webnovel

Treat Like a Queen

"Cantika," panggil Aksa

"Aksa. Tolongin gua dong."

"Iya, iya. Ayo ikut gua."

Aksa langsung menarik paksa Cantika dari kerumunan para siswa. Aksa berhasil mengeluarkan Cantika dari kerumunan para siswa yang menyukai Cantika. Aksa dan Cantika berlarian sambil saling berpegangan tangan dengan sangat erat. Entah Aksa akan membawa Cantika kemana kali ini. Sedangkan para murid lainnya yang melihat kedekatan Aksa dan Cantika tidak menyukainya. Karena Aksa dan Cantika adalah sama-sama orang yang banyak di sukai oleh lawan jenis.

Ternyata Aksa membawa Cantika ke perpustakaan sekolah. Maksud dari Aksa adalah supaya mereka berdua tidak di kejar-kejar oleh orang-orang yang menyukai mereka dan membuat mereka merasa rishi. Aksa juga membawa Cantika ke perpustakaan sekolah karena dia yakin jika di perpustakaan pasti jarang sekali ada orang di sana. Sekalipun ada orang, pasti orang itu adalah kutu buku. Sehingga tidak terlalu mengejar-ngejar mereka berdua.

"Ngapain kita ke perpustakaan? Lu suka baca buku?" tanya Cantika.

"Engga juga si. Gua bawa lu ke sini karena gua yakin kalo di sini ga ada lagi orang yang ngejar-ngejar kita. Liat aja sendiri. Sepik an?"

"Iya juga si."

"Yaudah kalo gitu kita di sini dulu ya sampai nanti bel sekolah bunyi, baru kita balik ke kelas."

"Oke."

Aksa dan Cnatika memutuskan untuk menetap di perpustakaan sekolah sampai nanti bel sekolah berbunyi dan mereka akan segera kembali ke kelas. Selama di dalam peprustakaan sekolah, Aksa dan Cantika seperti orang yang baru pertama kali ketemu. Mereka berdua sama-sama bungkam seribu bahasa. Hingga akhirnya Cantika lah yang berusaha untuk memulai pembicaraan dan ternyata mampu untuk mencairkan suansana hening diantara mereka berdua.

"Ngomong-ngomong, rumah kamu dimana?" tanya Cantika.

"Kamu?"

"Iya, kamu. Kenapa?"

"Ga apa-apa si. Cuma biasanya kan panggilnya gua lu, sekarang tiba-tiba jaid aku kamu."

"Ga apa-apa si. Cuma supaya kita lebih akrab aja. Ga boleh ya emangnya?"

"Boleh aja si."

"Bagus lah kalo gitu. Tadi kamu belum jawab pertanyaan aku loh. Kamu tinggal dimana?"

"Aku tinggal dekat dari sini kok. Nanti kamu pulang sekolah di jemput ga? Mau mampir ke rumah aku dulu?"

"Boleh emangnya?"

"Ya boleh lah. Masa ga boleh."

"Hmmm, udah berapa wanita yang kamu ajak main ke rumah kamu?"

"Baru kamu wanita yang aku ajak main ke rumah aku."

"Masa si? Kok aku gay akin ya cowok yang banyak di sukai sama cewek-cewek tapi ga pernah bawa cewek ke rumahnya."

"Kalo kamu ga percaya, kamu bisa tanya asisten rumah tangga aku nanti."

"Kenapa harus asisten rumah tangga kamu?"

"Karena kalo Papah sama Ayah aku sibuk kerja. Pasti mereka juga ga tau aku pernah bawa cewek ke rumah atau engga?"

"Ohh, gitu."

Ketika Aksa dan Cantika sedang sama-sama mendekatkan diri, tiba-tiba saja bel sekolah berbunyi. Itu artinya Aksa dan Cantika harus segera masuk ke dalam kelasnya. Jangan sampai mereka berdua telat masuk kelas. Atau mereka berdua akan mendapatkan hukuman dari Guru yang bersangkutan.

Kring… Kring… Kring…

"Eh udah bel tuh. Masuk ke dalam kelas yu," ajak Cantika.

"Ayo."

Aksa, Cantika dan beberapa orang yang ada di dalam perpustakaan sekolah langsung beranjak untuk pergi ke dalam kelas masing-masing. Untung saja di dalam kelas IPA satu masih belum ada Guru yang masuk ke dalam kelas. Itu artinya Aksa dan Cantika aman dari hukuman Guru akibat telat masuk ke dalam kelas.

