuh oleh selir ayahnya dalam persaingan di dalam harem ayahnya.

Dia sangat membenci ayahnya yang tidak bisa melindungi istrinya sendiri dan membiarkan semua selirnya untuk saling menyerang demi kekuasaan di dalam istana.

Ayahnya yang terkenal sebagai seorang emperor yang bisa menaklukan beberapa kerajaan sekitar dan membawa negeri mereka kedalam kedamaian dan melindungi warganya. Tidak bisa melindungi istrinya sendiri dari skema jahat para gundik dan selirnya.

Ibu kesayangannya menjadi korban dari semua keserakahan selir ayahnya yang ingin mendapatkan kekuasaan dan perhatian dari ayahnya. Kamui mereka mempunyai anak dari rahimnya maka nyawa Jin Yu juga akan berada dalam bahaya.

Di istana kerajaan, Kasim dan penjaga istana di area putra mahkota sedang binggung dan ketakutan. Putra Mahkota mereka sedang melarikan diri dari istana. Kasim Wang masih menyembunyikan masalah menghilangnya putra mahkota mereka segera mengerahkan semua kasim dan penjaga istana untuk mencarinya.

Pangeran Mahkota Jin Yu seharusnya pergi ke kelas bersama guru privatnya untuk belajar mengenai ilmu alam dan confusion. Tetapi setelah ian tidak sengaja mendengar tentang kematian ibunya akibat dari perbuatan dari salah satu selir ayahnya.

Jin Yu memutuskan untuk melarikan diri dari kerajaan dan berlari ke arah bukit di belakang ibukota kerajaan dan tidak jauh dari area belakang istana kerajaan. Dia bersembunyi di semak belukar untuk menumpahkan semua kekesalannya dan kesedihannya.

Sebagai seorang pangeran mahkota, dia tidak boleh menunjukkan semua ekspresi wajahnya kepada khalayak umum. Hanya saat ini dia dapat meluapkan semua kesedihan yang berkecambuk di dalam hatinya dengan puas.

Dia tidak pernah protes tentang semua aturan sebagai seorang putra mahkota dan beban tanggung jawab yang dipikulnya sedari dia kecil. Semua persiapan dan pelajaran yang diterimanya untuk dapat menjadi raja yang baik dan bijaksana di masa depan.

Saat ini, dia berubah menjadi seorang anak lelaki yang sangat merindukan belaian dari ibunya yang telah meninggalkannya selamanya. Ibunya yang selalu berada dan memanjakannya setelah semua kegiatan dan jadwal yang cukup padat di dalam istana. Istana ibunya tempatnya melepaskan semua rasa penat setelah semua kegiatannya yang sibuk sehari-hari.

Setiap orang di sekelilingnya mengharapkan ia menjadi orang yang terbaik dan menjadi seorang yang bisa melebihi ayahnya di masa depan. Hanya di depan ibunya, ia bisa menjadi seseorang anak kecil biasa.

Ni Qing yang melihat anak lelaki di depannya tersebut yang masih bersedih memutuskan untuk melihat isi dari dalam sakunya. Dia ingat membawa sepotong kue lotus dengan saos karamel kesukaannya untuk bekal makan siangnya.

Tetapi Ni Qing berpikir bahwa lelaki di depannya lebih membutuhkan makanan manis tersebut daripadanya. Dia menatap nanar muka dari anak lelaki tersebut dan menatap kembali kue yang dibungkus kertas tersebut di tangannya.

Terdapat sedikit keraguan di dalam hatinya untuk memilih antara perutnya sendiri atau membantu anak lelaki yang tidak dikenalnya di depannya yang sedang sedih.

Dengan berat hati dan mata sebelah tertutup, Ni Qing menekan hidungnya dengan tangan kanannya yang munggil dan memasukan kue buatan ibu dari Ni Qing kedalam mulut anak lelaki yang terlihat lemah tersebut di depannya.

Next chapter