webnovel

Love Meteor Women

Kisah tentang Aime wanita meteor yang menjalankan tugas dibumi menjadi pahlawan. Tapi jatuh cinta dengan manusia biasa. Namun, ia harus melindungi identitas nya. Akankah wanita meteor ini dapat membalas cinta laki-laki itu? Ikuti terus cerita nya ya :)

dewiasta · Fantasy
Not enough ratings
6 Chs

Pertemuan

   " Berita siang ini, kebakaran di apartemen Galleria Foret tepatnya di seong su dong mulai padam. Api padam setelah pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian. Ada banyak korban yang terjebak namun suatu keajaiban karena BAS datang sebagai pahlawan dan menyelamatkan orang-orang di lokasi kejadian... ". Ucap reporter di televisi

Di sofa merah terbaring Bella yang yang mendengarkan berita siang ini. Bagi BAS, mereka sudah terbiasa mendengar pujian dari semua orang yang baru mereka tolong.

Dengan camilan yang di tangan Soya, ia menghampiri Bella yang terbaring di sofa dan menawarkan camilan.

" apa berita hari ini? " Tanya Soya yang mengulurkan camilan.

" seperti yang kita tau, semua acara TV sama. Dan itu tentang kita" Sahut Bella.

" sungguh" Tanya Soya.

" hmm, apa hanya camilan ini yang kita punya? " Tanya Bella.

Soya hanya mengangkat bahunya dan memasang wajah yang cute.

Terdengar langkah kaki turun dari tangga menghampiri mereka.

" ada yang mau ikut beli camilan? " Tanya Aime yang sudah di hadapan mereka.

" sepertinya kebun kita perlu di siram, aku pergi duluan" Ucap Bella.

" aku harus membantu profesor Kim" Ucap Soya memperlihatkan selembar kertas.

Dengan kecewa Aime menyipitkan kedua matanya dan pergi ke pusat perbelanjaan dengan langkah berat.

~_~

Kim Sujin atau biasa di panggil profesor Kim adalah orang yang 200 tahun lebih lama datang ke bumi dibanding BAS yang datang 500 tahun lalu.

Terkenal nya BAS juga membuat Kim Sujin menjadi manager mereka untuk membantu BAS melindungi identitasnya.

~_~

Di Seoul memang dingin, Namun berjalan di bawah pohon dengan daun berjatuhan terasa lebih hangat. Musim gugur datang menyapa bumi.

Aime memutuskan untuk berkeliling terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah. dengan hanya memakai celana santai dan sweater pink dengan penutup mulut agar tidak ada yang mengetahui identitasnya.

Langkah santai Aime diberhentikan karena mendengar suara teriakan.

Tolong...

Hentikan bus itu,  remnya tidak berfungsi...

Tepat di jalan yang ramai, bus melaju dengan kencang dari arah kiri menerobos lalu lintas.

Ada beberapa polisi yang mencoba menghentikan bus itu namun kecepatan bus itu semakin bertambah. Sopir bus tersebut mencoba mengalihkan bus tersebut keluar dari jalur rambu-rambu lalu lintas dan mengambil jalan pegunungan.

Bus itu melewati jalan yang di sebelah kanannya jurang yang sangat dalam. Karena tidak mampu mengendalikannya pada akhirnya bus itu mendekati jurang.

Saat ujung ban bus sudah mencapai pinggir jurang tiba-tiba bus itu berhenti seperti ada yang menarik nya dari belakang.

Semua orang dalam bus termasuk sopir terkejut dan heran akan kejadian ini.

Tak di sangka tangan Aime menarik bagian belakang bus itu. Namun tak ada yang menyadari kehadirannya, Aime pun segera pergi sebelum bantuan datang.

~_~

   Aime keluar dari pusat perbelanjaan dengan kantung camilan yang ia bawa. Ia berjalan di pinggir trotoar dengan melihat ke sisi jalan. Langkahnya terhenti karena bertabrakan dengan laki-laki.

Bruukk...

Ahh... Keluh Aime

"maafkan aku" Ucap laki-laki itu membereskan belanjaan Aime.

Lohh diakan.. Min Ji-hoon pria magang yang waktu itu terjebak di apartemen. Batin Aime

Saat camilan terakhir yang jatuh mereka mengambilnya secara bersamaan dan membuat tangan mereka bersentuhan.

Mata Aime dan Ji-hoon beradu sebelum Ji-hoon mendapatkan luka di telapak tangan Aime.

"ohh... Tanganmu terluka? Sini aku obati" Ucap Ji-hoon menarik tangan Aime.

"boleh ku tau namamu siapa? Namaku Min Ji-hoon" Tanya Ji-hoon.

"Aime" Sahut Aime singkat.

"nama yang bagus" Ucap Ji-hoon.

"makasih" Sahut Aime.

"sepertinya aku pernah melihat gelang ini tapi dimana?" Ucap Ji-hoon penasaran.

