24 LoveMyDestiny-24

Sambil mengayunkan tangannya Qionglin pun pulang ke rumah seorang diri. Setelah dari kedai teh tadi, Liu memutuskan untuk pergi sebentar ke rumah Han Co'an guru nya selama ini. Lalu Yongsheng juga kembali ke pengadilan, untuk menyelidiki kasus ini. Sedangkan Qionglin dia memilih pulang sendiri berjalan kaki, padahal tadi Liu meminta wanita itu untuk menunggunya sebentar. Sayangnya Qionglin keras kepala dan memilih pulang.

Sepanjang perjalanan Qionglin terus saja tersenyum, dia membayangkan saat dirinya dan juga Liu, saat pandangan mereka terkunci satu sama lain. Belum lagi saat tangan mereka saling bersentuhan satu sama lain.

Dia merasa bahagia dan merasa jika hidupnya berwarna, tapi dia tidak tahu apa yang membuat hidupmu bahagia dan berwarna.

Apa mungkin karena sikap Liu tadi yang membuat Qionglin merasa bahagia?

Hanya dengan cara sederhana saja, Qionglin mampu merasakan hal yang sama sekali tidak pernah dia rasakan?

Sesampainya di rumah Qionglin di sambut oleh Bao Yu yang belum mengganti posisinya. Wanita itu langsung duduk di samping Bao Yu, dan membuat Bao Yu menatapnya.

"Nona Qiong kau disini." Ucapnya.

Tersirat nada yang begitu memilukan, Qionglin tahu waktunya menang tidak banyak untuk mendapatkan raganya kembali. Sayangnya semua orang tidak ada yang tahu dimana raga wanita itu berada. Kecuali jika dia mau memancing Bapak Tua yang membawa lonceng, dan meminta Bapak Tua itu untuk berkata jujur.

Ingat Iblis dan juga Siluman sama-sama liciknya. Buddhis pernah mengatakan jika ada banyak siluman yang bersifat seperti Iblis. Dan ada juga siluman yang bersikap Buddhis, entah bagaimana bentuknya sampai saat ini Qionglin belum menemukan orang seperti itu.

"Kita akan mencari ragamu bersama, tenanglah." Ucap Qionglin menyakinkan, walaupun dia sendiri juga tidak begitu yakin dengan hal ini.

Bao Yu mengangguk, "Iya tapi aku tidak tahu dimana ragaku. Mereka mengunci ragaku disuatu tempat yang tersembunyi."

"Kita akan mencari ragamu bersama-sama."

Bao Yu mengangguk walau sejujurnya dia juga tidak begitu yakin. Wanita itu yakin jika Bapak Tua itu menyembunyikan raganya, tidak sembarangan tempat. Dan yang pasti tempat itu adalah tempat paling jauh dan tidak pernah pernah dilihat oleh manusia ataupun siluman.

Setelah puas berbincang dengan Baik Yu, Qionglin pun memilih masuk. Dia harus mengambil teh buatan nya dan juga beberapa ramuan yang dibutuhkan oleh Liu.

"Mau pergi lagi?"

Pertanyaan itu membuat Qionglin menoleh, ditatapnya Xianlun yang masuk ke kamarnya dan duduk di samping Qionglin.

"Iya, mau antar obat ini untuk Liu." Qionglin terus memasukkan banyak obat kedalam keranjang, sambil menciumi satu persatu obat yang Liu butuhkan.

"Haa Tuan Liu sakit? Bukannya kalian tadi habis minum teh bersama? Dan kenapa mendadak Tuan Liu sakit?"

Ucapan Xianlun membuat Qionglin menoleh perlahan. Ditatapnya wanita itu dengan begitu tajam, sehingga membuat wanita itu langsung memukul mulutnya sendiri.

Itu tandanya Xianlun sejak tadi mengikuti dirinya dan Liu mengajaknya minum teh?

"Jadi kamu----"

Seketika itu juga Xianlun mengangkat kedua jarinya ke udara dan sambil tertawa kecil. Tak lupa jika Xianlun juga meminta maaf atas sikapnya yang tidak sopan. Dan karena tidak ingin disalahkan sendiri, Xianlun pun mengaku jika bukan dirinya saja yang mengikuti Qionglin, tetapi Wenhua juga ikut. Mereka merubah dirinya yang semula manusia menjadi hewan, dan mengikuti Qionglin ke kedai Teh.

"Terus kenapa kalian mengikutiku? Di rumah ada tamu seharusnya kalian menjaga tamu kita." Ucap Qionglin sedikit kesal.

"Aku hanya memastikan jika kau akan baik-baik saja."

"Aku akan baik-baik saja jika aku bersama dengan Liu. Dia sudah mengatakan, jika semuanya akan terlihat baik-baik saja jika aku bersamanya. Jadi kau dan Wenhua tenang saja, jangan terlalu mengkhawatirkan aku." Terang Qionglin tanpa sadar.

Xianlun hanya mampu mengangguk sebagai jawaban sambil tersenyum malu. Wanita di depannya ini sangat polos dan tidak tahu apapun tentang banyak hal. Dan yang seharusnya menjadi rahasia mereka berdua, akhirnya semua orang pun tahu apa yang menjadi rahasia mereka berdua

"Qionglin katakan, kau menyukai Tuan Liu?"

Qionglin menoleh lalu menggeleng, tidak mungkin dia menyukaimu Liu. Sedangkan kata Yuenyi, pria itu sangat mencintai Yuenyi dan tidak mungkin juga Qionglin menyimpan rasa pada Liu.

