webnovel

Bersama M

(Bersama M)

Di sebuah Lorong Koridor sekolah Oh Hyeri gadis yang berwatak sedikit jutek ini berjalan menuju kelasnya di depan kelas mereka sudah sangat heboh karena Geng M dan K mulai berseteru mereka saling hadap menghadap. Yixing yang berada di belakang Yifan melihat kedatangan Gadis yang ia suka itu. Lesungnya mulai terukir menyimpan wajah bahagianya melihat sang cewe idaman telah sampai.

"Zhang Yixing!" Seru Yifan pada Yixing akan tetapi Yixing tak mendengarkannya karena ia benar-benar terpaku oleh Hyeri. Luhan langsung menyentuh pundak Yixing agar membuatnya sadar bahwa Yifan sang leader telah memanggilnya. Dengan tersentak kaget Yixing memalingkan perhatiannya pada Yifan. "iya hyung ada apa?". Mendengar Anggotanya tidak fokus geng Kocak menertawai Yifan karena anggotanya tak kompak.

"Diamlahkalian!!" Bentak Yifan kesal memasang wajah penuh amarah.

Hyeri semakin dekat dan semakin dekat dan berhenti di antara kedua Geng itu. Ia memangku tangan melihat kedua Geng itu bergantian.

"Tidak bermanfaat. Beginikah perkerjaan kalian pagi-pagi,.. lebih baik kalian bertentangan dalam belajar. Kalian kemari itu bukan untuk berseteru tapi mengadu otak. Kudengar kalian geng yang di siswi-siswi dari kelas 1-3 tapi mengapa kalian tidak menyatuh saja" picis Hyeri dengan angkuh.

"Iya Oh Hyeri kami akan segera damai dan rajin belajar" ujar Yixing sambil tersenyum.

"Diamlah kau! Atau tidak mulutmu kusumbat". Geram Yifan pada Hyeri

"Hah. Kau ingin berlaku kasar pada seorang cewe. Lelaki pengecut". Cibir Hyeri menaikan dagunya

Yifan hendak bergerak memukul Hyeri akan tetapi Luhan menghalanginya. Karena Luhan juga mengemasi Hyeri. "Jangan Wu Yifan!" Cepatnya.

Junmyeon dan kawan-kawan kecuali Sehun dan Kyungsoo tidak menertawai Yifan yang hendak memukul Hyeri, karena Kyungsoo dan Sehun mereka sama. Sama-sama menyukai Hyeri walau ia sangat jutek, angkuh dan pemberani alias kasar. Hyeri menurut mereka bertindak sesuai alam yang ia lihat dan pikirkan.

"Benar itu kau laki-laki pengecut Sudah Yifan dan kalian semua anggota M". Tawa Junmyeon

"Jiss! Akhirnya kalian saling menertawai. Hal itu juga berlaku kalian dan anggota kalian". Cetus Hyeri melangkah memasuki kelas. Junmyeon langsung berapi-api. "Sebenarnya, gadis itu berpihak pada Siapa?" Gerutuknya dengan kesal.

Pelajaran pun usai, Hyeri hendak keluar kelas akan tetapi kepalanya tiba-tiba pusing dan pening ia sedikit goyang dalam kepentingan. Ia terus memegangi kepalanya dan berusaha membenarkan penglihatannya yang mulai gelap. Nafasnya juga memburuk Yifan dan kawan-kawan hendak keluar pergi ke kantin yang tengah melewati Hyeri menjadi menangkapnya karena ia akan limbung dan terjatuh. Gadis itu begitu pucat dan lemas mungkin efek selalu belajar tanpa henti. "Kau tidak apa-apa?" Tegur Yifan pada Hyeri yang memegangi pundaknya agar Hyeri tidak terjatuh. Terlihat wajah murung Luhan,minseok, dan Yixing mereka bertiga yang menyukai Hyeri bagi mereka seharusnya mereka yang menangkap tubuh Hyeri yang hendak terjatuh akan tetapi Yifan telah duluan.

Hyeri segera menepis bantuan Yifan. "Aku tidak apa-apa!"

Hyeri segera bangun dan berjalan tanpa berterima kasih pada Yifan yang menangkapnya. "Jiss! Lihatlah sifat angkuhnya, dia terlalu jual mahal". Umpat Yifan seraya membalikkan pandangannya pada anggotanya saat itu ia melihat wajah Yixing yang melihatnya dengan asam, ia beralih pada Minseok yang juga bermuka asam melihatnya, ia membuang wajah melihat Luhan yang juga sama melihatnya dengan kesal.

