webnovel

Love Story (Together)

Spencer James terkenal sangat dingin dan tidak banyak bicara terutama menyangkut wanita. Namun, semuanya mendadak berubah ketika ia di hadapkan pada tunangannya, Celine Ellienor, wanita berisik, keras kepala dan semaunya. Spencer harus menguatkan hati agar tidak mudah goyah karena sikap Celine yang terus menolak kehadirannya dengan segala cara, termasuk berselingkuh. Sanggupkah Spencer menghadapi sikap Celine yang semena-mena? Ataukah pada akhirnya hati Celine yang melunak karena keteguhan Spencer?

BebbyShin · Urban
Not enough ratings
7 Chs

07 - Curhat

Happy Reading!!!

Semoga gak keluar urat leher lagi baca cerita ini

💋💋💋💋

Jangan males tinggalin jejak!

Komen, vote yaaa

🔥🔥🔥🔥🔥

Sarapan pagi itu terasa begitu suram. Tidak ada percakapan hangat, gurauan serta ucapan yang keluar dari mulut salah satu dari tiga orang yang duduk di meja bar itu. Ketiganya sibuk dengan pikiran masing-masing serta kunyahan masing-masing.

Tapi bukan Cailaen jika pria itu akan ikut diam, tidak berkata apapun di sana. Ia cukup gerah dengan keadaan mengerikan itu.

"Kita bukan tiga orang bisu, bukan?" ucap Cailaen membuat Spencer dan Celine memutar bola matanya malas.

"C'mon, kalian berdua sudahi perang dingin ini. Sampai kapan kalian akan terus-terusan tutup mulut? Ini sudah dua hari sejak aku menginap di sini. Rasanya aku seperti tinggal di gua yang tidak memiliki penghuni. Mengerikan dan mencengkam," sindir Cailaen terang-terangan.

"Tunangan rasa musuhan, ck ck ck! Miris sekali kalian berdua ini," mulut Cailaen semakin bar-bar menyindir Spencer dan Celine.

"Sindiran yang bagus, aku harap sindiran itu mempan untuk seseorang," timpal Spencer sambil menyesapi segelas kopi.

"Aku selesai," Celine memilih untuk mengakhiri sarapannya. Kantung mata wanita itu terlihat jelas menghiasi wajah cantiknya. Mudah sekali untuk menebak jika wanita itu kurang tidur.

"Mau ke mana?" tanya Spencer dingin. Celine mendengkus.

"Bukan urusanmu!" ketus Celine. Spencer menahan lengan wanita itu dan menariknya paksa menuju ruang tengah tanpa berbicara sepatah kata pun. Celine meronta, memukul lengan Spencer namun, hanya diabaikan oleh pria irit bicara itu.

Sedangkan Cailaen menaruh sandwichnya dan mengembuskan napas lelah.

"Hubungan yang rumit!" gumam model kenamaan itu.

Di ruang tengah, Spencer memindahkan telapak tangannya ke pipi Celine. Mencengkeram pipi wanita itu cukup kuat, suara rintihan keluar dari mulut wanita cantik itu.

"Aku tidak main-main dengan ucapanku semalam. Atau kau memang berniat memancing amarah yang sudah aku tahan berbulan-bulan lalu?" desis Spencer.

"Kau monster yang mengerikan, Spen! Kau menakutkan, apa kau seorang physkopat?" balas Celine berani.

"Yang benar adalah aku sedang memperjuangkan apa yang seharusnya menjadi milikku. Ah- lebih tepatnya, milikku yang diganggu orang lain!" ujar Spencer dengan ekspresi datarnya.

Celine menarik napas lalu mengembuskannya sambil memejamkan mata.

"Lepaskan tanganmu. Kau menyakitiku. Kau bertindak kasar, sialan!" umpat Celine dan Spencer segera melepaskan tangannya.

"Aku tanya sekali lagi padamu. Mau ke mana kau hari ini?" Spencer mengulang pertanyaannya.

