webnovel

LonelyGirl

Kebanyakan orang di dunia selalu menginginkan hidup mewah. Bagi mereka apapun bisa dilakukan dengan uang. Tapi tidak dengan Seo-Ah. Remaja perempuan berusia 17 tahun yang hidup bergelimbang harta serta berasal dari keturunan bangsawan.

Natazyyy · Urban
Not enough ratings
1 Chs

1

07:25

Cuaca cerah di kota Seoul, Korea Selatan mengawali pagi keluarga Jung. Mereka selalu sibuk setiap harinya.

Keluarga Jung merupakan keluarga kaya di Korea Selatan, Sang suami yang bernama Jung Won-Shik adalah pengusaha kaya di Korea Selatan. Won-Shik memang terlahir sebagai orang yang berada, keluarganya memiliki perusahaan dan juga cabang yang tersebar hampir diseluruh kota di Korea. Won-Shik merupakan generasi ke-6 yang mewarisi kekayaan keluarganya yang kemudian akan diturunkan pada ketiga anaknya. Sang istri Oh Mi-Young juga

merupakan Pemilik beberapa agensi besar di Korea dan Amerika,

Mi-Young juga dilahirkan dikeluarga kaya seperti suaminya. Won-Shik dan Mi-Young di anugerahi tiga orang anak yang kelak juga akan mewarisi kekayaan

mereka berdua. Jung Seo-Joon merupakan anak pertama mereka

sekaligus menjadi satu-satunya anak laki-laki dikeluarga Jung. Seo-Joon sendiri yang bersekolah di Seoul National University,sebentar lagi akan menyandang gelar Doktor/Doctor tahun ini, Selain memiliki wajah tampan, Seo-Joon juga sangat cerdas dan berbakat dalam semua

hal. Tidak heran lagi kalau sang ayah selalu mempercayai Seo-Joon untuk campur tangan dalam menangani pekerjaan sang

ayah, Seo-Joon juga sering kali menggantikan sang ayah saat jadwalnya bertabrakan. Saat membantu kedua orang tuanya untuk menjalankan bisnis Seo-Joon tidak sendiri tentunya. Bersama Jung Seo-Yeon, salah satu adik perempuannya yang

bersekolah di KoreaUniversity juga akan menyandang gelar Magister/

Master tahun ini. Seo-Yeon sama halnya dengan kakaknya, berbakat dan juga sangat pandai berbicara

didepan banyak orang. Jika Seo-Joon dan Seo-Yeon disatukan, mereka akan saling melengkapi dan menjadi perpaduan yang sempurna, karena itu orang tua mereka tidak akan keberatan jika kedua anak mereka berkutat dalam bisnis diusia mereka yang masih muda. Seo-Joon dan Seo-Yeon sering

bepergian keluar kota bahkan keluar negeri hanya untuk menghadiri beberapa undangan dan juga membahas bisnis yang

dijalankan keluarga Jung. Orang-orang memandang kelurga Jung sebagai kelurga terhormat dan terpandang karena peran dan status mereka sebagai keluarga

terkaya. Baiklah...jangan lupakan bahwa Jung Won-Shik dan Oh Mi-Young memiliki 3 orang anak. Anak terakhir mereka yang bernama Jung Seo-Ah saat ini yang bersekolah di SOPA saat ini sedang berada dikelas tahun ketiga atau tahun terakhir. Berbeda dengan kedua kakaknya yang menunjukan ketertarikan mereka pada dunia bisnis bahkan sejak

duduk dibangku SMP, sedangkan Seo-Ah sama sekali tidak menunjukkan ketertarikannya pada bisnis atau hal apapun. Bukan berarti Seo-Ah adalah anak yang manja hanya karena tidak pernah ikut campur tangan pada bisnis orang tuanya, hanya saja Seo-Ah merasa kalau semua itu tidak cocok dengan dirinya. Baginya ketika orang ingin berbisnis maka mereka harus bertemu dengan orang penting, berani berbicara dan menyampaikan pendapat didepan banyak orang, bepergian kesana kemari, dan semua itu sangat tidak cocok dengannya yang menyukai suasana tenang dan sunyi. Tidak jarang juga orang-orang terus membeda-bedakan Seo-Ah dengan kedua kakaknya, namun kedua orang tuanya tetap memperlakukan ketiga anaknya secara adil meski salah satunya memiliki perbedaan yang mencolok. Yah bisa dibilang Seo-Ah adalah orang yang memiliki kepribadian Introvert, tidak seperti kedua orang tua dan kedua kakaknya. Meskipun begitu, tentu saja Seo-Ah selalu merasa kesepian ketika orang tuanya dan kedua kakaknya harus pergi kesuatu tempat untuk mengurus bisnis keluarga mereka. Bahkan hampir setiap hari Seo-Ah harus menjalani semuanya sendirian, seperti sarapan dan makan malam tanpa ada anggota keluarga yang menemani, belajar sendirian, dan saat tiba waktunya tidur dia selalu kesulitan untuk tidur karena Insomnia, dan semua itu seperti sebuah Film yang diputar berulang-ulang.

