31 Tiga Puluh Satu

Gadis itu berlari menuju kamarnya, mengunci pintu dengan rapat kemudian duduk di atas karpet bulu dengan tas yang sudah ada di atas pangkuannya. Pensil warna itu dia keluarkan, menutup nama sang pemilik dengan stipo atau tip-ex. Banyak yang dia tutup, dan memberikan tambahan coretan pada setiap sudut. Jantungnya terasa berdetak lebih cepat dari biasanya, sepertinya heboh dan seakan-akan ada musik.

Tidak-tidak, ini perasaan takut Alra. Dia mulai ketakutan, merasa tidak nyaman sampai wajahnya berubah pucat. Padahal ini hanya pensil warna yang dia temukan di laci meja, katanya kalau menemukan sesuatu juga itu berarti sudah menjadi hak milik. Alra sudah sangat mempercayai kalimat itu, dan dia gunakan sekarang. Pensil warna ini sudah menjadi hak miliknya, tidak ada orang yang berhak mengambilnya lagi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter