webnovel

Gelang yang Membawaku ke Dunia Lain

Chapter 1 – Gelang yang Membawaku ke Dunia Lain

Tengah hari yang terik di tengah Kota yang ramai di Indonesia, terdapat seorang guru muda berumur 24 tahun, berperawakan jangkung dengan tinggi mencapai 1,8 meter, memiliki wajah yang lumayan tampan tetapi juga maskulin. Guru tersebut bernama Adit, ia dengan rambut yang menyentuh telinga melihat wajahnya sendiri di cermin lalu mencuci mukanya sendiri dengan tangan yang cukup besar. Setelah mencuci muka, Adit melihat gelang di tanganya, dengan batu berbentuk oval berwarna biru cerah di gelang tersebut, Adit menggosokan air ke gelang itu.

"Hmmm, aku jadi teringat si Eiry, aneh sekali ia tiba tiba hilang saat kelulusan."

Eiry adalah sahabat Adit saat menjalani masa SMA, Eiry walaupun wajahnya tidak seperti orang indonesia dan lebih mirip orang eropa, Eiry dapat berbahasa Indonesia dengan lancar, dengan brewok tipis di wajahnya Eiry sungguh suka tersenyum kepada semua orang, Eiry pernah bercerita tentang asal muasal dirinya kepada Adit, tetapi Adit menganggapnya tidak masuk akal. Eiry bilang bahwa dirinya adalah keturunan dari bangsa Nords di dunia yang berbeda dari dunia ini, Eiry memiliki misi untuk mempelajari dunia ini dan menerapkan ilmunya di dunianya sendiri yang mirip seperti dunia fantasi. Adit menganggap semua hal tersebut tidak nyata, tetapi mau bagaimanapun juga Eiry adalah sahabatnya sendiri. Pada akhirnya Eiry sebelum kehilangannya pada saat kelulusan memberikan sebuah gelang yang memiliki batu biru kepada Adit, dan Eiry berkata

"Dit, 5 tahun lagi batu ini akan bersinar dan akan membawa kamu ke dunia asalku jika kamu memang orang yang terpilih, aku memberikan gelang batu ini hanya kepada 5 orang di dunia ini, dan hanya ada satu yang terpilih yang akan datang ke dunia asalku. Dan untuk semua yang kamu ajarkan kepada ku dit, aku sangat berterima kasih, kamu telah menjadi sahabat sekaligus guru terbaik bagiku, semoga 5 tahun lagi kamu adalah orang yang terpilih. Selamat tinggal sahabatku."

Setelah mengatakan itu, Eiry tiba tiba pergi dan meninggalkan Adit yang kebingungan, Adit semasa SMA adalah orang yang sangat cerdas, Adit memiliki banyak pengalaman organisasi dan menjadi salah satu orang terpintar di SMA nya, selain itu Adit masih bisa menyempatkan waktu untuk mengajar apapun yang ia ketahui, seperti matematika, biologi, sampai sejarah pun ia dapat mengajarnya. Tetapi yang menarik bagi Adit adalah pelajaran tentang tingkah laku manusia dan cara berkomunikasi dengannya, Adit rasa cara ia bersikap dan berkomunikasi antar manusia dapat membawanya ke level yang lebih tinggi, oleh sebab itu Adit seangat gemar berorganisasi. Adit dikenal di organisasi sebagai orang yang ramah, baik dan mengerti dengan orang yang ia ajak bicara atau bahasa lainya Adit adalah orang yang Peka dan disukai oleh semua orang karena sikapnya dan kecerdasanya. Sedangkan Eiry adalah sahabat Adit yang suka mengikuti Adit kemana saja, Eiry adalah orang yang berani, tegas dan ingin tahu tentang segala hal, walaupun dalam mengambil keputusan Adit lebih pandai dan bisa lebih tegas bila diperlukan dibandingkan Eiry. Adit juga selain cerdas, ia sangat dermawan kepada demua orang, pada masa SMA Adit sudah mengelola bisnis milik dirinya sendiri dan sudah menghasilkan keuntungan miliyaran rupiah. Walaupun ia memiliki bisnis yang sangat menguntungkan, ia tetap memilih sebagai guru dan mengajar di sekolah asalnya, Adit telah terpilih 2 tahun berturut turut sebagai guru terbaik di tingkat nasional. Di dalam kiprahnya pada saat mengajar, Adit bisa mengubah mindset banyak orang, sampai sampai ia dapat mengubah kelas dengan mutu terburuk, menjadi kelas paling berprestasi di SMA tersebut.

