webnovel

Luka

" kau ini apa- apaan" bentak sena pada brian sambil menarik lengannya.

brian menatapnya tajam. manik mata sena memerah. menunjukkan seberapa terluka gadis itu.

"masuklah, aku akan mengantarmu pulang" kata brian mengalah.

"aku bisa pulang sendiri, lagi pula aku tidak akan pulang dengan orang yang tidak aku kenal" kata sena

"jangan keras kepala" kata brian lagi.

sena memutar matanya.

brian berjalan menuju pajero hitamnya. membuka pintu sebelah kiri.

"cepatlah nona, sebelum aku berubah pikiran" katanya lagi.

dengan gontai sena melangkah menuju mobil brian. tanpa sepatah katapun. dengan pelan brian menancamkan gasnya.

"kau mau di antar kemana ? " tanya brian berhati-hati.

"perempatan depan, belok kiri lalu kekanan. rumah nomer 4" kata sena.

brian menancap gasnya.

pandangan sena tidak lepas dari rintik hujan yang perlahan membasahi kaca mobil brian. ingin sekali sena berteriak, namun dia hanya bisa tertegun, sambil sesekali menyeka air matanya.

"nona sudah sampai" kata brian sambil menghentikan laju mobilnya perlahan.

"nona .... " katanya pelan lagi.

"emm .... oo ... iya " kata sena gagap.

"terimakasih ... e.... " sena menghentikan perkataanya.

"brian .... " kata brian.

"ya ...brian terimakasih" kata sena.

sementara sena melepas beltnya. brian melihat keluar kaca mobilnya. melihat dua orang laki2 paruh baya dan wanita sekitar 35 tahunan bercumbu di depan rumah.

"orang tua mu sudah menunggumu, sepeetinya ibumu akan pergi" kata brian pada sena. sontak membuat sena menolehkan kepala. melihat ayahnya dengan terang-terangan mencium wanita jalang itu di depan matanya.

niatnya untuk keluar dari mobil itu di urungkan.

"maaf bisakah anda mengantarku ke hotel saja?" kata sena pelan.

brian langsung menoleh ..

"kenapa lagi?" batin brian ...

"hotel ? " tanya brian.

"iya .... tolong jangan tanya kenapa" kata sena lirih. serasa kata-katanya tersangkut di tenggorokan .

hari yang benar-benar membuat sena muak. dua orang laki-laki yang dia cintai yang sekaligus menghancurkan hatinya. o... shit bisakah dia mengoper kehidupannya dengan gadis lain yang jauh lebih bahagia darinya ?

mobil brian melaju di daerah sekitar van java. 15 menit kemudian mereka sampai di sebuag banguan besar.

"naiklah ke lantai 3, kodenya 12021993" kata brian.

"aku memintamu membawaku ke hotel bukan ke apartemen" kata sena.

"sayangnya aku tidak tau dimana hotel yang tepat untuk wanita yang sedang terluka sepertimu" kata brian sedikit menyepelekan.

"dan aku masih punya harga diri dari pada harus menginap di rumah lelaki yang baru aku kenal tuan brian" kata sena tajam.

"menginap bersamamu?" tanya brian...

"hahahahhahahhahahahahhaha" dia kemudia tertawa lepas. membuat sena memincingkan matanya.

"apartemen itu untuk karyawanku yang sedang berdomisili luar kota, tapi karena mereka sudah bisa menyewa sendiri, tempat itu sudah kosong 2 bulan. tenangkan dirimu disana, pemandangan bandung sangat indah dari atas sana. " kata brian meluruskan.

" a..... maaf kan aku terlalu cepat mengambil kesimpulan" kata sena.

"baiklah, nomer hpku ada disana di kartu nama dekat tempat tidur jika ada apa-apa hubungi saja" kata brian.

sena lalu mengulum senyum, memaksa menarik bibirnya ke kiri. membuat kesan manis di hadapan brian. dan membuat hati brian berdesir ....

"terimakasih" kata sena.

brian menancap gas mobilnya.

"gadis aneh" batinnya sambil tersenyum.

****