webnovel

Legendary the Devil Knight (Indonesia)

(REWORK) Pada jaman dahulu, sebuah gerbang-gerbang muncul di dunia, gerbang itu adalah penghubung antara dunia iblis dan manusia. Ketika iblis mulai menyerang manusia, muncul lah para manusia yang melawan iblis itu yang disebut ksatria. Seorang anak laki-laki bernama Hans, bercita-cita ingin menjadi ksatria, dia tinggal Bersama Nenek Yunija dan teman-temannya yang bernama Mina dan Jira, dipinggiran desa yang kumuh dan miskin. Hans, Kemudian, Hans bertemu seseorang bernama Jack, yang menjadi gurunya. Setelah Hans mengetahui semua kebusukan dunia ini, dia mempunyai tujuan, untuk menyelamatkan dunia dari iblis maupun sejenisnya.

suryamiranata · Fantasy
Not enough ratings
20 Chs

Chapter 16 - Ramalan Kaca Scrying

Hans yang sudah berdiri di tengah sebuah lingkaran, tiba-tiba tempat itu pun bergetar, seperti gempa yang akan meruntuhkan tempat ini, atap langit pun menjatuhkan potongan-potongan batu, dan ujung lingkaran seperti garis itu bergerak, berputar mengikuti arahnya.

Hans pun menjadi panik bukan main.

"Yaiiish.. apa-apaan dengan tempat ini!!"

Lingkaran yang di tempati Hans saat ini, tiba-tiba saja bergerak, membuat lubang sehingga Hans pun terjatuh ke bawah lubang tersebut.

"BUAAAAAR"

Begitu Hans jatuh, disana hanya ada ruang tak terhingga penuh air, yang membuat Hans tenggelam semakin dalam, sehingga semakin lama cahaya pun perlahan tertutup dari lubang lingkaran tersebut.

Kesulitan bernafas, tubuhnya semakin sesak karena di dalam air, Hans pun berusaha mengatur nafasnya perlahan.

Hans berusaha mencari jalan, kembali ke atas permukaan, namun percuma, lubang itu sudah tertutup rapat-rapat.

Hans berusaha mencari jalan keluar lagi, setelah melihat-lihat sekelilingnya, semua hanya kegelapan, Hans tidak dapat melihat apapun seperti ruang hampa yang berada di dasar laut dengan kedalaman yang sangat dalam.

Hans mulai kehilangan kesadarannya, tubuhnya tenggelam semakin dalam ke dasar kegelapan.

"Apakah ini akhir dari semuanya?"

Hans pun tersenyum, sambil melambaikan tangannya.

"Nenek.."

Hans melihat sosok Nenek Yunija yang melihat ke arahnya, dengan senyumnya.

Hans yang sudah kehilangan segalanya, lalu menutup matanya dengan meneteskan air matanya.

***

Di ruangan tempat dimana Jack yang sedang menyantap hidangan makanannya dengan lahap, dan Kadita yang membersihkan mulutnya dengan sebuah kain sapu tangan yang mewah pun mulai berbicara.

Kadita : "Jack setelah aku melihat kau rela mati demi anak ini, aku ingin meminta bantuanmu".

Suapan makanannya terhenti saat Jack mendengar Kadita.

Jack : "Seorang Ratu sepertimu meminta bantuan padaku?"

"Tunggu-tunggu, apa hubungannya dengan Hans?"

Kadita : "Hans ya namanya?.. Jack di kerajaan ini terdapat kaca scrying yang dapat meramal, dan kaca itu tidak pernah salah sekalipun, selama aku hidup sampai saat ini".

Jack : "Kaca scrying?.. Apa maksudmu?".

Lalu Badar memotong pembicaraan mereka.

Badar : "Itu artinya nyawamu tergantung pada anak ini!!"

Jack : "Aisssh.. Bisakah kau membuatnya diam!"

Kadita : "Badar tutup mulutmu jika kau ingin masih berada di sini!"

Badar pun tertegun, menundukkan kepalannya

"Baiklah Ratu.."

Kemudian Jack dalam hatinya berbicara.