Setelah mencuci mukanya, Adit siap siap untuk keluar dari apartemenya, ia memakai kemeja flanel merah dan celana jeans yang sangat sering ia pakai bila keadaan santai. Setelah memakai pakaian yang pantas ia segera mengambil handphone dan dompetnya, ia akan menuju mall dekat apartemennya untuk berwisata kuliner, memasak dan makan adalah salah satu hal yang dinikmati oleh Adit selain mengajar. Ketika membuka pintu apartemennya tiba tiba gelang yang ada di tangan adit bersinar

"Lohh, kok gelangnya jadi bercahaya!!, Ehhh kok tambah terang"

Tiba tiba cuaca cerah di tempay itu berubah menjadi redup dan berangsur angsur menjadi gelap, lalu ruang waktu dan tempat dimana adit berada terdistorsi dan membuka celah di antara ruang tepat di gelang itu. Akhirnya Adit tidak kuasa menahan bebannya dan pingsan. Selama Adit pingsan, ia dibawa oleh semacam formasi ruang dan waktu ke tempat yang antah berantah.

Adit sampai di sebuah tempat yang berbeda dengan dunia dimana ia tinggal, ia tergelepar ke tanah di bawah pohon yang nampaknya seperti pohon pinus, saat itu Adit masih pingsan dan belum menyadari apa apa, tetapi binatang yang ada di sekitar wilayah itu tiba tiba mengeluarkjan suara semacam jeritan karena sesuatu yang janggal terjadi di tempat itu. Aditpun mulai siuman dikarenakan suara yang bising dari binatang di tempat itu.

"Auuuuuuuummmmmm"

Salah satu binatang semacam serigala dengan leher berambut abu-abu muda dan dengan badan berwarna Abu abu tua mengaum dengan keras dan mendekati Adit yang sedang pingsan. Adit pun mulai sadar, ia terbangun dan mulai membuka matanya secara perlahan. Ketika ia membuka matanya dan melihat hal di depannya ia terkejut karena ada Mahkluk semacam serigala dengan tinggi 1.5 Meter secara perlahan menghampiri dirinya.

"Aighhh, serigala macam apa itu, seingatku dibumi tidak ada spesies semacam itu, lebih baik aku cari cara untuk kabur atau membunuh hewan liar itu." Gumam Adit yang baru tersadar.

Adit pun melihat sekitar dirinya, kebetulan ada sebatang kayu seukuran tongkat baseball dengan ujung yang runcing. Adit memutuskan untuk melawan serigala itu. Adit pernah waktu SMA diajari oleh Eiry cara bertahan hidup di hutan dan cara memakai berbagai jenis alat untuk bertahan hidup, Adit juga pernah diajari oleh Eiry untuk memakai senjata sejenis tombak dan pedang. Jikalau Eiry adalah tipe pemberani dan kuat, Adit adalah tipe yang Cerdas dan Efektif, tidak lama setelah diajarkan beberapa ilmu beladiri oleh Eiry Adit bisa menguasainya walaupun tekniknya tidak sekuat Eiry.

Setelah mengambil tongkat runcing itu, Adit dengan kuda-kudanya menggenggam tongkat itu dan mengarahkannya ke arah serigala itu, dan secara tiba tiba serigala itu berlari dan siap siap menerkam ke arah Adit, ketika serigala itu melompat ke arah Adit, ia dengan refleksnya yang super cepat menghidari terkaman serigala itu ke sisi kanan serigala dan menusukan tongkat kayu runcing itu ke leher serigala.