"Kalian ini sebenarnya kenapa sih!". Seru Yifan kesal melihat Mereka bertiga kecuali Jongdae yang berusaha menahan ekspresi sama seperti Minseok,Luhan dan Yixing.

"Tao dimana?!"

"Kami tak tahu!" Seru ketiga(minseok,Luhan dan Yixing dengan penuh kekesalan)

"Kalian ini sebenarnya kenapa sih"

"Sudahlah fan, mereka sedang kesal tidak usah menanyakannya, sedari tadi perut Tao tidak nyaman jadi dia pasti berada di Toilet" jelas Jongdae agar Yifan Tidak naik darah karena ketiga anggotanya sedang aneh.

"Fanhyung. Jika kau tidak menyukai Hyeri tidak usah mencacinya dengan begitu. Hyeri tidak seperti yang Hyung pikirkan!" Keluh Yixing meninggalkan Wu Yifan karena kesal.

"Ada apa dengan bocah itu?" Tanya Yifan tak mengerti

"Molla!" seru Minseok dan Luhan bersamaan dan enyah juga dari sana dengan kesalnya.

"Sebenarnya mereka kenapa?!" Tanya Yifan dengan binggung ya kepada Jongdae satu-satunya orang yang berada di dekatnya.

Sebenarnya Jongdae juga kesal pada Yifan tapi setelah hawa kemarahan Luhan,minseok, dan Yixing mulai merasukinya Jongdae juga tidak bisa menahan amarah karena Yifan mengejek Hyeri tadi. "Ah! Pikirkanlah sendiri. Aku juga sedang kesal ini!". Serunya dengan wajah kesal juga ikut enyah dari samping Yifan.

Yifan jadi semakin tak mengerti dengan ke empat anggotanya. Mereka marah tanpa adanya alasan dan sayangnya ia tak bisa mengerti apa yang membuat mereka marah dengannya. Menurutnya kata-kata yang keluar dari mulutnya tidak ada yang salah. Ia berbicara seperti biasa akan tetapi mereka menjadi aneh setelah itu . "Aissttt! Bikin pusing saja" umpat Yifan berjalan meninggalkan kelas.

Saat perjalanan menuju kantin ia melihat Hyeri yang berjalan berlawanan arah dengannya . "Gadis itu" Gumangnya .

"Oh Hyeri!"

Hyeri terus berjalan melewati Yifan tanpa mendengarkan Panggilan Wu Yifan padanya.

"Kau tuli, Oh Hyeri!!" Bentak Yifan membuat Hyeri yang sedari tadi Pucat menghentikan langkahnya. Terlihat ia mengepalkan tangan dan mengigit bibir karena kesalnya.

"Oh Hye ri. Mengapa kau tak berbalik apa mungkin aku salah memanggil namamu? Kurasa kau tuli, kau tahu aku benci gadis yang cacat. Apalagi yang suka jual mahal ingat dirimu itu tak cantik, dasar gadis kutu buku" Ejek Yifan sambil berbalik kearah Hyeri yang sama sekali tidak berbalik padanya.

Hyeri menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara kasar. Ia tersenyum sinis dan memutar tubuhnya sambil memangku tangan.

"Aku rasa ada yang berbicara denganku, tapi mengapa orang itu tak berwajah dan tak berotak. Yang hanya mengandalkan emosinya. Aku benci pria yang suka berkoar-koar dan mencari perhatian mengandalkan wajah tapi tong kosong"

Yifan terbakar dengan kata-kata tajam Hyeri ia begitu meledak mendengar kata-kata ejekan yang lebih sadis yang di lemparkan Hyeri padanya. "Kau!!!" Yifan mendekati Hyeri dan merampas kedua bahunya sehingga Hyeri mendesis kesakitan. Saat ini tubuhnya sedang tidak Fit dan badannya sedang tidak nyaman. Ia tadi baru saja dari UKS berjalan saja tadi ia tak mampu tapi karena ia tak suka dilihat lemah ia menaikan dagunya dan berjalan layaknya Hyeri yang sehat. Berkali-kali ia membasahi bibirnya yang kering agar jangan terlihat pucat. Akan tetapi ia harus bertemu dengan Yifan dan Yifan menganggunya. Serta bertindak kasar padanya. Kepeningan yang tadi di rasakan Hyeri dan nyeri tubuhnya semakin meningkat setelah Wu Yifan merampas kedua bahunya dengan kasar . Nafas Hyeri terengah-engah seakan ia ingin bertahan dengan mengandalkan keangkuhan nya akan tetapi ia sedang lemah sekarang. Akhirnya tubuh Hyeri tak bisa ia paksakan untuk melawan Yifan iapun limbung dan melorot terjatuh akan tetapi Yifan segera menangkapnya dan menjaga belakang Hyeri yang sudah lemas tak berdaya. Ia juga melihat Hyeri sangat pucat. Dengan penuh kekhawatiran Yifan segera mendekap tubuh lemas dan dingin Hyeri. "Kau tak apa-apa?"

