1 Lonely Clown

Kisah ini berawal dari seorang badut ulang tahun.

Badut itu bernama Floyd.

Cerita di mulai dari seorang ibu yang ingin merayakan ulang tahun anak nya.

"Halo..." tanya seorang Ibu yang ingin merayakan ulang tahun anaknya.

"Iya? Ini dengan siapa ya?" kata Floyd.

"Saya Jennifer, Ibu dari David.. saya ingin memakai jasa badut anda untuk keperluan ulang tahun David.. apakah anda bisa untuk hari Rabu depan di saat malam hari?" kata Jennifer.

"Ya bisa sekali.. terimakasih telah memakai jasa badut saya.. oh iya dimana alamat nya?" kata Floyd.

"Di Rumahku..." jelas Jennifer.

Setelah berbincang Floyd sangat senang karena sudah 1 bulan sudah jarang yang memakai jasanya.

Setiap ada yang memakai jasanya mempunyai masalah saat akhir acara.

Floyd tertawa tiba tiba. Entah apa yang ada di pikirannya.

Dia sangat gembira mendapat pekerjaan itu apalagi bayaran nya lebih besar dari sebelumnya.

Floyd pun memikirkan bagaimana caranya agar cepat membeli rumah sendiri.

Floyd memikirkan bahwa dia akan mempunyai usaha kecil-kecilan yang akan memenuhi kebutuhan hidup nya dan keluarganya.

Floyd sudah sangat bosan menjadi badut yang jarang orang pakai jasanya sekarang.

Tiba tiba ia menangis memikirkan hal itu. Karena ia merenungkan nasib nya yang masih serba berkecukupan.

"Siapapun tolong lah aku!" ujar Floyd sambil berdoa.

Ia menangis sejadi jadinya karena gembira sudah ada lagi yang mau memakai jasanya.

Karena jasa badut ulang tahun pun sekarang sudah jarang yang memakai jasanya.

Ke esokan harinya ia akan pergi membeli peralatan yang di pakai badut. Karena peralatan badut yang sebelumnya sudah rusak.

Ketika di toko Floyd memikirkan bagaimana caranya agar bisa memenuhi kebutuhan keluarganya dan akhirnya Floyd tak sengaja menjatuhkan barang antik yang harganya sangat mahal.

"Ya Tuhan.." ujar Floyd.

Floyd pun akhirnya melarikan diri ia bersembunyi di toilet dan untungnya Floyd membawa seragam badutnya.

Ia pun menyamar menjadi badut dan pura pura menanyakan di mana letak toko baju badut tersebut.

Untungnya wajah Floyd di camera cctv tidak terlihat jadi security tidak punya bukti untuk menuduh Floyd.

Tiba di toko badut Floyd pun melepaskan topengnya.

Ia bertanya kepada seorang penjaga toko.

"Berapa harga kostum baru ini... Ini sangat bagus" tanya Floyd sambil tersenyum.

Penjaga toko pun menjawabnya.

Sesudah mendengar harganya untuk kostum terakhir nya dan harganya mahal, Floyd sayangnya tidak bisa membelinya.

"Yah.. mahal sekali aku cuma mempunyai duit sedikit" ujarnya.

Floyd pun akhirnya membeli barang untuk keperluan keluarga nya.

Sesudah membeli barang dia segera pulang dan menemui istrinya yang bernama Scarlett.

"Hai pujaan hatiku ini hadiah untukmu..

Maaf aku cuma punya ini" kata Floyd sambil merayu.

"Tidak apa-apa aku sangat bersyukur karena sudah memiliki suami seperti" kata Scarlett.

"Mari taruh senyuman di wajah mu, mengapa terlalu serius" kata Floyd sambil bercanda

Mereka hidup di dunia dengan serba kecukupan semua masalah di hadapi bersama-sama.

Tetapi di dalam pikiran Floyd hanyalah bagaimana caranya agar bisa menghidupi keluarga, mungkin Scarlett masih kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup nya.

Floyd tinggal di Motel kecil, mereka tak kunjung membeli rumah karena uang hasil kerja keras nya pun masih tak cukup.

Ia berdua bersama-sama bersyukur dan berdoa agar bisa lebih dari cukup.

Keesokan harinya.

Floyd dia adalah lelaki yang sangat sabar dan pekerja keras.

Akhirnya ia mencari lowongan kerja saat pagi hari.

Setelah sarapan bersama istrinya dan memakai seragam dengan rapi.

"Mau kemana Floyd, kok pakai seragam?" tanya Scarlett.

"Aku pergi dulu ya, pengen cari lowongan kerja dulu biar bisa lebih dari serba kecukupan" jawab Floyd.

"Baik lah, hati-hati ya Floyd aku mencintaimu.." kata Scarlett.

"Semangat juga ya Floyd, aku do'akan semoga lancar dan mendapatkan pekerjaan" lanjut Scarlett.

"Aamiin, makasih sayang" kata Floyd.

Akhirnya Floyd pun pergi meninggalkan Motel tersebut, ia sudah membawa berkas-berkas untuk lamaran kerja nya.

Saat di jalan ia tidak sengaja bertemu teman lamanya yang bernama Mike.

"Wahh apakah ini Floyd teman lama Mike?" Tanya Mike.

Floyd pun terkejut teman nya sudah kaya raya dia mempunyai mobil yang sangat mewah sedangkan Floyd hanya berjalan kaki dan tidak mempunyai kendaraan.

"Iyaa.. ini gw Floyd teman lama mu.." jawab Floyd.

Mike dan Floyd pun akhirnya berbincang di sebuah kafe.

"Apa pekerjaan lo Floyd?" tanya Mike yang penasaran.

