webnovel

Episode 2

Kata pepatah "bisa karena biasa" memang berlaku di semua hal.

Bertemu banyak orang dan sering menebar pesona membuat kita langsung tahu kata kata macam apa yang cocok dilontarkan untuk bermacam macam orang.

Hal yang awalnya terasa sulit, perlahan jadi semudah menjentikkan jari...

Namun rasa puas karena sering kali meraih sukses perlahan akan memudar.

Begitu pula yang dirasakan Huo Xinyang.

Terlalu sering berhasil...

Akhirnya membuat semangatnya menurun.

"Ck.. Agak bosan juga aku."

"Lho, mana cowok cowokmu...?" tanya teman perempuannya.

"Haahh... Justru masalahnya di mereka. Akhir akhir ini semuanya terlalu mudah dikendalikan... Jadi gak ada tantangannya!"

"..."

" Sekarang para cowok b*r*ngs*k itu... Mau satu, dua, atau berapapun rasanya sudah jadi rutinitas saja. Membosankan sekali.."

" Oh sensasinya kurang greget lagi, ya? Itu sih gampang!"

" ...? "

" Materi juga bisa bikin kamu senang - Lihat deh, tas ini juga bisa banget membahagiakan kita, lho. Kamu tuh, tiap kali hanya PHP urusan cinta doang. Kamu harus bikin cowok cowok itu membelanjakan uang mereka buatmu!"

"Ehh..!"

"Aku punya beberapa kenalan kaya. Mau ku kenalkan ke mereka? Hmm..? Hmm..?'

" Ngga usah lah, aku punya standar sendiri."

" Ya sudah."

" Mau barang apa pun itu, akan kubeli dengan uangku sendiri! Main hati jauh lebih seru dari pada main uang. Lagian para lelaki tua bangkamu itu.. sama sekali bukan seleraku."

" Eh sialan, deh! Maksudku baik, tau! Aku serius bisa marah denganmu lho! Betulan!"

" Hmm.. Eh, eh! Lihat itu!"

"Kenapa? Ketemu target baru?"

" He-eh. Yang duduk sebelah sana pakai baju hitam!"

" Yang pakai baju hitam... Yang pakai hodie hitam?! Ck.. Sepertinya itu cowok b*r*ngs*k.." Batin temannya.

" Ngga bisa. Sampah kayak dia ngga bisa dibiarkan begitu saja!"

"Hey! Itu sih sudah kelewatan!" Teriak temannya.

" Hengh... Bukan, ya.. Ternyata bukan cowok preman itu yang jadi target dia selanjutnya."

" Sudah banyak cowok yang kutemui. Tapi belum ada yang membuatku terpaku seperti dia. Bagaimana ya, menggambarkan sosoknya itu? Seperti sekuntum teratai putih? Tidak, tidak, tidak... Terlalu biasa. Dia seperti seekor burung dalam bar yang ramai dan berbau asap, dan mengubah suasana di sekitarnya menjadi tenang. Seperti Bunga Magnolia bermandikan sinar bulan di kegelapan malam. Tapi sayang seribu sayang! Semua cowok yang datang ke bar ini pada dasarnya adalah buaya darat pemangsa perempuan! Tapi aku juga sembarangan menuduh. Coba kuajak ngobrol dulu! " Kata Huo Xinyang dalam hati.

" Sendirian saja kak? "

" Hngh? "

"Aku baru pertama kali datang ke bar ini. Aku juga sendirian. Boleh aku gabung?"

" Wangi parfumnya, ponsel yang tak lepas dari genggamannya, semua barang yang melekat di tubuhnya sangat bergaya." Batin Hou Xinyang

" Anu...aku..agak keberatan..."

" Sepertinya dia malu?? Kalau dilihat lihat, dia imut juga!" Diam diam Huo Xinyang terpesona pada cowok di depannya.

"Aku... sedang menunggu orang. Jadi..tidak begitu nyaman..."

"Jangan tertipu penampilan luarnya! Tidak! Dia seperti mau memancingku?! Kalau begitu, aka kacaukan dulu kesempatannya untuk memancing!" Kata Huo Xinyang dalam hati.

" Begini, orang yang kamu tunggu kan belum datang- Jadi sekarang minum saja dulu denganku. Jadi kita berdua sama sama nggak bosan. Kalau orang yang kamu tunggu datang, aku akan pergi."

"Oohh... ...Baiklah."

"Yeeeiiy! Dia masuk perangkap!" Dalam hati Huo Xinuang merasa senang.

" Mau minum apa, pesan saja sendiri."

" Kamu baik sekali. Kalau begitu aku juga gak malu malai deh. Satu Margarita. Terimakasih."

"Baik. Kalau tuan apa?" Tanya bartender.

"Nnnggg... Anu... Long Island Iced Tea, deh."

"Baik. Mohon tunggu sebentar!"

"Sialan! Ngga kusangka ternyata cowok ini kuat minum juga, ya?" Batin Huo Xinyang.

Long Island Iced Tea dinamakan juga "minuman penghilang raga" kadar alkoholnya di atas 40%.