"Aissttt! Jauhkan tang-an-mu..dar..". Hyeri pun pingsan tak sadarkan diri. Yifan jadi semakin khawatir dan mengendong Hyeri dan berlari kencang menuju UKS. Setelah meletakkan Hyeri ia segera memanggil Guru yang bertugas di UKS agar memberi pertolongan pertama. Setelah Hyeri di beri pertolongan pertama . Yifan yang merasa bersalah menunggunya hingga sadar. Akan tetapi saat, ia terus memerhatikan wajah pucat Hyeri. Lama kelamaan ia melihat cewe yang di tidur terlelap di hadapannya itu semakin lama semakin cantik saja. Apalagi di tambah saat ia membenarkan rambut Hyeri yang sedikit menghalangi wajah gadis cantik yang bernama lengkap Oh Hyeri itu.

"Gadis ini sangat cantik rupanya. Dia terlihat cantik jika tidak sadar, aku tak tahu Hyeri yang jutek dan angkuh yang Kunilai tidak cantik. Malah jika ia tidur begini dia terlihat lemah-lembut dan...". "Ausssettt!! Apa yang kukatakan! Tetap saja dia gadis angkuh yang kasar!" Umpatnya setelah sadar dengan kata-katanya.

Bel tanda masuk ke kelas telah berbunyi menyatakan bahwa jam istirahat telah berakhir. Yifan yang sedari tadi Wu Yifan yang menunggui dan menjaganya tertidur dengan menopang pada salah satu tangannya. Sedangkan Hyeri terbangun karena bunyi alarm sekolah itu. Hyeri membenarkan  penglihatannya karena pusing masih ia rasa.  Akan tetapi saat penglihatannya telah membaik dan ia telah melihat jelas Hyeri berbalik melihat seseorang di sampingnya ia melihat Wujud Yifan yang sedang tertidur sambil mendongkakan tangan untuk menopang wajahnya.

"Pria menyebalkan ini!" Umpat Hyeri bersamaan dengan terbangunnya Yifan. "Kau sudah bangun?" Tanya Yifan. "Tunggu! Aku rasa aku mendengar sesuatu yang barusan saja kau katakan. Kau bilang apa 'terima kasih' ? Uhm menyusahkan saja!"

"Siapa yang mengatakan hal itu jisss" picis Hyeri menuruni tempat tidurnya. "Sudahlah jangan malu nona angkuh, tidak bisakah kau merendah sedikit!"

"Untuk apa aku berterima kasih? Harusnya kau minta maaf padaku karena telah membuatku begini,dan juga jangan lupa berterima kasih karena aku tidak akan melaporkan tindakan kekerasanmu  padaku!" Kata Hyeri dengan angkuh

Yifan hanya tertawa geli mendengar itu dan mencibirkan bibir menahan emosiku. "Syukur kau cewe kalau kau Junmyeon dan kawan-kawannya mungkin kau sudah tidak berbentuk saat ini!"

"Jangan meremehkan ku! Coba saja kau lakukan!" Sentak Hyeri keramas leher Yifan. Yifan hanya tersenyum sinis dengan apa yang di lakukan Hyeri karena ia masih dengan posisi duduknya dan Hyeri berdiri di hadapannya. Wu Yifan yang melihat kearah atas menurunkan arah bola matanya dan melihat ke dada Hyeri sehingga membuat gadis itu melompat menjauh dari Yifan . "Apa yang kau lihat!" Jerit Hyeri merasa di lecehkan. "Harusnya aku yang bertanya apa yang kau lakukan padaku?!" Balas Yifan kesal

"Aaahhhhhh!!!!". Jerit Hyeri dengan keras sehingga siswa-siswi serta salah seorang guru berlari kearah sumber suara yang berasal di ruang UKS.

