webnovel

1. Tertanamnya Bibit Kehancuran

Di suatu Negri yang jaya, terdapat kemehawan didalamnya, negri yang yang amat didambakan, wilayah nya yang luas,

militer nya yang kuat,

dan sumber daya nya yang melimpah.

Negeri ini bernama Colombus, negri yang paling maju dari sekian banyak negri -

di benua Voxalia yang merupakan benua terbesar di dunia.

*

Di selah gedung yang tertutup matahari terdapat tiga orang anak yang terdiam, mereka lemah tak berdaya, duduk terkapar mencari sandaran, berteriak kelaparan tanpa suara, bahkan bergerak pun tak punya tenaga.

Di dalam gedung terlihat lelaki dan wanita, memotong daging diatas piring, menuang anggur kedalam gelas, berbicara lantang padahal tak penting, memiliki tenaga tapi sayang hatinya enggan untuk tergerak.

Sebab dimata mereka anak anak itu lebih rendah daripada seekor hewan.

Liam (9th), ya.. itu aku, salah satu dari ketiga anak itu, dan sisanya adalah adik kembar ku Sam dan Susan (6th).

Awalnya kami adalah anak dari keluarga Burnley, bangsawan yang dalam semalam di bantai oleh bangsawan lainya.

Semua berawal kala itu, ayahku adalah bangsawan yang baik hati dan seorang yang menjunjung tinggi keadilan, ia tidak membedakan orang lain melalui statusnya, dan kami semua sangat menghormatinya.

Semua tergambar saat ia menghentikan bangsawan lain yang merendahkan rakyat biasa yang ditindas oleh bangsawan lainnya.

Pada awalnya semua baik baik saja, ia hanya dibenci oleh bangsawan lain, tidak ada tindakan dan ancaman yang serius yang tertuju kepada keluarga kami.

Hingga pada akhirnya, dia menyinggung sosok yang jauh lebih tinggi darinya.

Di sebuah pesta, pesta itu adalah acara kerajaan, pesta yang merupakan perayaan memperingati kemenangan perang.

Tiba tiba terjadi suatu kecelakaan dimana seorang pelayan tidak sengaja menabrak pangeran yang menyebabkan pakaian pangeran tertumpahkan anggur.

Ia adalah Pangeran George Beck William pangeran pertama Kerajaan Colombus atau lebih dikenal dengan sebutan Putra Mahkota.

Kejadian tersebut membuat sang pangeran geram terlebih pangeran adalah sosok yang perfeksionis dan menjunjung tinggi kebersihan serta keindahan, yang menindas sang pelayang habis habisan.

Pada awalnya ayah ku Lauren V. Burnley mampu untuk menahan emosinya, akan tetapi tindakan pangeran semakin menjadi jadi, ditambah bangsawan lainnya menyukai tindakan pangeran terhadap pelayan tsb.

Hingga pada akhirnya ayahku naik pitam dan memukul sang pangeran dan memarahi orang orang disekitar setelah selesai ia pun langsung pergi tanpa menghiraukan apapun.

Tindakan ini membawa kehancuran untuk keluarga ku.

Dua hari berselang setelah kejadian tsb, ayah ku Lauran V. Burnley dan ibuku Maria V. Burnley ditemukan tewas mengenaskan dikamarnya, dan polisi yang menangani kasus ini bilang bahwa ini kasus perampokan.

Seminggu kemudian harta keluarga ku yang tiba tiba disita oleh negara dengan alasan bahwa ayahku melakukan tindak korupsi.

Negri ini telah rusak, bahkan sesuatu yang begitu jelas pun bisa tak terlihat.

Aku tidak bisa melakukan apapun dan menerima nasib ini, dan berjuang untuk balas dendam, akan tetapi perlakuan mereka tidak sampai disitu, mereka menyuruh seluruh negri untuk tidak membantu aku dan kedua adiku, bahkan aku pun dilarang untuk pergi dari kota, dan ini adalah penyebab aku menjadi seperti sekarang.

Aku tidak marah kepada tindakan ayahku, dan tidak sedikitpun aku membencinya walau ia adalah penyebab aku seperti ini, akan tetapi aku malu,benci, dan menyesal bahwa aku lahir di negri yang rusak dan busuk ini.

Kini tekad ku sudah bulat jika aku berhasil bertahan hidup suatu hari nanti aku akan hancurkan negri ini, tapi... seperti nya bertahan hidup mustahil untuk ku.

Kini mataku mejadi semakin Kabur,

leherku terasa tercekik, di saat kelaparan dan kehausan yang kupikirkan hanyalah kedua adikku, kupeluk ia agar tetap hangat di cuaca yang dingin, setidaknya aku berharap mereka bisa melalui ini semua walaupun aku tiada.

Tiba tiba terlihat seseorang mendekat disaat kesadaran ku yang mulai hilang yang terlihat hanyalah hitam warna pakaian nya, dan tiba tiba ia bertanya.

"Apa kau ingin hidup?", Tanya nya.

"Ya..", Sulit untuk bicara.

Tanpa memikirkan apapun aku langsung menjawab nya.

"Apa yang akan kau lakukan jika hidup",

tanya nya lagi.

"Ba.. las... de..n.. dam.."

Seketika aku pun pingsan ~