"Huh, untung aja belum ada Guru yang masuk ya," ucap Cantika.

"Iya."

"Yaudah, yu masuk."

"Ayo."

Aksa dan Cantika langsung masuk ke dalam kelas mereka. Sebelum Guru yang akan mengajarnya masuk ke kelas mereka. Ketika Aksa dan Cantika masuk ke dalam kelas, mereka berdua di lihati oleh murid yang lainnya dengan tatapan yang tidak enak. Mungkin karena mereka iri jika Cantika bisa jalan bareng dengan Aksa terus. Begitu pun sebaliknya. Tetapi Aksa dan Cantika tidak ambil pusing dengan itu semua. Mereka berdua hanya menikmati kebersamaan mereka berdua selama ini.

Tidak lama kemudian Guru yang akan mengajar masuk ke dalam kelas. Kali ini Guru itu akan benar-benar melakukan kegiatan belajar mengajar pada hari ini. Karena masa perkenalannya sudah selesai kemarin. Aksa, Cantika dan yang lainnya mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik sampai jam istirahat tiba.

*****

"Ke kantin yu," ajak Cantika

"Ayo."

Lagi-lagi Aksa dan Cantika jalan berduaan. Kali ini mereka akan pergi ke kantin untuk makan siang bersama. Dan untungnya kali ini tidak banyak orang yang menyerbu mereka berdua. Mungkin karena mereka sudah Lelah dengan sikap dingin Aksa dan Cantika tetapi mereka berdua justru malah saling romantis.

"Kamu mau makan apa?" tanya Aksa.

"Hmmm, kayanya akum au makan bakso aja deh."

"Yaudah kalo gitu aku pesan dulu ya. Kamu tunggu di sini aja."

"Iya. Makasih ya."

"Sama-sama."

Aksa memperlakukan Cantika seperti layaknya raatu. Memang seharusnya seorang laki-laki harus bersikap seperti itu kepada perempuan. Ketika Aksa susah payah memesan bakso untuk Cantika karena harus mengantre, sedangkan Cantika duduk tenang di tempat duduknya tadi sambil menunggu pesanananya.

"Aksa itu anaknya baik banget ya. Walaupun dia ganteng, tapi dia ga menjadikan diri dia playboy. Dia malah memeprlakukan wanita dengan baik. Apa gua udah jatuh cinta ya sama dia?" pikir Cantika di dalam hatinya.

Ketika Cantika sedang menunggu Aksa kembali, tiba-tiba saja ada dua orang laki-laki yang menghampirinya. Aksa yang sedang mengantre tidak menyadari jika Cantika saat ini sedang di godai oleh dua orang laki-laki.

"Hallo. Kamu junior di sini ya?" tanya salah satu laki-laki itu.

"Iya."

"Oh gitu. Aku di sini senior kamu. Nama kamu siapa?"

"Cantika, kak."

"Ohh, Cantika. Namanya cantik kaya orangnya. Boleh kan kita foto bareng?"

"Buat apa ya kak?"

"Ya buat foto. Buat kenang-kenangan aja. Boleh kan? Masa gab oleh si. Sombong banget."

Cantika tidak bisa menjawab pertanyaan seniornya itu. Cantika hanya terdiam. Tetapi salah satu dari kedua laki-laki itu mengambil handphonennya dan duduk di samping Cantika. Dia tetap mengajak Cantika untuk foto bersama. Bahkan laki-laki itu memegang tubuh Cantika dengan seenaknya. Membuat Cantika merasa sangat risih dengan sikapnya.

"Ga usah pegang-pegang ya kak. Maaf."

"Kenapa si emangnya? Pegang pundak doang juga. Bukan pegang yang lainnya. Kalo di pegang yang lainnya nanti kamu justru malah ketagihan lagi. Hahaha."

"Hahahaha."

Kedua laki-laki itu justru malah menggoda Cantika. Lebih-lebih laki-laki itu tangannya tetap memegangi Cantika dengan seenaknya. Membuat Cantika merasa semakin takut.

"Aksa. Kamu kemana aja si? Aku takut di sini. Tolongin aku, Aksa," ucap Cantika di dalam hatinya.

Tidak lama kemudian Aksa melihat Cantika yang sedang di perlakukan tidak baik oleh kedua laki-laki itu. Aksa pun langsung mengampirinya untuk menolong Cantika.

"Woy. Ngapain lu sama Cantika," teriak Aksa membuat kedua laki-laki itu menoleh kehadapannya.

-TBC-

Next chapter