"Ada apa?!" Tanya ibu Kim guru matematika

"Yifan, dia melecehkanku"

"Aniyo! Aku tidak melakukan apa-apa padanya" ungkap Yifan membela diri

Hyeri cukup puas membalas Wu Yifan ia tersenyum sinis.

"Sudahlah kalian kembali ke kelas kalian masing-masing!" . "Kalian juga kenapa berkumpul di sini kembali ke kelas kalian cepat!" Seru ibu Kim kepada murid-murid yang bertumpuk melihat mereka.

Hyeri memangku tangannya dan menaikan dagunya melihat angkuh Yifan yang sudah merasa dipermalukan. "Jangan pernah mengangguku" ujar Hyeri berjalan angkuh meninggalkan Yifan yang terbakar karena kekesalannya.

"Kau lihat saja nanti apa yang akan aku lakukan! Aku memang tidak bisa melakukan hal kasar tapi jangan memaksaku untuk melakukan sesuatu yang kasar padamu" gumang Yifan sambil mengepalkan tangan.

{Di sebuah mall}

Hyerim sedang memilih-milih  Baju untuk di pakainya di acara reuninya sebentar jam 7 malam nanti. Wu Yifan yang sedang berbelanja pakaian juga di toko itu melihat keberadaan hyerim yang di kiranya Hyeri. Ia berusaha melewati terang-terangan hyerim akan hyerim tak bereaksi apa-apa ia membiarkan hal itu. Ia hanya mendatarkan bibirnya karena ia mencium aroma parfum Yifan dan juga ia lumayan tampan.

"Wah aroma ini aku menyukainya" gumang hyerim "ah, ultah nanti aku ingin memberikan Hyeri eonni apa ya? Apakah parfum itu ah. Wanginya aku sangat menyukainya haruskah aku menanyakan cowok itu?". "Ah jangan! Nanti dia kira aku mesum lagi" urungnya saat sadar tentang apa yang di pikirkannya.

Yifan terus tersenyum evil masih memerhatikan hyerim. "Dia masih cuek juga ya, oh dengan begitu aku bisa membalasnya dengan baik"

Yifan berjalan mendekati dan pura-pura memilih baju di dekat Hyerim semakin dekat dan semakin dekat pada Hyerim.

"Kau sedang mencari apa nona angkuh?" Tegur Yifan pada Hyerim yang tentunya kaget karena Yifan Tiba-tiba berbicara dengannya. "Hah. Maaf kau mengenalku?" Tanya Hyerim dengan lembut.

"Wahhh! Kau benar-benar jahat ya. Jangan terlalu jual mahal..nona angkuh"

"Nee!!!?" . "Maaf. Apa anda sedang berbicara denganku?" Kata Hyerim semakin tak mengerti.

"Hyeri-ya!!" Dengan kasarnya Yifan mencengkram tangan Hyerim. "Apa yang anda lakukan! Auch! Ini sakit"

"Jangan pura-pura tak mengenaliku, aku benci dengan  sifatmu ini. Kau ingin aku melakukan sesuatu padamu!" Geram Yifan dengan kesal tanpa sadar ia merampas tangan Hyerim kuat.

Hyerim berusaha melepaskan tangannya yang di genggam oleh Yifan dengan kuat. Hyerim sedikit gementar karena Yifan begitu asing baginya dan sedikit menakutkan .

"Kumohon jangan sakiti aku tuan" tangisnya memohon dalam ketakutan . Yifan menjadi heran dengan sikap Hyeri padanya. Hyeri yang ia kenal tak selemah ini dan saat ia mencengkeramnya atau melakukan sesuatu pada Hyeri maka Hyeri langsung melawannya bukan malah menangis dan ketakutan . Pelan-pelan Yifan melepaskan cengkeramannya dan melihat aneh Hyeri . "Apa dia sedang berekting? " Cetusnya dalam hati.

"Hyeri" panggilnya hendak mendekat dan memegang kepala Hyerim, karena Hyerim sudah terlepas dari cengkeramannya ia melangkah mundur selangkah sambil menunduk . Karena Yifan memangilnya dan melangkah mendekatinya dan dikiranya ia hendak memukulnya lagi ia langsung memutar badannya dan berlari menjauh dari pria asing itu.

