webnovel

LOVE MASK

Sinopsis "LOVE MASK" Leyna Putri seorang guru muda, berasal dari kota Yogyakarta yang datang merantau ke Ibukota Jakarta. Baru satu tahun menjadi seorang guru di sebuah sekolah swasta, dengan gaji yang tidak seberapa. Sehingga membuat Leyna harus mencari pekerjaan tambahan, sebagai seorang pramusaji di sebuah tempat karoke. Hanya sekedar untuk menambah penghasilannya, agar dapat membuatnya bertahan hidup di Ibukota Jakarta. Sehingga dapat mengirimkan uang ke kampung, untuk biaya hidup Ibu dan adiknya yang sakit gagal ginjal Yang membutuhkan biaya banyak untuk pengobatannya. Tadinya semua berjalan lancar, tetapi seketika berubah. Sampai Leyna bertemu dengan seorang lelaki tampan Raiden Sebastian. Yang memaksa untuk menikah dengan dirinya. Akankah Leyna menerima tawaran dari Raiden tersebut? Apa mungkin Raiden benar-benar seorang lelaki penyuka sesama jenis? Bagaimana keseruan kisah ini, terus dibaca reader. Karena kamu, akan menemukan sebuah kisah yang bukan hanya menghibur, tapi juga penuh intrik yang tidak terduga enjoy it!

Ifan_Tiyani · Fantasy
Not enough ratings
387 Chs

OJEK PRIBADI

Tap tap tap!

Leyna melangkahkan kakinya cepat menelusuri lorong sekolah, dengan tas kecil di lengan dan setumpuk berkas di dalam pelukannya. Tiba-tiba saja seorang lelaki yang postur lebih tinggi darinya, sudah mensejajarkan langkah kakinya di samping Leyna. Pada saat Leyna menolehkan kepalanya, dia melihat wajah muridnya Rico sedang tersenyum kepadanya.

"Rico! Ibu fikir siapa?" ujar Leyna sambil tersenyum manis.

"Ibu mau pulangkan?" tanya Rico sambil tersenyum, dengan suaranya yang mulai membesar karena faktor pertumbuhan di usai remajanya.

"Benar sekali, memangnya kenapa Rico?" tanya Leyna sambil kembali tersenyum.

"Apakah Ibu mau aku antarkan pulang? Sekalian lewat Bu, rumah aku kan satu jalur dengan tempat kosan Ibu. Lumayan loh Bu jadi irit ongkos Gojek? Hehehe, " tanya Rico menawarkan sambil tertawa kecil menutupi kegugupannya.

"Tidak perlu Rico, tetapi terimakasih ya karena kamu sudah berniat baik mengantarkan Ibu," jawab Leyna sambil menepuk pundak Rico perlahan.

"Ya sudah kalau begitu, aku ke tempat parkiran dulu ya Bu mau ambil motor," pamit Rico dengan raut wajah yang nampak kecewa.

Leyna menatap kepergian Rico sambil tersenyum menggelengkan kepalanya, lalu pada saat Leyna hendak memesan gojek online. Bertepatan pada saat itu handphonenya berbunyi, ternyata Mbak Ayu yang menghubungi Leyna saat ini.

"Halo Leyna!"

"Iya, ada apa Mbak Ayu?"

"Leyna, aku ingin meminta bantuanmu, tolong hari ini kau lembur ya. Datanglah ke "Edward Vista" sekarang juga tenang saja nanti akan ada uang lemburannya kok, karena hari ini ada dua orang Lady Escort yang tidak masuk secara mendadak. Katanya sih mereka sakit, tapi biasanya kalau mereka seperti ini. Mereka suka menerima job sampingan di luar pekerjaan, jadi ada saja alasan yang dibuat sehingga tidak masuk bekerja. Aku tunggu sekarang juga ya Leyna!" pinta Mbak Ayu dengan nada suara yang terdengar panik dan terburu-buru.

"Baik Mbak, aku akan segera ke sana sekarang juga," jawab Leyna menyanggupi dengan cepat.

"Okey Leyna, terimakasih ya!" ucap Mbak Ayu kemudian langsung menutup komunikasi telepon mereka.

Leyna menghela nafas panjang sambil tersenyum kecut, kemudian kembali bersiap untuk memesan gojek online di handphonenya. Pada saat itu tiba-tiba saja terdengar suara seorang lelaki, yang menyapanya dengan penuh kehangatan dari belakang.

"Hay Leyna! Apakah kau hendak pulang saat ini?" tanya Edward sambil tersenyum menggoda.

"Eh Pak Edward? Iya benar Pak, karena jam mengajar saya sudah selesai sekarang," jawab Leyna sambil tersenyum terkejut.

"Bagaimana jika saat ini kau pulang bersama dengan aku saja Leyna, aku akan mengantarkan mu dengan mobilku?" ujar Edward menawarkan.

Bertepatan dengan saat itu, Rico nampak akan melewati Leyna dengan menaiki motor sportnya. Dengan reflek Leyna segera memanggil Rico dengan suara yang lantang, sambil melambaikan tangannya.

"Rico!"

Mendengar panggilan Leyna, Rico segera mendekatinya kemudian berhenti tepat dihadapan Leyna.