Celine menggosok pipinya yang terasa kebas sekaligus sedikit sakit akibat cengkeraman Spencer tadi.

"Aku akan berangkat ke Butik. Apa aku tidak boleh, pergi ke Butikku sendiri?" kesal Celine.

"Biar aku antar," kata Spencer tegas. Celine hanya memutar bola matanya malas. Kenapa dua hari ini tingkah Spencer semakin menyebalkan dan semakin membuat Celine muak.

"Tidak ada penolakan," lanjut Spencer yang kini sedang memakai jas yang berada di atas sofa.

Celine berjalan berlalu meninggalkan Spencer menuju kamarnya untuk mengambil barang-barangnya. "Whatever!" gumam wanita cantik itu.

Spencer menggenggam erat jari jemari Celine, seakan takut jika ia lepas maka wanita itu akan kabur darinya. Sudah cukup rasanya hatinya menahan segala kelakuan sialan tunangannya ini. Ia harus mulai tegas kembali, mengembalikan Celine ke jalan yang benar, yaitu jalan di sisinya.

Pria itu mengemudikan mobil dengan tenang, tanpa ekspresi apapun. Mulutnya terkunci rapat, seakan sudah disetel hanya mengatakan kata-kata penting serta kata-kata tajam saja yang bisa keluar dari sana.

"Nanti malam kita harus berbicara serius," kata Spencer terdengar seperti perintah yang tak terbantah di telinga Celine. Wanita itu hanya diam tidak menanggapi dengan ekspresi apapun.

Spencer juga tidak ambil pusing, pria itu lantas menatap lurus pandangannya ke depan, fokus pada jalanan. Di dalam otak pria tampan itu sudah berkecamuk segala hal yang ingin ia lakukan.

Setelah sampai di depan butiknya, Celine segera membuka pintu mobil namun, tertahan oleh tangan Spencer.

"Kau tidak ingin memberiku morning kiss?" tanya Spencer.

Celine kembali memutar bola matanya kesal, tapi tetap memajukan bibirnya untuk mengecup pipi si pria irit bicara dan sedingin kulkas itu. Namun, bukan menempel di pipi melainkan Spencer memasang bibirnya untuk di kecup.

"Shit! Menyebalkan," umpat Celine dan Spencer tersenyum miring.

"Terima kasih, Tunanganku," Spencer menekankan kata-kata tunangan pada Celine membuat wanita itu menutup pintu mobil dengan keras.

Spencer segera melajukan mobilnya menuju hotel tempat ia bekerja. Senyum tersungging di wajah tampannya, setidaknya emosi di dalam dadanya sedikit mereda karena ciuman Celine tadi untuknya.

🔥🔥🔥🔥🔥

"WHAT!!!" kaget wanita berambut panjang cokelat emas dan memiliki warna netra hijau kecokelatan itu.

Wanita itu menggeleng tak percaya dengan mulut menganga ketika mendengar cerita yang keluar dari mulut Celine. Entahlah, ia kehilangan kata untuk menanggapi curahan hati Celine padanya. Mengerikkan dan kenapa sangat complicated!

"Kau gila, Celine! Kau menggali kuburmu sendiri. Ah- sial!" wanita itu menjambak rambutnya frustasi.

Celine memilih menyandarkan punggungnya pada kursi kerjanya sambil memijat pelipisnya merasa pening.

"Jika ceritamu seperti ini, tentu saja aku akan pro ke Spencer. Ia hanya melakukan kesalahan kecil bahkan itu belum bisa dipastikan kesalahan yang disengaja, tapi kau- kau melakukan perselingkuhan secara sengaja. Ini gila! SANGAT GILA, CELINE ELLINOR DAVINCI," gusar Debora frustasi.

Ya. Celine memilih untuk membuka aibnya pada Debora, yang sudah ia anggap sebagai saudara perempuannya sendiri dan selalu bertindak netral diantara yang lainnya. Debora juga lebih dewasa dan bijaksana dalam mengambil setiap keputusan atau memberikan solusi setiap masalah.