"Hans bukan anak yang biasa, aku tahu itu, dia mampu melihat gerbang iblis tanpa kemampuan khusus".

Kadita pun melanjutkan perkataannya.

"Sebentar lagi kegelapan akan menguasai Jack"

"itu yang di ramalkan kaca scrying, dan scrying meramalkan bahwa akan ada seorang anak yang datang kesini, bahwa anak ini akan menjadi raja dari segala lautan.

Jack : "Jadi maksudmu Hans adalah anak yang di ramalkan itu?

"Hahaha yang benar saja!"

Jack pun tertawa dengan apa yang dikatakannya.

Kadita mulai menjelaskannya lagi dengan ekspresi yang sangat serius, seolah-olah ini bukan lagi lelucon.

Kadita : "Setelah peperangan kalian melawan para iblis (tragedi Jawa Berdarah), satu minggu sesudahnya, ada seseorang yang datang masuk ke dalam kerajaanku sendirian!"

"Dia memperkenalkan dirinya, dan menjelaskan maksud kedatangannya,

"Orang itu bernama Barian, dia utus oleh seseorang, untuk menyampaikan pesan kepadaku"

Kemudian mata Jack semakin tajam, seolah-olah tertarik dengan yang di ceritakan Kadita.

Jack : "Apakah dia seorang manusia?"

Kadita : "Aku melihatnya seperti wujud manusia biasa, namun aku tahu dia bukan seorang manusia, aku bisa merasakan kekuatannya di atas rata-rata manusia, kekuatannya hampir sebanding dengan seluruh kerajaan di sini".

"orang itu memintaku bergabung untuk menjadi sekutunya, dan membantu untuk menguasai dunia ini, dan orang itu mengancamku, apabila aku menolaknya".

Jack : "Terus bagaimana dengan jawabanmu?

Kadita : "Aku menyetujuinya".

"Aku tidak mau bermain-main dengan orang seperti dia"

"Dia memintaku, untuk memberikan kunci kristal tahally".

Jack : "Kunci tahally?"

"Itu adalah kunci yang dititipkan Marian kepadaku, sebelum dia meninggal"

"Kunci itu, sepertinya bisa membuka segel Raja Iblis Bael"

Situasi pun menjadi tak karuan. Lalu Jack memegang kepalanya dengan kedua tangannya.

Jack : "Jadi orang itu sudah mendapatkan kunci untuk membuka segelnya?

Kadita : "Tidak Jack, mereka membutuhkan beberapa kunci lagi, karena Marian telah membuatnya menjadi tiga bagian yang di sebarkan ke seluruh negeri secara acak, dan salah satunya ada padaku".

Jack : "Astaga.."

Kadita : "Kini kau sudah mengerti kan bagaimana situasinya"

"Aku ingin kau menjaga dan melatih perkembangannya dengan cepat, jika memang benar Hans adalah anak yang diramalkan scrying".

Kemudian Kadita menunjukkan gambaran Hans berada, seperti layar berbentuk lonjong, lewat bola kristalnya".

Jack : "Hans?"

Jack pun sangat terkejut, ketika melihat Hans yang sedang tenggelam, lalu berteriak marah karena emosi.

"YAAA, Apa yang sedang kalian lakukan kepadanya!!"

Kadita : "Tenang saja, aku hanya ingin mengujinya Jack".

Jack : "Apakah kau sudah gila?"

"Cepat selamatkan dia!!"

Badar : "Aeergh.. berisik sekali, Sudah lihat saja bodoh!"

***

Hans yang tenggelam, kini nafasnya berhenti, dan jantungnya berhenti berdetak.

"........"

Sangat hening, hanya kedamaian yang di rasakannya.

"BUAAAGH"

Tiba-tiba Hans terbangun di tempat lingkaran sebelumnya ia berada, dengan kesakitan yang masih terasa, lalu Hans pun memuntahkan air, nafasnya sesak akibat tenggelam sebelumnya, namun kondisinya tidak basah kuyup.

"Di mana aku?". (dengan batuk-batuk karena sisa-sisa air yang di muntahkannya).

Setelah melihat sekitar tempat itu, Hans pun hanya tersenyum gila.

