webnovel

Perang Langit-Iblis

Serombongan besar manusia berkulit hitam, bertanduk satu, lengkap dengan jubah zirah hitam berbaris rapi dalam bayang-bayang kabut menyelimuti udara. Mereka adalah Iblis Klan Asura, Sekelompok Iblis penghisap darah mahluk abadi.

Sedang di depan mereka telah berbaris pula bala tentara Alam Langit dengan pakaian perang serba putih. Nampak sosok jenderal wanita yang berdiri tegak dengan pedang Naga Api di tangan kanannya. Dia adalah Dewi Perang Lan Ying. Angin sepoi-sepoi berhembus ke wajahnya yang sangat cantik.

"Seraaaanngggg!!!!"

Seru Sang Dewi dengan nada yang gagah berani.

Dalam sekejap, ribuan tentara dari kedua arah bertubrukan saling menyerang. Bunyi tebasan ribuan pedang terdengar sangat ribut dan kedipan cahaya putih-hitam menyilang selang-seling di udara. Dewi Lan Ying maju melayang di udara dengan cepat mengayunkan pedangnya ke kanan dan ke kiri menebas musuh. Sebagaimana biasanya, ia adalah Dewi Perang Alam Langit yang telah membasmi musuh yang mengganggu ketentraman dan keseimbangan 6 Alam selama ribuan tahun belakangan. Tanpa takut dan gentar, ia telah mengabdikan hidupnya bagi 6 Alam. Ia lahir dari cahaya Aurora yang muncul di alam langi 20.000 tahun yang lalu dan Kaisar Langit merawat dan membesarkan Dia. Alam menganugerahinya dengan kekuatan yang tak tertandingi sejak lahir.

Sepertinya Dewi Perang Lan Ying kurang beruntung pada perang Langit-Iblis kali ini, berbeda dari perang-perang sebelumnya. Sang Dewi menggunakan segenap kekuatannya untuk melawan klan Asura. Ia kemudian meluncur dengan wujud aslinya, Naga Biru raksasa yang terbentang melayang di udara dengan semburan api biru keluar dari mulutnya menyapu Klan Asura.

Akan tetapi, sungguh sial. Klan Asura bukan mahkluk abadi seperti Iblis pada umumnya. Mereka adalah monster. Mereka menjadi sangat kuat setelah ribuan tahun berkultivasi dengan menghisap darah para makhluk abadi dan kini menyerang Alam Langit untuk menambah kekuatan mereka. Kini sudah setengah dari Tenta tewas di tangan para prajurit Klan Asura dan darah mereka di serap, sedangkan prajurit Klan Asura hanya berkurang sedikit.

Dewi Perang melihat keadaan itu dan berdiri dengan sangat sedih. Ia tau bahwa kekalahan sudah di depan mata. Keempat jenderal kecil yang bersamanya tewas di depannya. Air mata berlinang membasahi pipinya yang lusuh, penuh noda dan debu medan perang. Menyaksikan saudara-saudara, teman seperjuangannya mati mengenaskan di tangan iblis membuatnya berpikir untuk mengambil jalan pintas.

"Alam telah memberiku kehidupan.... dan mungkin kini saatnya aku harus mengembalikan kehidupan ini kepada Alam...." Gumam hati Sang Dewi.

"Munduuurrr!!!!" Serunya dengan keras.

Seluruh prajurit Langit pun bergegas meninggalkan Medan perang ke arah belakang Dewi.

"Munduuurrr!!!!" Serunya lagi.

Dewi Lan Ying bergegas berlari mundur bersama prajuritnya sedang Klan Asura mengejar mereka dari belakang.

"Seraaanggg!!!!! Kejarrrr mereka!!!!" Teriak Si Jenderal Asura.

Setelah jarak rombongan prajurit Asura semakin mendekat, Dewi Lan Ying berhenti menghalangi mereka, memberikan kesempatan bagi para prajurit untuk mundur.

"Munduuurrr!!! Cepaaattt!!!!" Dewi Lan Ying berteriak setengah menangis.

"Dewiiiii!!!! Cepat munduuurrr!!!" Seru seorang prajurit sambil menangis dari belakangnya. "Dewiiii!!!!"

Dewi Lan Ying hanya menoleh kebelakang "Cepat!"

Klan Asura pun berhenti mengejar.

"Ha ha ha ha..... Dewi Lan Ying, memang pantas disebut pahlawan. Tapi, aku harus minta maaf, karena sepertinya apa yang saat ini Dewi lakukan akan sia-sia. Seorang Dewi perang tidak cukup untuk menghalangi Klan Asura menerobos gerbang Langit dan menguasai 6 Alam....ha ha ha ha ha" Ejek Si Jenderal Asura, tertawa dengan bangganya.

Dewi Lan Ying tidak menghiraukan ucapannya. Ia pun mengaktifkan kekuatan pedangnya dan dalam sekejap cahaya biru telah meliputi tubuhnya. Dengan segenap kekuatan, ia mulai membuka pintu alam Gaib.

Rupanya Klan Asura tidak menyadari kalau di dekat perbatasan Alam Langit-Iblis tersembunyi sebuah Alam Gaib yang tak kasat mata dan kini mereka telah berada di tempat tersebut.

Di belakang Sang Dewi Perang, suatu bentuk cahaya bersinar memanjang dari tanah sampai ke langit mulai terbela membentuk sebuah pintu yang terbuka, memperlihatkan sedikit demi sedikit suasana Alam Gaib di dalamnya yang berwarna hitam gelap tanpa cahaya. Seluruh prajurit Klan Asura terkaget-kaget melihat pemandangan di depan mata mereka.

Dewi Lan Ying kemudian membalikkan pedangnya ke arah tubuhnya dan menusukkan pedang Naga Biru itu ke dadanya menghancurkan inti jiwanya sendiri untuk menghasilkan kekuatan luar biasa untuk mengurung dan menyegel semua Klan Asura yang ada di sana ke dalam Alam Gaib. Sungguh hal yang tak terduga ia mengorbankan dirinya untuk melindungi 6 Alam.

"Aku, Dewi Perang Langit, tidak akan membiarkan satu pun dari kalian mengacaukan 6 Alam." Ucapnya dalam keadaan sekarat karena pedang yang kini tertanam di tubuhnya.

"Dewi Lan Ying, kau menggunakan cara yang licik. Tunggu pembalasanku!!!!! Kau akan menyesal!!!!!" Teriakan Jenderal Asura yang tinggal ngiang di udara setelah ia dan pasukannya terserap ke dalam Alam Gaib.

Pintu Alam Gaib pun menutup perlahan dengan sendirinya seiring hancurnya tubuh Sang Dewi perang berubah menjadi debu cahaya yang mengkilap perlahan menghilang di udara.

Seluruh prajurit Langit yang menyaksikan kejadian itu dari jauh menangis tersedu-sedu meratapi kepergian Jenderal Langit meninggalkan mereka untuk selama-lamanya.

"Dewiiii!!!!!!" "Dewiiii!!!!!!" "Dewiiii!!!!!!" Ratap mereka.

Dewi telah menghilang dalam sekejap mata dan kini hanya tersisa Pedang Naga Biru yang tergeletak di tanah, ditinggalkan pemiliknya.

Para prajurit itu pun kembali ke Alam Langit dengan lesuh. Mereka mengantarkan pedang Naga Biru pada Kaisar Langit dan melaporkan segala yang terjadi. Kaisar Langit sangat bersedih karena atas kepergian Sang Dewi Perang. Ia memerintahkan untuk mengadakan perkabungan di seluruh Alam Langit selama 3 tahun lamanya.