AIR MATA DUKA
"Kakak senang sekali melihat kau bahagia seperti sekarang ini Gendis, kau harus senantiasa semangat ya, agar lekas sembuh!" ucap Leyna sambil membelai kepala adiknya tersebut penuh kasih sayang.
"Iya Kak, maafkan Gendis ya jika selama ini suka merepotkan Kak Leyna ..." ucap Gendis sambil menatap kepada Leyna dengan tatapan mata yang penuh dengan kesedihan.
"Kau ini bicara apa sih Gendis, mana pernah kau merepotkan Kakak! Bahkan Kakak sangat suka sekali, bisa memberikan apapun yang kau butuhkan. Lagi pula, bukankah itu memang merupakan kewajiban Kakak, sebagai kakakmu. Jadi jangan pernah kau pikirkan mengenai hal tersebut ya?" sahut Leyna sambil mencium kening kening Gendis dengan penuh kasih sayang. Mendengar perkataan Leyna tersebut Gendis hanya tersenyum tipis.
"Oh ya, sekarang Kak Leyna sama Kak Raiden, ingin makan malam dulu ya sebentar di kantin dekat rumah sakit ini. Gendis tidak apa-apa kan, jika kami tinggal dulu bersama dengan Mbak Fatimah?" tanya Leyna.
Locked Chapter
Support your favorite authors and translators in webnovel.com