"Bajingan"

Seluruh tempat itu pun membuat getaran gempa, kejadian yang terulang kembali, sama persis dengan sebelumnya.

Hans yang melihat keadaan itu, merangkak berusaha keluar dari tempat itu.

Lingkaran berputar mengikuti arah, membuat lubang yang akan menjatuhkan Hans kedalam sana.

"Tunggu.. tunggu!!!"

"BUAAAAAAR"

Hans pun terjatuh lagi ke dalam air.

Setelah terjatuh, Hans dengan cepat mencari jalan keluar, menyelam mencari jalan.

Menyelam ke berbagai arah, namun itu percuma, semunya gelap, tidak ada petunjuk sama sekali.

"Apa yang harus aku lakukan!!" (Bertanya kepada dirinya sendiri).

"Tempat ini membuatku gila!!"

Tanpa memperdulikan apapun, Hans tetap menyelam ke berbagai tempat, dengan kecepatannya.

Namun itu percuma, usahanya sia-sia, Hans tidak menemukan petunjuk apapun sampai nafasnya habis dan detak jantungnya melemah.

Hanya keputusasaan yang ada benaknya, kini Hans tenggelam larut ke dalam air yang dalam, dan terlihat ilusi gambaran Nenek Yunija yang sedang tersenyum. Mata Hans pun terpejam dengan nafasnya yang sudah habis.

"BUAAARGH"

Sebuah kejadian yang terulang kembali, tubuh Hans yang terbaring di tempat lingkaran sebelumnya, merasakan sesak yang sangat menyakitkan, dari dalam tubuhnya seolah-olah kematiannya masih terasa.

"Aku dipermainkan!"

"Aku sudah muak!"

Lalu di benaknya, Hans menyadari, dia kembali lagi ke tempat semula, sebelum tenggelam.

"Pasti ada cara, untuk bertahan hidup"

"Tapi apa alasan orang itu melakukan ini padaku"

Dalam hatinya Hans berkata, sambil terbaring dengan keputusasaannya.

Tempat itu pun kembali bergempa. Hans kini sudah bersiap-siap.

"Apakah daya kontrol dapat memberikan ruang untuk bernafas di dalam air?"

"Apa salahnya untuk mencobanya"

Lingkaran sudah mulai terbuka kembali.

"BUAAAAR"

Lagi-lagi Hans terjatuh ke dalam air, kali ini ia fokus memusatkan daya ke bagian seluruh tubuhnya.

***

Di ruangan, di mana Jack, Kadita serta ketiga tangan kanannya sedang menyaksikan Hans.

Jack : "Apakah ini akan bekerja?"

"Kau hanya akan memaksanya untuk menjadikan air sebagai kemampuannya".

Kadita : "Bukankah itu akan terlihat jelas, bagaimana nanti dia akan memilih sebagai berkah, ataukah itu sebuah paksaan".

Badar : "Dari awal aku tidak percaya kepada anak itu".

"lihatlah, anak itu terlihat payah, bersiap saja Jack.."

"Aku sudah tidak sabar untuk membunuhmu!"

Jack : "Diam kau!"

"Kau sangat bau ketika berbicara!!" (sambil menutup hidungnya dengan tangannya)

Badar yang kesal melihatnya pun hanya bisa menahannya, karena tatapan Kadita kepadanya.

Kemudian mereka kembali fokus menyaksikan Hans.

Jack : "Hans mau sampai kapan kau akan bertahan dengan daya kontrol, dasar anak bodoh" (dalam hatinya berbicara)

***

Di dalam air Hans yang berhasil mengontrol daya sebagai pelindung tubuhnya.

Hans : "Kurasa ini efektif, daya kontrol ini bisa menahan air masuk ke tubuhku".

"Woah,ini semua melindungiku"

"Aku akan memaksimalkannya, untuk mencari tahu"

Tapi Hans sadar, itu tidak akan berlangsung lama, karena daya yang di komsumsinya akan habis jika terus menggunakannya".

"Aku harus mencari jalan secepat mungkin!"

