Maafkan Aku

"Amoka senang nggak?!" Artha bertanya dengan suara keras saat mereka bertiga telah meluncur berkeliling di jalanan komplek perumahan dengan vespa kuning cerah yang baru dibeli oleh Artha.

"Senang Papaaa!!!" suara Amoka menyahut lantang dengan kedua tangan diletakan di atas kepala Vespa, begitu menikmati perjalanannya. Ini adalah kali pertamanya ia naik Vespa. Apalagi Vespa adalah salah satu favoritnya sejak dulu.

"Ya udah besok kita bisa jalan-jalan lagi naik Vespa!" cetus Artha semangat, bahagia karena Amoka menyukai Vespanya.

"Horeeee!!!" Amoka bersorak kencang. "Kalau aku masuk sekolah lagi, aku akan ceritakan pada teman-temanku!"

"Cerita apaaa?!"

"Ceritain aku naik vespa bareng Papaaaa!"

"Iya boleh! Ceritakan juga ke teman-teman kamu, kalo kamu juga punya Papa yang ganteng ya!" seru Artha membuat Amoka menolehkan kepalanya sambil menatap bingung.

"Emangnya Papa ganteng?!" balas Amoka setelah keningnya berkerut cukup lama.

"Iyalah! Tanya saja Mama kamu!"