Yifan menjadi aneh dengan Sikap Hyeri padanya. "Ada apa dengannya, mengapa ia begitu ketakutan. Ah sial padahal aku hendak membalas gadis itu, ia malah membuatku jadi mati kebingungan dan bersalah"

***

"Hyeri eonni kau tidurlah, kau terlalu memaksakan diri untuk belajar" tegur Hyerim pada Hyeri saudara kembarnya.

Tiba-tiba tangan Hyeri begitu lemas itu menulis lagi. Dan dengan sendirinya ia membenturkan kepalanya di atas meja belajarnya karena kepalanya begitu pusing. Mendengar bunyi dengkuran yang lumayan kuat Hyerim segera menuju meja belajar Hyeri dan memastikan keadaannya.

"Eonni kau tak apa-apa" serunya khawatir . "Ya ampun eonni tubuhmu sangat hangat". "...Eomma!!" Teriak Hyerim berlari memanggil Eomma mereka.

Ny.Oh langsung segera pergi ke kamar putrinya untuk memastikan Hyeri baik-baik saja. Setelah memberikan obat pada Hyeri Ny.oh kembali ke kamarnya. Pada saat ny.oh masih disana Hyeri pura-pura tidur dan saat di lihat Hyeri sudah tertidur Ny.Oh kembali kekamarnya. Hyeri membuka kedua matanya yang sudah hitam bagaikan mata panda.

"Hyerim-ah kau sudah tidur?" Tanya Hyeri pada Hyerim pada ranjang di sebelahnya.

"Belum. Aku tidak bisa tidur, bagaimana aku bisa tidur kalau eonni sakit begini" ujar Hyerim sedih.

"Bisakah aku minta tolong padamu"

"Ne"

"Bisakah kau mengantikanku di sekolahku. Aku sedang ada Ujian harian dan ujian itu tidak ada sundulannya. Aku akan sangat rugi jika tidak mengikutinya"

"Tapi. Nanti bagaimana dengan Eomma, dan aku takut dengan teman-temanmu"

"Bilang saja pada Eomma bahwa aku yang menyuruhmu. Jika Eomma bertanya dengan sekolahmu, maka katakan pada Eomma tolong hubungi sekolahmu bahwa kau izin hari ini. Dan tak akan ada yang bisa menyentuhmu di sekolahku karena mereka semua takut padaku, ingat jangan terlalu lembut pada siapapun di kelas maupun di halaman sekolah kau harus berjalan dengan langkah yang mantap jangan mengabaikan semua orang, jangan pernah menyapa semua orang. Bisakah kau melakukan itu"

"Eonni tapi aku tidak belajar tentang mata ujian itu bagaimana ini"

"Bukankah kita di berkahi otak yang sempurna?" Hyeri memalingkan arah pada ranjang Hyerim . Hyerim tersenyum mendengar itu.

{Ke esok kan harinya}

Hyerim sudah bersiap-siap memakai seragam sekolah Hyeri, sedangkan Hyeri bersiap-siap pergi kerumah sakit dengan ny.kim.

Hyerim terlihat gugup untuk pergi ke sekolah Hyeri yang pastinya akan asing baginya. Ia tau bahwa ia akan sedikit binggung dengan keadaan sekolah itu.

Mobil yang mengantar Hyerim berhenti di depan sekolah Hyeri. "Ingat Hyerim, kelasku di kelas 2-3 jangan menyapa semua orang. Jangan gugup kau harus terlihat tegas dan jangan takut pada apapun, karena sekarang kau Hyeri okey semangat"

"Eonni juga harus baik-baik saja, cepat sembuh semangat!"

Hyerim menarik nafas panjang dan menghembuskan ia mengigit bibir dan melangkah mantap berjalan memasuki sekolah Hyeri.

Yifan berjalan di belakangnya dengan timnya yakni geng M. Ia sedikit menyenggol Hyerim sehingga membuat gadis itu terhenti dari langkahnya.

"Hallo Hyeri ". Sapa Yixing dengan hangat pada Hyerim

Luhan dan Minseok hanya melambaikan tangan tanpa berbalik sedangkan Tao seperti Yifan yang cuek. Sementara Jongdae ia berbalik dan tersenyum hangat pada Hyerim dan melambaikan tangan.

Hyeri tersenyum karena tingkah Jongdae. Sehingga membuat Jongdae merasa aneh sekalian terbang keatas langit.

