webnovel

Lol's Secret

Aku memiliki banyak rahasia tentang keluarga dan cinta sehingga membuat hidupku nyaris hancur hingga aku kehilangan seseorang yang aku cintai. Dapatkah aku bertahan melewati rintangan yang menerpa ini?

Laily_Yasmin · Fantasy
Not enough ratings
2 Chs

Perpisahan

Hujan petir menemani percakapan kami sore itu...

"Kamu ga akan ngelupain aku setelah sampai Surabaya kan,  Be.." Pertanyaan Satria seakan menusuk pulung hatiku hingga tanpa sadar air mataku menetes membanjiri pipi. Aku tak sanggup menjawab pertanyaan itu, tubuhku terasa kaku tak berdaya membayangkan bahwa hari ini adalah pertemuan terakhirku dengannya sebelum aku benar-benar pergi ke Surabaya.

Hari semakin gelap, bibirku masih tak sanggup mengucap kata pisah dengannya. Aku hanya tertunduk dalam pelukannya sembari memikirkan bagaimana hubungan kami akan berlanjut setelahnya.

"Udah malam,  La.. Kita pulang yuk. Kamu harus berkemas kan? Besok aku antar kamu ke bandara ya?" Ucap satria hangat sambil memelukku dengan erat. Aku mengangguk pelan mengiyakan apa yang telah dikatakannya padaku.

"Assalamualaikum.. Aku pulang.. Ma.. Pa Lola pulang"

     

"Kamu gimana sih, La jam segini baru pulang! Dari mana saja kamu? Ga ngerti apa kalau besok kamu harus berangkat pagi-pagi banget?" sambar mamaku dengan marah. 

Yah,  begitulah setiap harinya aku disambut oleh keluargaku. Aku bukannya tidak marah, tapi aku bisa apa? Aku hanya anak kecil yang tak bisa apa-apa tanpa mereka (setidaknya itulah yang ada di pikiran mereka). Aku bukannya keluyuran ga jelas juga, selama ini, aku menghabiskan setengah hariku di perpustakaan daerah atau di tempat makan dengan Satria agar tidak terlalu sering mendengar ocehan mereka. 

Aku pikir, memang lebih baik aku tidak di rumah agar keluargaku bisa tenang hidupnya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 04.00 WIB. "It's time for me to go" ya.. Aku harus pergi meninggalkan kota kelahiranku menuju Surabaya. Aku memang memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke luar kota dengan harapan keluargaku akan merindukanku kelak. Aku melanjutkan sekolah ke Surabaya, sedangkan Satria dan keluarganya pindah ke Jakarta.

"La.. Lola!!! Satria udah datang. Lebay banget sih, Lo cuma mau berangkat ke bandara aja minta dianterin. Baru juga pacaran udah kek gitu! Itu tu yang buat mama sama papa ga suka sama Lo" gerutu Lida kepadaku.

Lida adalah kakakku, tapi sepertinya dia lebih layak aku sebut sebagai musuhku, walaupun Kak Lida itu anak pertama tapi menurutku dia ga ada dewasa-dewasanya.