webnovel

Lelaki Dalam Kabut

Bagi Mimi, mimpi adalah bagian dari kenyataan. Apapun yang hadir dalam mimpinya akan hadir pula di dunia nyata. Namun ada satu mimpi yang tak kunjung jadi nyata, mimpi tentang lelaki yang wajahnya selalu tertutup kabut. Berbagai petunjuk hadir tentang lelaki dalam kabut tersebut, namun Mimi tak juga menemukan lelaki itu didunia nyata. Sahabatnya menganggap Mimi sudah gila karena jatuh cinta pada lelaki dalam mimpi yang bahkan tak diketahui wajahnya seperti apa. Dia juga mengabaikan cinta yang nyata ada dihadapannya karena lelaki kabut itu. Apakah lelaki itu memang benar-benar ada? Dan apakah yang dirasakan Mimi adalah cinta atau obsesi semata? Akankah pencarian Mimi membuahkan hasil? 

Zianaabia_79 · Teen
Not enough ratings
74 Chs

Tapi Bagaimana, Aku Juga Cinta?

Edo, Sisi dan Irfan menatap Mimi dan Tama dengan pandangan terkejut.

"Lo ngga bercanda kan Tam?" tanya Edo.

"Serius! Tanya saja sama Mimi," kata Tama sambil menoleh ke arah Mimi.

"Iya serius kok Do!" kata Mimi akhirnya.

Edo menyandarkan punggungnya ke kursi, tampaknya dia benar-benar kaget.

Tiba-tiba Irfan berdiri dan langsung pergi tanpa berkata apapun pada mereka. Tama yang melihat itu, bermaksud mengejarnya. Namun Edo yang sudah pulih dari rasa terkejutnya, langsung menahan Tama.

"Jangan dikejar Tam. Biar dia menenangkan diri dulu. Nanti malam atau besok, lo bicara sama dia," kata Edo.

"Iya benar, biarin aja dulu," kata Sisi.

"Aku jadi ngga enak," kata Mimi dengan suara pelan.

Sisi menggenggam tangan Mimi. Lalu berkata, "Jangan gitu. Ini bukan salah siapa-siapa. Irfan cuma butuh waktu untuk bisa memahami semua ini."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com