***

Karena Perut Yixing mules ia jadi minta izin untuk pergi kerumah sakit. Saat di rumah sakit ia berpapasan dengan Hyeri di Koridor Rumah sakit. Hyeri  yang tak melihat Yixing berada di sana terus berjalan dengan gayanya yang angkuh. Yixing menjadi binggung dengan keadaan sekarang perutnya tiba-tiba tak terasa mulas lagi. Ia berpikir bahwa tadi di sekolah Hyeri  yang sedang ikut ujian dan terlihat sehat. Tapi mengapa Hyeri sudah berada di rumah sakit memakai pakaian Rumah sakit dan begitu pucat . Karena menunggu nama panggilannya Hyeri duduk di bangku tunggu juga Yixing yang duduk di belakang Hyeri sedang menunggu nomor urutnya. Ia terlihat berpikir keras. Ia segera mengambil ponselnya dan menghubungi minseok menanyai keadaan Hyeri di sekolah.

"Hyung apa yang sedang dilakukan Hyeri sekarang?"

Minseok : "kau ini kenapa dia tentunya dia sedang membaca bukunya dan sedang duduk di bangkunya, sudahlah jangan pikirkan dia pikirkan dirimu supaya jangan pulang balik toilet lagi"

"Aku sedang tidak bercanda Hyung katakan apa yang dia lakukan !"

Minseok :"Dia sedang belajar! Ada apa denganmu apa kau melihat Hyeri yang lain? Hahah sudahlah Yixing ah aku juga mau kantin jadi aku akhiri ya bye" ujar minseok memutuskan panggilan..

"Nona Oh Hyeri" panggil seorang perawat.

Hyeri berdiri dan membuat Yixing hanya ternganga melihat kenyataan itu.

"Oh Hyeri!!". Panggilnya kuat sehingga Hyeri terhenti dari langkahnya dan berbalik melihat si pemanggil nya

Yixing terlihat tak percaya dengan apa yang ia lihat. Sementara Hyeri menatapnya dengan tatapan angkuh dan berbalik kembali ke tujuannya dan mengabaikan Yixing.

Ia tak jadi di periksa dan kembali ke sekolah dengan cepat. Yixing berlari menuju kekelasnya dan ia mendapati Tao. "Hyeri eoddiyo?" Ada apa denganmu mengapa kau mencari gadis kasar itu ia baru saja pergi ke kantin.

"Apa itu benar Hyeri? Apa itu sungguh Hyeri?"

"Kau sakit sekarang! O oh jadi Rumah sakit membuatmu semakin sakit sekarang sehingga kau gila sekarang" cibir Tao

"Aku bertanya apa itu Hyeri!!!" Bentak Yixing membuat Tao gementar ini baru pertama kalinya ia marah segitunya. "Hyung kau kenapa?"

Yixing tak mengurbisi Tao ia langsung berlari menuju ke kantin untuk memastikan sendiri.

"Aku adalah Hyeri, sekarang ini aku adalah Hyeri jika seseorang sedang memanggilku Hyeri maka aku harus berbalik untuk hari ini aku adalah Hyeri, Aku adalah Hyeri dan aku adalah Hyeri untuk saat ini aku adalah Oh Hyeri" ulang Hyerim terus menerus untuk menghilangkan rasa kecanggungan nya.

"Oh Hyeri!!!" panggil Yixing dengan kuat

Hyerim langsung berbalik dan melihat kedatangan Yixing yang memanggilnya dengan kuat. Sungguh ia tak mengenal pria berlesung itu sama sekali dan sekarang ia sedang berperan menjadi Hyeri. Apa yang harus di lakukannya ia tak mengenal Pria tampan berlesung itu.

"Hyeri-ya~"

"Jangan hiraukan siapapun yang memanggilmu jangan menyapa dan menghiraukan semua orang karena aku benar-benar tak peduli dengan semuanya okey" kata-kata Hyeri melayang di telinga Hyerim.

"Tidak mungkin" cetus Yixing tak percaya.

Hyerim membalikkan badannya untuk mengabaikan Yixing agar ia bisa menghindari Yixing.

Karena Hyerim bertindak begitu, Yixing akhirnya menyerah dan mungkin dirinya yang salah tentang Hyeri di rumah sakit. Mungkin ia terlalu membayangkan Hyeri sehingga orang yang bernama sama dengan Hyeri menjadi Hyeri. Dan semua orang menjadi Hyeri.

"Ah aku gila!" Gumangnya sambil mengacak-ngacak rambutnya.

T

B

C

Semoga kalian suka

jangan lupa vote ya

Next chapter