"Maaf sebelumnya Pak Edward, tadi saya sudah meminta tolong kepada Rico untuk sekalian mengantarkan saya pulang. Karena rumah anak itu satu arah dengan saya, lagi pula jika saya naik mobil dengan Bapak saya akan terlambat nanti. Karena saat ini saya ada keperluan penting sekali dan harus segera menghadirinya, saya permisi untuk pulang duluan Pak Edward," pamit Leyna sambil tersenyum lalu berjalan cepat menuju ke arah Rico, kemudian langsung naik ke atas boncengan motornya.

"Ayo Rico, kita langsung berangkat!" perintah Leyna dengan sedikit gugup kepada Rico.

Dengan sedikit kebingungan dengan sikap Leyna namun merasa sangat senang, tanpa banyak bertanya Rico segera mengendarai motornya tersebut keluar dari pintu gerbang sekolah.

Sedangkan Edward terlihat sangat kesal dan marah sekali, karena untuk yang kesekian kalinya Leyna menolak dirinya. Sambil mengepalkan kedua tangannya dengan keras, Edward terus menatap kepergian Leyna.

"Aku tidak bisa menerima semua penolakan ini begitu saja Leyna! Harus ada sesuatu yang akan aku lakukan atas semua penolakanmu ini!" gumam Edward di dalam hatinya dengan gemas.

****

"Maaf ya Rico, Ibu tadi secara mendadak menghentikan motormu lalu meminta kau mengantarkan Ibu," ujar Leyna dengan perasaan tidak enak terhadap Rico muridnya dengan sikapnya tadi.

"Tidak apa-apa Bu, memangnya ada apa tadi antara Bu Leyna dengan Pak Edward? Sepertinya Ibu terlihat menghindari beliau?" tanya Rico ingin tahu.

"Tidak ada apa-apa kok Rico, hanya saja saat ini Ibu sedang terburu-buru karena harus segera menghadiri sebuah kegiatan penting, makanya tadi Ibu meminta tolong padamu dengan mendadak," jawab Leyna berusaha menjelaskan.

"Oh begitu, bagaimana jika Ibu Leyna setiap hari aku antar jemput saja Bu? Anggap saja aku sebagai ojek pribadi Ibu, dari pada Ibu memesan ojek online. Lebih baik uang ojeknya buat saya saja isi bensin, soalnya Papi saya sekarang sudah bangkrut Bu. Jadi kami saat ini sedang dalam kesusahan, ya tapi hal tersebut terserah Ibu saja jika Bu Leyna mau?" tanya Rico menawarkan dengan penuh harap.

Padahal semua yang dikatakan Rico tersebut hanyalah kebohongan belaka, keadaan perekonomian keluarga Rico tidak dalam kesusahan. Hanya saja dia berkata demikian, agar dapat selalu menjemput dan mengantarkan Leyna setiap hari. Karena di dalam hati Rico saat ini Leyna merupakan seorang guru, sekaligus perempuan yang sangat mempesona hatinya.

"Apakah kau tidak akan malu dengan teman-teman nanti, karena sudah menjadi tukang ojeknya Bu Leyna?" tanya Leyna sambil tersenyum menggoda. Sungguh di dalam hatinya Leyna, sangat tidak tega mendengar perkataan Rico tadi mengenal keadaan keluarganya.

"Untuk apa aku malu Bu, kan uang yang aku peroleh adalah uang yang halal," jawab Rico sambil tersenyum lalu melirik Leyna dari kaca spion motornya.

"Baiklah kalau begitu, mulai saat ini Rico sebagai ojek pribadi Bu Leyna ya. Yang akan menjemput Ibu setiap pagi dan juga mengantarkan pulang," jawab Leyna pada akhirnya memutuskan sambil tersenyum lebar.

"Siap Bu!" sahut Rico dengan penuh antusias dan kebahagiaan.

Lalu lintas kota Jakarta hari ini nampak sedikit lengang, sehingga perjalanan Leyna bersama dengan Rico siang hari ini dapat dengan cepat tiba di tujuan.

Motor sport yang dikendarai oleh Rico berhenti persis, di depan pintu gerbang kosan Leyna. Lalu Leyna pun segera turun dari atas motor dengan sedikit kerepotan, karena posisi jok motor sport Rico yang agak tinggi posisinya.

"Terimakasih ya Rico karena sudah mengantarkan Ibu, oh ya untuk pembayaran ojeknya kau ingin mingguan atau secara bulanan saja?" tanya Leyna sambil tersenyum tipis.

"Mengenai hal itu terserah Ibu saja," jawab Rico sambil tersenyum pula, dan membuka helm yang dikenakannya.

"Ya sudah kalau begitu Ibu akan membayarmu secara Mingguan saja ya, agar uangnya dapat segera kamu gunakan untuk keperluanmu nanti," ucap Leyna memutuskan.

"Baik Bu," jawab Rico sambil tersenyum menganggukkan kepalanya.

"Ya sudah sekarang kau lekas pulang, dan hati-hati di jalan Rico!" pesan Leyna sambil menepuk pundak Rico pelan.

"Baik Bu, assalamu'alaikum!"

"Waalaikumsalam!"

Kemudian Rico pun segera mengenakan helmnya kembali, lalu menyalakan mesin motor dan segera mengendarainya untuk melanjutkan perjalanan pulang ke rumah.