"Gw cuma seorang badut ulang tahun, gw hidup serba berkecukupan jadi hari ini gw bakal melamar pekerjaan" kata Floyd dengan jujur.

"Wah kebetulan di Pabrik baju gw sedang membutuhkan karyawan,lo mau ga?" tanya Mike.

"Wah mau sekali... Kapan gw bisa kerja?" tanya Floyd.

"Mungkin Minggu depan" ujar Mike.

Sehabis bercanda dan berbincang, Floyd pun akhirnya di antar pulang oleh Mike.

"Enak ya punya mobil.." ujar Floyd.

"Yang sabar ya Floyd, semoga Lo bisa beli mobil lebih bagus dari gw" kata Mike.

"Aamiin.." kata Floyd

Sehabis sampai di rumah Floyd pun turun dari mobil.

"Mau sekalian mampir ga Mike?" tanya Floyd.

"Sorry ya Floyd, gw ada meeting hari ini" jelas Mike.

"Oh yaudah deh hati-hati yaa.." kata Floyd.

Floyd pun masuk ke dalam rumah.

"Eh Floyd, udah dapet pekerjaan belum?" tanya Scarlett.

"Udah dong.." kata Floyd.

"Aku kerja di sebuah pabrik baju, katanya mungkin aku kerja mulai Minggu depan.." lanjut Floyd.

Akhirnya mereka makan siang bersama.

Floyd membuka lemari nya dan mengenang masa lalunya bersama orang tuanya ia mengingat kalau masa kecilnya sangat bahagia sekali.

Seketika kenangan nya berubah karena orang tua nya telah dibunuh oleh perampok.

Ia sangat mencintai orang tuanya yg telah membesarkan nya.

Cerita dimulai dari hari Rabu pada saat itu merupakan tugas terakhir Floyd menjadi badut.

"Aku kerja dulu yaa, dahhh" kata Floyd sambil pergi.

"Hati-hati di jalan Floyd" ujar Scarlett.

Setelah menunggu sebelum acara dimulai Floyd datang lebih awal dan sudah memakai kostumnya.

"Hai, apakah benar ini rumah Ibu Jennifer?" tanya Floyd.

"Ya benar, ini dengan Jennifer sendiri" kata Jennifer.

Floyd dan Jennifer berbincang masalah gaji nya dan sudah sepakat untuk membuat perjanjian.

Saat acara hendak dimulai semua orang mulai berdatangan Floyd di depan rumah sambil bermain dengan anak-anak.

Mereka bermain, berlari, melompat, dan bercanda.

Saat acara sudah hampir selesai, Floyd sudah sangat kelelahan ia tidak sengaja menjatuhkan gelas-gelas yang ada di dalam ruangan.

"Bagaimana sih! kerja yang becus dong masa di jatuhin, itu barang berharga disini! kamu mau tanggung jawab!" Kata Jennifer dengan membentak.

Dalam hati Floyd pun sangat marah karena di bentak padahal ia tidak sengaja.

"Maaf Bu. Saya tidak sengaja" kata Floyd sambil meminta maaf.

"Maaf-maaf bukan nya ganti rugi malah minta maaf, nih pergi sana!" Kata Jennifer, Jennifer memberi uang seperempat dari gajinya.

Saat itu Floyd pun sangat marah dan pulang kerumah.

Floyd pun akhirnya menjadi gila dan bertingkah aneh.

Ia mengambil gergaji mesin secara diam-diam dan membawa tas genggam, Floyd pun bergegas kerumah Jennifer.

Semua orang nampak ketakutan melihat Floyd dan menjauhinya.

Sesampainya di rumah Jennifer.

Floyd pun menyalakan mesinnya dan menghancurkan rumah Jennifer semua orang yang tak bersalah pun kena imbasnya.

Floyd membunuh semua orang yang ada di sana dan juga memecahkan seluruh cctv.

Saat teman David anak dari Jennifer sedang bersembunyi, tiba tiba Floyd mengambil tangannya dan memenggal anak yang tak berdosa itu.

"Ohh tidak temanku..." kata David. Sayangnya Floyd mendengar perkataan David, dan membunuh Jennifer, David dan ayah David dengan Cara di penggal.

Floyd mengingat perampok yang dulu pernah membunuh orang tuanya ia malah semakin marah.

Ia mengetahui bahwa ada yang sedang menelepon Polisi, saat itu Floyd menghampiri orang yang sedang menelepon Polisi.

Saat itu juga Floyd menusuk tubuh orang itu sampai tak berdaya, Floyd mematikan telepon itu.

Saat semua tak tersisa Floydpun membawa semua uang yang ada di rumah itu.

Saat itu Floyd membersihkan semua tubuh nya yang terkena darah dan segera meninggalkan ruangan itu.

Polisi tidak bisa melacak keberadaan telepon tersebut.

Saat itu Floyd menyendiri di sebuah lorong.

Tiba tiba ia membunuh orang yang melewati lorong tersebut dan mengambil dompetnya.

Ia segera pergi sayangnya polisi sudah mengetahuinya.

Di sana banyak sekali polisi. Satu persatu polisi masuk, tetapi tidak ada yang membawa Floyd untuk keluar.

Tanpa di sadari satu persatu polisi sudah tewas ter bunuh dan Floyd pun mengakhirinya dengan bunuh diri sambil ber kata.

"Mari taruh senyuman pada wajah itu. Mengapa begitu serius?" kata Floyd sambil tertawa dan menusuk dadanya dengan gergaji mesin.

Scarlett sangat sedih dan kaget bahwa Floyd sudah tewas bunuh diri dan membunuh semua orang yang ada di pesta ulang tahun itu.

***

avataravatar