Terkadang Qionglin juga merasa jika jantungnya berdebar lebih kencang dari biasanya. Tapi kadang juga merasa sesak jika melihat Liu berdasarkan dengan Yuenyi. Apa yang terjadi? Dan kenapa Qionglin sama sekali tidak mampu memahami semua ini?

Melihat Qionglin yang melamun. Xianlun pun langsung menyenggol baju Qionglin, dan mengingatkan jika dia akan bertemu dengan Liu dan mengantar obat untuk pria itu.

Xianlun juga menawarkan diri untuk ikut dengan Qionglin. Dan tentu saja Qionglin langsung mengiyakan ucapan Xianlun, jika dia boleh ikut bersama dengan Qionglin.

"Jadi hari ini dia libur memeriksa banyak orang?"

"Iya, dan katanya itu sengaja."

Lagi Xianlun tersenyum malu. Wanita itu tidak ingin membahas lebih jauh lagi soal mereka. Sampai akhirnya mereka pun sampai di rumah Liu. Hal pertama yang Qionglin lihat adalah Liu yang bersama dengan Yuenyi.

Xianlun ingin menghentikan langkah Qionglin, untuk tidak masuk kedalam. Tapi nyatanya wanita itu terus saja memaksakan diri untuk masuk ke lingkup rumah Liu.

"Yuenyi, kau akan menikah bulan ini kenapa kau berada disini?" Ucap Liu yang masih bisa di dengar oleh Qionglin.

Bahkan wanita itu sampai menghentikan langkahnya, saat melihat senyum miring Yuenyi. Tidak hanya itu Qionglin juga bisa melihat Yuenyi yang mulai meraih tangan Liu dan menggenggamnya.

Dan disini Qionglin bisa melihat jika Liu juga tidak melakukan penolakan atau apapun. Dia seakan menikmati sentuhan dari Yuenyi.

"Aku masih berharap jika kamu ingin pernikahan ini batal. Aku masih sangat mencintaimu Liu."

Mendengar hal itu Qionglin pun langsung membalik badannya dan pergi. Apa-apa ini, kenapa juga Liu tidak menolak saat Yuenyi menyentuhnya. Harusnya dia menolak, atau mungkin menepis tangan Yuenyi apa dia lupa apa yang barusan dia katakan pada Qionglin?

Dasar manusia!! Apa semua manusia seperti itu, bersikap manis dan berkata begitu manis, hanya untuk membuat lawan jenisnya percaya dan luluh? Setelah itu mengecewakan begitu dalam dengan wanita lain?

Ah sial!! Kenapa hal ini terjadi pada Qionglin.

"Nona Qionglin tolong hentikan langkahmu, aku sangat lelah mengikutimu yang terus berjalan tiada henti." Xianlun sampai tersandung saat mengikuti langkah kaki Qionglin yang semakin cepat. Dia tahu jika Qionglin tengah marah, atau mungkin cemburu melihat kedekatan Liu dan juga Yuenyi.

Tapi nyatanya sekeras apapun Xianlun berteriak, nyatanya wanita itu sama sekali tidak menghentikan langkahnya. Sampai akhirnya dengan amat sangat terpaksa Xianlun pun menggunakan kekuatannya untuk mengikat Qionglin di pohon.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa mengikatku, lepaskan aku atau---"

"Atau apa? Aku sudah bilang hentikan langkahmu. Kenapa kamu masih saja melangkah pergi!!" Teriak Xianlun tak mau kalah.

"Lepaskan aku dulu, kau sadar tidak kita ada dimana?"

Xianlun mengernyitkan keningnya heran, dia pun menatap Qionglin bingung, belum lagi wanita itu terus saja bergerak dalam ikatannya. Menyadari akan ucapan Qionglin, Xianlun pun segera menatap sekitarnya, dimana semua orang berkumpul dan melihat mereka aneh.

"Maafkan aku.."

Setelah ucapan itu Xianlun mengangkat kedua jarinya ke atas dan membuat semua orang langsung pingsan. Disaat itulah Xianlun dan juga Qionglin melarikan diri. Setelah ini manusia-manusia payah itu akan lupa dengan apa yang mereka lihat

"Lepaskan aku Xianlun atau---"

"Sejak tadi kau selalu bilang atau, atau dan atau. Apa tidak ada kata lain selain atau?" Xianlun kesal dan langsung melepas ikatan tapi di tubuh Qionglin. Dia pun menatap Qionglin aneh, hingga wanita itu duduk termenung di bawah pohon. "Apa yang terjadi? Bukannya kau bilang jika kau tidak menyukai Tuan Liu? Lalu kenapa kau pergi setelah mendengar ucapan Yuenyi dan Liu?" Ujarnya

"Aku tidak tahu apa yang terjadi denganku. Tapi jujur aku tidak menyukai hal itu."

Xianlun mendengus dia pun duduk di depan Qionglin dan menatapnya nanar. "Tanyakan pada hati kecilmu, apa kau menyukai pria itu atau tidak? Jika tidak, kau tidak akan pernah merasakan rasa yang menghimpit dada. Jika kau merasakan itu tandanya kau mulai tertarik dengan dia."

Setelah mengucapkan hal itu Xianlun pun langsung menghilang, meninggalkan Qionglin yang hanya diam saja di bawah pohon termenung. Apa yang perlu ditanyakan dan apa yang perlu dia rasakan? Dia tidak tahu apa-apa tentang hal ini. Jika dia merasakan rasa yang menghimpit dada, itu tandanya dia cemburu kan? Apa iya dia cemburu dengan Yuenyi?

-LoveMyDestiny-

avataravatar
Next chapter