Untuk itu Celine mempercayakan dan berani bercerita dengan Debora karena wanita itu tidak akan membocorkannya pada siapapun.

"Aku tidak tahu di mana letak otak warasmu. Aku tidak mengerti juga dengan jalan pikiranmu. Aku pikir akan ada jalan keluar lainnya yang jauh lebih baik ketimbang kau mengambil langkah bunuh diri seperti saat ini. Oh astaga!" Debora berjalan mondar mandir di depan Celine. Wanita yang lebih tua sekitar 5 tahun di atas Celine itu sedang melampiaskan apa yang ada di dalam pikirannya tentang cerita adik angkatnya itu.

"Kau harusnya berterima kasih pada Spencer, dia tidak membunuh Gallagh atau bahkan dirimu atas kelakuan bejat kalian berdua. Kalian berdua sama brengsek!" desis Debora marah.

"Kakak tidak tahu betapa otoriternya seorang Spencer. Kakak juga tidak tahu kesalahan fatal yang sudah ia perbuat yang membuatku memilih jalan neraka ini," ucap Celine putus asa.

"HELL! Apa kau sudah menanyakan kebenarannya? Kesalahan yang kau anggap fatal itu? Aku yakin otak ceroboh dan gegabahmu itu tidak melakukan apapun dan menyimpulkan kesimpulan sendiri. Aku cukup mengenalmu dengan baik Celine," oceh Debora emosi.

"Tinggalkan Gallagh brengsek itu dan kembali perbaiki hubunganmu dengan Spencer! Itu solusi dariku," Debora memberikan solusi atas curhat Celine.

Celine menggeleng pelan sambil terisak. "Kakak terlalu menganggap suci Spencer. Kakak tidak tahu sebrengsek apa dia sebenarnya,"

"Terserah anggapanmu ingin seperti apa. Di mataku di dalam ceritamu ini, Spencer jauh lebih baik dibanding apa yang kau lakukan. Terlalu menjijikan. Aku bahkan tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Daddy Augfar dan Mom Cla saat mengetahui tingkah laku anak wanita kesayangannya bertindak gila,"

"Aku berbicara seperti ini berharap otakmu bisa berpikir jernih atau paling tidak berpikir ulang atas apa yang sudah kau lakukan dan kembali ke jalan yang benar. Tindakanmu salah Celine. Setidaknya jikalau pun kau mencintai Gallagh dan ingin bersamanya, kau harus memutuskan pertunanganmu terlebih dahulu," kata Debora sedikit mereda emosinya.

"Itu adalah hal yang sulit," lirih Celine.

Wanita itu menyugar rambut panjangnya. "Aku akan membujuk Spencer memutuskan pertunangan kami,"

Debora menganga dan menggeleng tak percaya atas ucapan Celine. "Otakmu benar-benar harus dicuci. Aku tidak tahu jika ada manusia sepertimu. Bodoh mendarah daging dibutakan oleh obsesi dan dendam semata," desis Debora sebelum wanita itu mengambil tasnya dan memilih angkat kaki dari butik Celine.

Celine memejamkan mata sambil mengurut pelipisnya dan juga mengembuskan napas beratnya berkali-kali setelah kepergian Debora dari pandangannya.

🔥🔥🔥🔥🔥

Ada manusia bodoh mendarah daging tentang cinta? Jawabanya ADA! Celine...

😂😂😂😂😂

Sabar woii sabaar, jangan keburu2 nanyai kenapa begini jadi jalan ceritanya. Wkwkwk

Ya emang gak boleh ada cewek yang super duper mudah dibodohi karena cinta 😌😌 sesekali Shin keluar dari zona nyaman 😘

Tenang! Nanti ada kok part happy happynya 😘😘

pait2nya dikasih di awal aja 💃🏻💃🏻💃🏻

Kalo berkenan boleh bantu Shin kasih review dong kak buat cerita ini.

Review bintang lima hihihi

Maaciuw sebelumnya! muah muah tengcuu

BebbyShincreators' thoughts