05:45

Pagi-pagi sekali Seo-Ah sudah bersiap memakai seragam sekolahya, padahal bel masuk sekolahnya akan berbunyi pada pukul 08:00. Saat ini Seo-Ah sedang menikmati udara pagi yang sejuk dari balkon kamarnya, dilihatnya para petugas keamanan dan beberapa supir keluarganya sedang membersihkan beberapa mobil yang mungkin akan dipakai hari ini. Tak lama kemudian dilihatnya sang ayah dan ibunya masuk kedalam salah satu mobil yang sudah dibersihkan tadi, kemudian disusul oleh dua asisten rumah tangga yang memasukkan dua buah koper besar kedalam mobil itu lagi.

"Huft...". Seo-Ah menghela nafas dan dia sudah pasti tau orang tuanya akan pergi lagi hari ini. Tak lama setelah mobil kedua orang tuanya keluar dari gerbang tinggi dan besar itu, Seo-Ah melihat kedua kakaknya juga masuk kedalam mobil dan langsung pergi dari rumah besar itu. Yah...seperti ini lah hari-harinya. Setelah itu Seo-Ah memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan menuju keruang makan untuk sarapan. Saat Seo-Ah tiba dimeja makan, sudah ada 5 orang asisten rumah tangga yang berdiri mengelilingi meja makan.

"Maaf sebelumnya, tapi kedua orang tua Agassi (Nona) pagi ini akan pergi ke Daegu untuk menghadiri rapat pemegang saham kerabatnya. Lalu Tuan Seo-Joon dan Nona Seo-Yeon akan ke Bangkok siang ini setelah menghadiri undangan". Ucap seorang ART kepada Seo-Ah yang sedang menikmati roti lapisnya. "Gak usah pake bahasa formal kalo ngomong sama gue. Lagian gak usah dikasih tau gue udah tau kok". Seo-Ah mulai beranjak dari duduknya, dan sebelum itu dia berbalik dan berkata....

"Gue mau sarapan bukan aqikahan". Seo-Ah mengatakan hal itu bukan tanpa alasan, disaat hanya Seo-Ah yang sarapan ART dirumahnya, sang ARTmalah memasak seolah untuk makan siang. Tidak. Lebih seperti makan besar keluarga. "Gue gak mau makanannya dibuang gitu aja. Terserah kalian mau makan atau kasih siapa kek, asal JANGAN dibuang" Seo-Ah memberi penekanan pada kalimat 'Jangan' yang menandakan bahwa dia tidak main-main jika apa yang ia larang malah dilakukan. Setelah itu Seo-Ah melanjutkan langkahnya keluar rumah dan menuju kedalam mobilnya untuk kesekolah.

"Setiap Nona muda itu yang berbicara, rasanya aku seperti dihakimi saja". Ucap salah seorang ART setelah Seo-Ah keluar dari area ruang makan.

"Hm...aku pun begitu. Dia terlihat lebih menyeramkan dari ayahnya". Jawab seorang ART yang lain. 10:25

"Seo-Ah. Gak ngantin lagi?". Tanya Su-jin, salah satu teman Seo-Ah.

"Plis deh. Lo tuh udah jarang keluar rumah, keluar kelas pun gak. Plis yaaaa". Rengek Ha-Joon. Setelah sekian banyak rengekan dari teman-temannya, akhirnya Seo-Ah pun berdiri dari tempatnya dan keluar dari kelas tanpa mengucapkan sepatah kata. Dan saat itu juga keempat teman Seo-Ah yang sedari tadi membujuknya langsung teriak kegirangan dan langsung mengekori Seo-Ah keluar kelas. "Pengen makan apa?". Tanya Soo-Ryeon pada Seo-Ah "Emang menunya ganti ya?". "Enggak sih. Hehe. Tapi kalo emang lo mau yang beda, kita keluar sekolah aja. Dekat perempatan kan ada restoran tuh... "Lo mau bolos?". Tanya Seo-Ah dengan wajah datar. "Why not?". Sahut seseorang di belakang mereka. Ha Joo-Woon. "Bener tuh Ayolah...lo kan jarang keluar kelas. Sekali-kali". Kalimat Joo-Woon pun disetujui oleh teman-teman Seo-Ah. Seo-Ah pun memberikan senyuman termanisnya yang membuat teman-temannya juga ikut tersenyum...

"Kita makan disini aja ya?". Seketika senyuman keempat anak itu langsung luntur sepeninggal Seo-Ah yang mencari meja kosong. "Seo-Ah anaknya gak asik ahh". Celetuk Ha-Joon yang membuat Seo-Ah terkekeh. "Ya udah sih. Lagian makanan disini enak juga". Kata Soo-Ryeon yang memang sudah jatuh cinta dengan masakan dikantin sekolahnya itu.