Hans dengan cepat, melesat mengarungi tempat itu, terus menerus, berusaha masih mencari jalan keluar, namun itu percuma tidak ada tanda apapun, hanya ada kegelapan, itu adalah ruang hampa yang tidak terbasas.

Hans yang sudah kehilangan banyak daya, dan dia tidak menyerah mengarunngi seluruh tempat.

"Aaaarrrrgh siaaaaalan.."

Hans pun berteriak dengan keputusasaannya.

"Bagaimana mungkin, tidak ada sama sekali petunjuk"

Dayanya semakin melemah, kini Hans hanya menunggu kematiannya terulang lagi. Setelah kekuatan dayanya habis, air pun perlahan mulai merasuki tubuhnya, yang membuat nafasnya sesak lalu tubuhnya tenggelam.

"Siaaaalan"

Hans pun tersadar lagi di tempat lingkaran sebelumnya ia di tenggelamkan, sambil mengeluh.

"Sampai kapan ini akan berakhir"

Hans kembali di tenggelamkan ke sekian kalinya, kali ini Hans merasa ini sebuah hal yang sudah biasa baginya, kemudian Hans memakai dayanya kembali, lalu mulai menjelajah ke seluruh ruang.

Badar : "Mau sampai dia akan melakukan itu?"

"bukankah itu semua sudah terbukti bahwa anak itu bukan anak yang diramalkan"

Jack : "Belum bodoh!"

"Dia belum menguasai daya domainnya"

"Sebelum ia mendapatkan kemampuannya, itu sama sekali belum selesai!"

Badar : "Hah.. apa maksudmu?"

Kemudian Kadita menjelaskan kepada Badar.

Kadita : "Setelah anak itu mendapatkan kemampuannya".

"Semuanya akan terlihat..".

"Bagaimana cara ia menyikapi masalah yang ia laluinya".

"Kita lihat saja".

***

Hans pun mencoba lagi, lagi, lagi, dan lagi, setelah beberapa minggu kemudian Hans mulai sadar, ada sesuatu cara yang belum pernah dilakukannya.

***

Kadita yang baru saja datang, menanyakan kondisi Hans.

"Apakah ada kemajuan Jack?"

Jack : "Aku rasa Hans mulai berkembang"

"Mungkin ini saatnya"

Kemudian Badar pun datang.

"Aku sudah tidak sabar, menantikannya"

***

Hans tidak pernah menyerah, walaupun keputusasaan merasukinya, kini Hans mencoba mengontrol seluruh air di sekitarnya.

Hans memejamkan matanya, berusaha setenang mungkin, jantungnya semakin melemah, Hans yang tenggelam jauh lebih dalam pun, tiba-tiba seluruh air di sekitarnya pun berubah seperti roket arus sedang mengejar Hans kemudian mereka seperti menari-nari mengelilingi tubuhnya yang sedang tenggelam.

Semuanya yang melihatnya pun terkejut bukan main, setelah melihatnya.

Badar : Apa?

"Ada yang terjadi?"

Badar yang melihatnya pun seolah-olah tidak percaya apa yang sedang dilihatnya.

Jack : Dia akan menggunakan air untuk menjadikan kemampuannya. (Sambil tersenyum dengan rasa bangga)

Detak jantung Hans yang semakin melemah, tiba-tiba tubuhnya terguncang seperti bom waktu. Tubuhnya meregang, seperti melayang di udara, sedangkan mulutnya menganga.

Lalu muncul sebuah aura hitam yang bertebaran secara acak dari dalam tubuhnya, mengudara membuat tempat ruang itu terguncang.

Jack : "Tidak mungkin!!"

Setelah melihat Hans, Jack dengan terkejut melihat, sesuatu yang tidak asing baginya.

"Bagaimana dia bisa!!."

Namun Kadita hanya terdiam melihatnya, dia tidak berkata sepatah kata pun.

Di ruang tempat Hans berada menjadi hitam, semuanya menjadi gelap, tidak terlihat apapun.

Jack : "Apa yang terjadi?"

Tiba-tiba seluruh layar pun menjadi hitam, tidak terlihat apapun sama sekali, namun hal yang mengejutkan adalah Hans yang mengendalikan seluaruh air di dalam ruang tersebut.

