webnovel

02.pergi.

Setelah menaiki kereta api, Yuda duduk di kursi ekonomi ,namun yang membuat nya binggung dirinya duduk di depan seorang wanita muda dan cantik , dandanannya pun seperti orang kaya .bersama seorang wanita muda juga namun sepertinya lebih tua sedikit dari wanita itu.

" Kenapa wanita itu duduk di kursi ekonomi, sepertinya dia orang kaya..." ujar Yuda bertanya-tanya di dalam hatinya.

" Hei... Kenapa kau memandang Ku seperti itu. Jika masih memandang ku ,bisa ku congkel ke dua mata mu itu..." ujarnya mengancam merasa tidak nyaman dengan tatapan Yuda.

Seketika membuat Yuda tidak sengaja menelan ludahnya dengan kasar, fikirnya apakah semua wanita cantik di dunia ini begitu kejam bicaranya,dan bertapa hina Dirinya hingga wanita yang tak kenal sama sekali dengannya bisa berbicara seperti itu.

" Maaf ... Aku hanya sedikit heran saja, kamu sepertinya orang kaya kenapa mau naik kereta api dan aneh nya memesan kursi clas ekonomi...?" tanya Yuda Heran.

" Memang kenapa, tidak boleh ..." Jawabnya ketus sembari melotot kearah Yuda.

Yuda pun hanya diam mendapati jawaban seperti itu.

" Lin ... Sudah lah kenapa mulut mu begitu kejam, dia kan hanya memandang mu saja." ucap wanita di sebelahnya menasehati,merasa tidak enak dengan Yuda.

" Ah...sudah lah .!" ujarnya ketus.

Sedangkan Yuda hanya bisa diam dan tidak berani lagi memandang kearah wanita itu.

Waktu pun sudah hampir malam saat ini, sedangkan Yuda belum sama sekali makan hari ini. Mengingat dia pergi dari rumah tadi dengan buru-buru.

Sekarang kedua wanita itu sedang makan,dan saling bercanda satu sama lain. Tanpa memperdulikan beberadaan Yuda saat ini .

" Maaf kak ...apa kamu tidak membawa makanan . perjalanan kita jauh Lo.?" tanya wanita yang tadi membelanya.dia melihat Yuda sedari tadi sama sekali tidak makan ataupun minum.

" Ah ...tidak apa-apa , saya tadi sudah makan." Jawab Yuda bohong, Sembari tersenyum ramah.

"Hm..ya sudah ini kak, barang kali kakak mau ." ujar wanita itu sembari menyodorkan roti dan air minum ke Yuda.

" Tidak perlu repot-repot kak, terimakasih.!" ucap Yuda tersenyum Canggung ,merasa tidak enak.

" Sudah , kau terima saja. Jangan berpura-pura menolak .suara perut mu itu terdengar sampai kemari." ujar wanita galak itu dengan malas.sedangkan wanita di sebelahnya menyikutnya pelan lengannya ,mersaa tidak enak dengan ucapan temannya itu.

" Ini kak terima saja...dan maafkan teman ku mulutnya memang kasar tapi hatinya baik kok." Jelas wanita itu sembari kembali memberikan makanannya ke Yuda, dia pun kali ini menerima pemberiannya.

" Terimakasih kak." ucap Yuda sedikit merasa tidak enak.

" Sama-sama, " jawabnya dengan senyum ramah ." Eh ...tapi sepertinya kita seumuran ,lebih baik kamu Panggil aku Linda saja dan siapa namamu.?" Tanya wanita Linda.

" Ah baik lah, dan aku Yuda ." Jawab Yuda Dengan senyum ramah nya.

"Oh Yuda. Ini perkenankan nama wanita judes di samping ku ini namanya lina," ujar wanita itu , sembari melirik Lina dengan tatapan menyindir.

Sedangkan Lina yang di bilang judes, tidak perduli dengan sindiran Linda . Seolah-olah dia menerima julukannya itu.

Yuda pun memakan makanan yang di berikan Linda dengan perlahan, walaupun sebenarnya dirinya saat ini sangat lah lapar.

Di kediama keluarga Diana.

" Kemana perginya ,Sampah itu...?" tanya Sonya ke Abraham yang baru saja pulang kerja,ketika sampai rumah mendapati Yuda tidak ada di rumah dan makanan yang biasanya tersedia kini tidak ada.

Dengan bingung menjawab." Aku juga tidak tahu Ma...tumben sekali dia keluar rumah," jawab Abraham merasa heran .tidak biasanya Yuda meninggalkan rumah, tanpa menyediakan makanan terlebih dahulu.

Terdengar suara ketuka pintu dan ternyata Diana.

" Sayang kemana perginya Sampah itu, apa dia ada menelpon mu.?" Tanya Sonya kepada Diana yang baru saja pulang.

"Tidak ada Ma...!" Jawab Diana ,yang memang Yuda tidak menelponnya hari ini, walaupun biasanya Yuda juga jarang menelpon kecuali ,Yuda meminta uang belanja bulanan.

Setelah itu mereka sibuk mencari keberadaan Yuda,karena saat ini mereka sangat lapar tidak ada makanan di rumah, sedang kan mereka bertiga tidak ada satupun yang bisa masak.

Mereka pun memutuskan untuk memasak mie instan,setelah makan Diana pun kembali ke kamarnya dan mendapati kertas yang berda di meja riasnya.

Setelah di buka ternyata itu adalah surat dari Yuda, lalu dia pun membaca.

" Diana ,aku sepertinya sudah tidak tahan tinggal di keluarga kalian,aku sudah tidak tahan dengan perlakuan kalian selama ini.

Maka dari itu aku pergi dari rumah, terimakasih untuk semua hinaan, cacian, dan makian kalian. maaf aku tidak bisa menjadi suami yang sempurna untuk mu dan maaf aku sudah menghancurkan kehidupan Mu .

Sungguh aku juga sangat menderita atas semua perlakuan kalian yang tidak menganggap ku sebagai seorang manusia.

Setelah ini kau bisa menjalankan kehidupan yang seperti kau inginkan .aku sudah meletakan surat cerai kita di meja rias mu juga yang tempo hari sudah ku urus.aku juga sudah menandatangani nya.

Serta untuk uang yang sudah kau berikan selama ini nanti suatu saat pasti akan ku kembalikan."

Dari Yuda suami sampah mu.

Seketika membuat Diana sedikit tercengang dan merasa aneh di dalam hatinya.mendapati ternyata selama ini kehidupan Yuda begitu menyakitkan. Walaupun dirinya sadar perbuatan dirinya dan keluarganya memang lah sangat ketelaluan.

Sebenarnya dia juga merasa sedikit jatuh cinta kepada Yuda, wajar saja sekeras apapun hati wanita, jika sudah menjalani kehidupan bersama dalam waktu yang cukup lama ,dan Yuda pun selalu mengurusnya dengan baik menyiapkan makanan bahkan mau mencuci pakaiannya, dan Yuda juga tidak pernah memperlakukan dirinya dengan kasar, jangan kan untuk kasar mengeluh saja tidak pernah walaupun selalu dia hina setiap hari.

Pada suatu ketika dirinya sedang sakit Yuda pun dengan perhatian memasakannya bubur selama dia sakit.mengurusnya dengan sabar serta menjaganya dengan baik dan tanpa protes.

Setelah dia membaca juga surat perceraian yang sudah di urus serta tandatangani Yuda . Seketika membuat lutut nya sedikit lemas , air matanya sedikit menetes ,lalu dia membaringkan tubuhnya di kasur sembari mengingat perlakuannya selama ini ke Yuda.