"perasaan mu saja mungkin" Sahut Aime menarik tangannya.

"begitu ya. ini nomor telepon ku, hubungi aku jika luka nya terinfeksi karena aku bertanggung jawab" Ucap Ji-hoon memberikan nomornya.

Aime menerimanya dan segera pergi sebelum identitasnya di ketahui. Disinilah Aime merasa janggal dengan perasaan nya.

~_~

   Setelah 1 jam Aime pergi membeli camilan akhirnya kembali juga ke rumah. Dengan kantung belanjaan yang Aime bawa ia masuk dan meletakkan di atas meja depan TV.

Terdengar langkah kaki turun dari tangga menghampiri Aime. Ternyata itu Soya dan Bella.

"kenapa lama sekali? " Tanya Soya .

"sungguh? Tadi aku berjalan jalan sebentar" Sahut Aime.

"apa karena rem bus yang tidak berfungsi di pinggir jurang" Tebak Soya.

"bagaimana kamu tau?" Tanya Aime terkejut.

"semua orang juga tau, itu masuk berita siang ini" Ucap Bella melihat-lihat camilan.

Aime hanya memastikan berita nya di TV dan menghembuskan nafas melihatnya.

"kamu membeli banyak ramen?" Tanya Bella terkejut.

"iya, untuk persediaan" Sahut Aime.

"kamu bisa memasaknya? Terakhir kali kamu memasak hingga airnya kering" Ledek Soya.

"jangan meremehkan ku!" Sahut Aime kesal.

   Bella hanya tersenyum saat Soya menggoda Aime. Dengan percaya diri Aime menuju dapur untuk memasak ramen. Selang 15 menit, ramen yang Aime masak sudah jadi dan di sajikan.

"aku melihat di internet banyak orang yang memakan makanan yang di sebut tteokbokki. Bagaimana kalau kita mencoba nya? " Ucap Bella.

"aku tak yakin dengan makanan manusia, tapi apa salahnya kita coba" Ucap soya.

Aime hanya sibuk dengan makanan nya.

"hmm, rasa ramen ini tidak pernah berubah" Ucap Aime .

"bagaimana bisa rasanya berubah, inikah makanan instan. Apa kamu bodoh?" Ucap Soya.

"kamu memanggilku bodoh setelah ku buatkan ramen? " Ucapnya mengerutkan dahi.

"bukan begitu, hanya saja kamu terlalu kaku untuk lelucon" Ledek Soya.

"bagaimana kalau kita membuat bulgogi? " Tanya Bella.

Dengan bersamaan Soya dan Aime berhenti memakan dan menatap Bella dengan terkejut.

"kamu yakin? Kamu bahkan lupa, tidak bisa membedakan antara terigu dan gula" Ucap Aime heran.

"bahkan kamu membuat makanan seperti adonan" Jelas Soya.

"perlukah kalian perjelas? " Tanya Bella

"tidak" Tegas Soya dan Aime

"ada apa ini? " Sela prof Kim.

BAS terkejut melihat profesor Kim yang sedari tadi mendengarkan perdebatan mereka.

"profesor Kim? " Sahut BAS terkejut.

"begini, kami ingin membuat makanan bernama bulgogi tetapi kami takut membuat kesalahan seperti dulu" Jelas Aime.

"kalau begitu biar aku bantu membuat nya" Ucap profesor Kim.

"apakah kami tidak merepotkan anda? " Tanya Soya.

"tidak, kebetulan besok aku senggang" Sahut prof Kim.

Mendengar tawaran dari profesor Kim kelihatannya BAS sangat senang karena mereka belum pernah berhasil membuat makan khas Korea yang lezat.

Malamnya...

Di balik kaca jendela kamar nya, Aime bersandar memandang bintang dengan sorot mata yang lembut.

Terlintas di pikiran nya membayangkan kejadian pertemuan nya dengan Ji-hoon. Tangan Aime meraih dadanya yang berdegup kencang saat memikirkan Ji-hoon.

Sebelumnya ia tak pernah merasakan perasaan ini, bahkan saat di planet nya ia hanya merasakan perasaan senang.

Perasaan apa ini? Seperti nya ada yang salah semoga tidak menggangu, Batin Aime

Di bawah sinar bulan tak di sangka Ji-hoon juga memikirkan kejadian bersama Aime. Di pinggir sungai Han tangan Ji-hoon meraih dadanya yang masih berdegup kencang saat memikirkan Aime.

Perasaan Ji-hoon di temani sekaleng bir di tangan nya masih membuat kebingungan. Ia juga memikirkan gelang berlogo bintang yang melingkar di pergelangan Aime.

Aku harus mencari tau tentang dia, Batin Ji-hoon.

Ada apakah dengan perasaan Ji-hoon dan Aime? Apakah ini bisa di sebut cinta pandangan pertama untuk Aime? Akankah identitas Aime terancam?

Entahlah, hanya waktu yang mampu menjawab perasaan diantara mereka berdua.

~_~