webnovel

Baru...

Mendengar kata "Baru." Pasti sudah bisa di bayangkan, itu adalah yang berbeda, entah itu dalam hal memiliki atau menjalani suatu kegiatan, dan pasti tak luput dari butuhnya adaptasi. Jika hal baru itu adalah wujud kebendaan, maka pasti berbeda dengan hal baru yang terjadi ketika nama seorang di ganti. Mungkin kejadian ini bukan yang pertama terjadi di dunia ini, ada banyak macam alasanya. Bisa jadi karena itu sebuah nama pemberian dari teman yang sangat menyukaimu, atau nama itu di sebut untukmu karena alasan kamu lebih cocok dengan nama tersebut, atau terganti nya nama, karena kemauan dari diri kita sendiri, dan kebanyakan dari mereka yang pernah ganti nama. Lambat laun akan merasa terbiasa dan kadang sampe lupa dengan identitas namanya yang asli, kadang malah sampe merasa asing sendiri ketika nama asli nya terdengar di telinga.

" Pidd" panggil Khifdza kepada Piddin yang sedang sibuk membersih kan rumput di pekarangan rumah Khifdza,

" Mmmmmmmmmmmm" sahut Piddin sambil masih sibuk tanpa menoleh.

"Kok aku jadi kepikiran ya... kalau nama kamu itu beratttt untuk di sebut Pid."

" Ha...? Beratt...?" Jawab Piddin dengan serius.

" Iyaa lah, Piddddddd..., kayaknya D nya itu yang bikin berat, serasa lidah dan bibir ku itu sampe harus terbebani.

"Hhehe iyaa sii bos, kayak nya iya."

balas Piddin menurutinya.

"Kalau misal gue kasih nama mau gak ?" Tanya Khifdza padanya.

"Waaah beress.. Bos siap pokok nya" jawab Piddin dengan kegirangan.

"Coba gue pikirin dulu nama buat kamu yang pas, kira - kira apa ya... mmmmmmmmmm..., kalau dari buah kesukaan kamu apa Pid?"

"Buah ya..., kalau buah suka semua bos"

"Yang favorit maksud nya" tegas Khifdza.

"Yang favorit itu, pisang raja, jambu biji,

anggur, matoa, kelengkeng aaaaa".

" Ah itu si.. Bukan favorit Pid, itu nama nya doyan semua!" potong Khifdza di tengah Piddin yang sedang berbicara, mendengar Khifdza berkata demikian Piddin pun hanya bisa menutup mulutnya untuk menahan tawa yang hampir saja terlepas.

"Ketawa kan lu..., susah juga mau ngarang nama buat nama kamu yaa..., ada benernya kalau tukang ngarang itu termasuk orang yang cerdas."

Kata Khifdza sambil masih berfikir untuk mencari nama untuk nya.

Waktu masih begitu panjang. Butuh banyak perjalanan dan usaha untuk mencapai tujuan, terkadang lelah menghampiri, meski begitu menyerah bukan lah jalan terbaik, dan ingin memutar waktu ke masa lalu hanyalah cita-citanya manusia yang memiliki penyesalan.

Penyesalan tak akan usai jika seorang belum bisa berhenti untuk memikirkannya. Ada sebagian orang yang menganggap remeh tentang sebuah penyesalan. Katanya hidup ini hanya satu kali jangan di bikin ruwed dengan mengenang masa silam, membahas masa lalu bagaikan mencari potongan lidi yang harus sama panjang nya di antara potongan aslinya yang amburadul. Maksudnya semua orang itu pasti memiliki masa lalu, tapi tak semua orang berkata bahwa masa lalu itu buruk, dan tak semua orang berkata kalau masa lalu itu indah. Rata bukan berati sama, ada yang ingin kembali ke masa lalu, ada pula yang merasa puas lepas dari masa silam.

Seorang yang menyesal biasanya karena merasa masa lalu adalah fase dimana dirinya bangga dengan semua yang dia miliki, atau karena ada hal yang dia sia-siakan dan dia ingin mengulangi dan memperbaikinya, tapi tidaklah mudah untuk itu, tak mungkin waktu bisa di minta untuk berulang, memang waktu tidak akan kembali tapi bukan berati tak ada kesempatan untuk diri kita memperbaiki hidup. Setelah kehilangan masa yang berharga tersebut, hidup ini tidak akan berubah jika hanya dengan menangisi, menyesali masa yang telah berlalu. Bukan menjadikan masa lalu menjadi titik penggerak dalam melampiaskan egomu. Tapi jadikan masa lalu sebagai pelajaran sebagaimana kita mengamati spion motor kita. Kita akan aman berkendara dengan fokus ke depan, tapi bukan berati mempedulikan dengan apa yang ada di belakang kita.

Tingkat kadar penyesalan orang itu berbeda-beda. Tapi satu yang sama yaitu, jangan pernah mengungkit masa lalu seorang dengan cara mengkaitkan sebuah masalah yang ada di masa kini, karena kau tak tau betapa susahnya dia bisa bangkit dari masa lalunya dan bisa menbangun jati dirinya yang tegar kini, tak ada manusia suci yang tak memiliki masa lalu. Dan tak ada manusia bodoh yang tak punya masa depan.

Mengingin kan waktu kembali adalah hal bodoh, tentu saja itu hanya di miliki oleh orang yang merasa dirinya lebih buruk di masa sekarang, lain halnya jika seorang yang memiliki masa kelam, dan dia bisa lolos dari masa kritis itu. Dia bisa lulus dari ujian hidupnya yang berat. Dia bisa mewujudkan citanya setelah ribuan rintangan melintang. Tentulah manusia yang seperti ini bisa bernafas lega di pengujung pengorbanannya. Berkorban adalah.., menunda kebahagiaan yang sementara untuk kebahagian yang sejati, kebahagiaan itu bukan hanya tentang uang atau kemewahan yang ada di dalamnya. Hidup dengan orang terkasih juga suatu yang layak di perjuangkan. Ini adalah kisah silam. Sebuah kisah yang rumit namun mereka bisa melewatinya. Percayalah bahagia itu bukan hanya tentang uang saja, karena terkadang seorang menghabiskan uang dengan sia-sia untuk pelampiasan saja, lantaran patah hati, cinta nya tak terbalas atau sukarnya menghadapi masalah yang terjadi lantaran cintanya tak di restui mungkin, dan dari itu dia menyibukkan dirinya dengan segudang aktivitas agar pikiran dan hatinya tak terlalu memendam luka. yaa itukan hanya beberapa alasan yang