1 1.Menangis

desiran angin malam yang dingin merasuk hingga ketulang, daun daun berguguran, bintang dilangit perlahan mulai menghilang tertutup awan mendung, perlahan lahan rintikan hujan turun dari langit, seakan mewakili perasaan seseorang.

aurelie duduk sendiri dibangku taman sambil menangis dibawah rintikan hujan, ia menangis sejadi jadinya dan sesekali mengumpat disela sela tangisnya.

"apa sebenarnya yang salah denganku??kenapa nasibku begitu sial?di asingkan dari keluarga, dihianati oleh orang yang ku cinta, lalu apalagi besok??? apakah aku harus mati saja? tidak!! aku tidak mau mati, aku akan membuktikan bahwa aku bisa hidup tanpa mereka, aku akan membuktikan bahwa aku baik baik saja dan bahagia tanpa orang brengsek seperti mereka" umpatnya.

namun ia tak sadar ketika sedang menangis dan mengumpat ada seseorang yang memperhatikannya, dan tak lama orang tersebut tertawa karena mendengar umpatan gadis tersebut.

"hei nona, apa kau baik baik saja?? kenapa kau mengumpat ditengah hujan seperti ini?? harusnya kau pulang, ini sudah larut malam, apa kau tidak takut jika ada seseorang yang bertindak jahat kepadamu?"

mendengar kata kata itu, aurelie terkejut dan langsung menoleh kesumber suara itu, aurelie diam beberapa saat sambil mengumpat dalam hati "sial, kenapa aku tidak tau jika ada seseorang disini".

pria itu memandang aurelie yang sedang bengong dan berkata "hei nona, kenapa kau malah bengong seperti orang bodoh? cepat pulanglah, bahaya bagi seorang perempuan untuk berkeliaran di malam hari".

aurelie mendengar pria itu mengejeknya membuat ia begitu kesal, namun kata kata pria itu benar sebaiknya ia bergegas pergi, kemudian aurelie mengangguk dan pergi begitu saja.

sesampainya dirumah, aurelie baru merasakan kedinginanyang luar biasa, ia cepat" masuk kekamar mandi untuk berendam air hangat.

setelah mandi ia segera tidur untuk mengistirahatkan tubuhnya yang rasanya sangat lelah, baik fisik maupun batinnya, ditambah lagi menangis ditengah hujan membuat tubuhnya terasa sakit.

ke esokan harinya, aurelie terbangun karena perutnya keroncongan, semalam ia tak makan karena ia tenggelam dalam tangisnya, segera ia beranjak kedapur dan membuat makanan untuk sarapan.

ketika melihat jam, ia segera bersiap menuju butiknya, yang berada tak jauh dari apartemennya.

didalam butik ia hanya melamun sepanjang hari hingga terdengar suara yang begitu nyaring sehingga membuyarkan lamunannya.

"aurelie, ada apa denganmu? kenapa wajahmu begitu menyeramkan hari ini? apakah terjadi sesuatu padamu?" tanya seorang gadis yang bernama jenni.

jenni adalah orang kepercayaan aurelie dibutiknya, jika ia tak bisa datang maka jennilah yang akan menggantikannya, jenni juga adalah seorang sahabatnya dari sekolah menengah hingga sekarang.

"aku putus dengan robert" jawab aurelie dengan sedih.

"kau putus dengan robert??? huh, akhirnya, aku senang mendengarnya" ucap jenni tulus.

mendengar itu aurelie pun marah "tidak bisakah kau menenangkanku??? kenapa kau malah menertawakanku??? tak kusangka jika kau sekejam itu".

"hei, aku dari awal sudah bilang padamu bahwa aku tidak suka dengan pria itu, wajar saja jika aku bersyukur karena kalian putus, aku berulang kali sudah mengingatkanmu jika dia bukan pria yang baik tapi kau tidak percaya padaku, ya sudah nikmati saja hasilnya sekarang" kata jenni tanpa rasa bersalah.

mendengar itu aurelie bertambah murka dan berteriak "sungguh kejam!!!"

avataravatar
Next chapter