Jack : "Bisakah kau memeriksanya?

"Siapapun?"

Jack yang berteriak di ruangan itu, karena khawatir akan terjadi sesuatu kepada Hans, namun Kadita menjawabnya dengan wajahnya yang masih belum percaya.

Kadita : "Belum ada laporan, kita akan tetap, menunggu Jack".

Setelah sekian lama menunggu, kemudian datang suara dari anak buah Kadita, melapor dengan wajahnya yang sangat cemas.

"Ratu.."

Kemudian orang itu pun tunduk sambil duduk setengah badan, untuk menghormatinya.

"Apa yang terjadi?"

Anak buahnya menjawab dengan nada yang terbata-bata.

"di-di-dia sudah keluar dari ruangan itu, mengalahkan sebagian dari kami".

Kadita : "Apa kamu bilang!!"

Kemudian Kadita segera mendeteksi keberadaannya lewat kemampuan sihirnya.

"Ketemu!.."

Bola kristal pun menunjukkan Hans yang sedang berjalan ke sebuah pintu, semua orang di ruangan itu melihatnya dengan mata yang bulat, seolah-olah penuh penasaran.

Hans pun membuka pintu gerbang..

"Hallo apakah ada orang disini?"

Setelah melihat-lihat, di sana hanya ada lorong gua, dengan sumber penerangan dari obor api yang menyala dari setiap jarak.

Badar : "Dia berhasil keluar dari ruangan itu?"

"Bagaimana dia melakukannya?"

Semua orang yang melihatnya pun mempertanyakan hal yang sama, tidak ada yang bisa menjawabnya karena ruangan itu menjadi hitam.

Kemudian Jack dalam hatinya merasa lega.

"Aku tidak tahu bagaimana Hans melakukannya, tapi aku merasa lega dia berhasil melakukannya"

Hans kemudian berjalan, menyusuri lorong tersebut, setelah Hans berjalan cukup lama, disana sudah terlihat cahaya.

Setelah sampai Hans melihat sebuah arena pertarungan berbentuk segi empat berada di tengah ruangan tersebut, kemudian di ujungnya di pasang sebuah obor api yang menyala sama seperti yang di pasang di lorong-lorong, dan jarak Hans di tempat sekarang menuju tempat itu lumayan terbilang cukup jauh karena jurang dalam yang membatasinya.

"APA!!!"

"Apakah ini belum selesai?"

Kemudian tiba-tiba di ruangan itu, Hans melihat seseorang dengan bayangan hitam sedang berjalan di seberang tempat di depannya.

Tepuk tangan pun terdengar ..

"Akhirnya aku bisa merasakan udara masuk ke dalam tubuhku"

"Hua hua hua" (tertawa lepas).

Hans pun bisa melihat seseorang pria berumur 40an, mengenakan pakaian dengan motif bergaris-garis hitam putih, sampai celananya, lalu ada rantai di kedua tangannya seperti tahanan, dia tidak memakai alas kaki, dengan wajahnya yang menyeramkan.

"Dia bukan berasal dari kerajaan sini"

"Apakah kau manusia yang berasal dari daratan?"

Jack yang sedang melihat dari layar bertanya kepada mereka siapa orang yang baru saja keluar dengan wajah yang mengerikan..

Jack : "Siapa orang itu?"

Badar : "Ha ha.. ini akan sangat menarik"

"Dia akan senang setelah sekian lama tidak mencium darah manusia"

Kadita : "Dia adalah Tony, seorang kriminal"

"Dia sudah banyak melakukan pembunuhan untuk menjalankan bisnisnya"

"Menjual wanita bangsa kami ke daratan"

"Dia bekerja sama dengan mafia-mafia dan bangsawan yang berada di atas sana"

"Dia akan kujadikan untuk menguji pertarungan pertamanya ketika mendapatkan kemampuannya".

Badar : "Yang lebih parahnya lagi, sudah 12 sipir yang menjaganya terbunuh, karena nalurinya yang tidak tersalurkan"

"Tony adalah seorang pembunuh sejati"