"AAArrrrghhhhh" Adit berteriak ketika menghunjamkan tongkat runcing itu ke leher serigala

Setelah itu, nampaknya si serigala itu masih kuat berjalan, dengan tongkat kayu yang masih menempel dilehernya serigala itu berjalan mendekati Adit. Adit yang tersungkur ketika menghindar, melihat serigala itu berjalan ke arah dirinya dengan pendarahan di lehernya. Adit dengan respon yang cepat melihat ke sekelilingnya dan menemukan batu seukuran kepala manusia, bergegas Adit mengambilnya dan dengan kekuatan seadanya Adit melemparkan batu itu ke arah serigala.

'Pdummm' Lemparan Adit tepat mengenai kepala depan serigala, seketika Serigala itu terjatuh. Adit segera bangun dan berlari ke arah serigala itu, Adit ingin memastikan bahwa serigala itu mati, Adit mencabut kayu runcing di leher Serigala dan menusukannya ke arah jantung dari serigala tersebut, setelah itu Adit memastikan bahwa detak jantung dari serigala itu tiada.

'Fyuuuhh'"Akhirnya mati juga serigala ini, lelah sekali melawan serigala sebesar ini, tetapi tidak apalah, serigala ini menjadi hewan buruan pertamaku" Adit dengan senyum yang lebar berkata hal tersebut

Tak terasa bahwa hari sudah menuju sore, Adit yang sudah kepayahan melawan Serigala itu merasa lapar dan keletihan. Akhirnya ia memutuskan untuk bermalam di hutan ini dengan memakan serigala yang baru saja ia bunuh.

"Hmmmm, perutku lapar dan hari mulai gelap, aku harus membuat pisau darurat dan segera membuat api"

Adit ingat pernah diajari oleh Eiry cara bertahan hidup, Adit pun mulai mencari bebatuan pipih yang ia bisa pakai sebagai pisau. Tak disangka, Adit berada di Hutan yang sangat indah dan subur, banyak sekali pepohonan besar dan tanaman yang ia belum pernah lihat sebelumnya.

Adit tidak jauh dari tempat ia membunuh serigala, ia menemukan sungai dan di pinggirnya terdapat bebatuan, Adit pikir disinilah tempat yang tepat untuk berkemah diakrenakan sumber air yang dekat, di dekatnya juga terdapat tebing bebatuan yang tinggi dan bisa menahan dirinya dari paparan angin, Adit mulai melihat lihat ke arah sungai dan tebing di dekatnya, tetapi ia melihat suatu hewan yang aneh di sebrang sungai.

"Lohhhh, kok ada badak culanya bercabang jadi dua, ehhh sebentar-sebentar, kayaknya serigala yang tadi juga aneh deh, memang ada serigala ada rambut tebal di lehernya?, terus warnanya juga abu tua lagi. Ehhh kok ada Rusa tapi tanduknya tiga"

Adit keheranan dengan apa yang ada disekitarnya, lalu ia berpikir keras dengan apa yang terjadi dengan dirinya. Lalu Adit baru sadar bahwa ia ada di dunia lain, ia terlalu fokus untuk bertahan hidup pada saat itu sehingga lupa memikirkan sekitarnya. Lalu ia baru ingat dengan gelang yang diberikan Eiry kepada dirinya, lalu ia ingat bahwa gelang itu adalah penyebab ia terlempar ke dunia yang berbeda ini.

"Berarti yang dikatakan Eiry itu benar, Eiry tidak mengada ngada, ini bukan omong kosong. Dunia lain yang berbeda dari duniaku memang ada, ini FANTASTIIKKK" Dengan gembira Adit berteriak, ia tidak menyangka dunia layaknya fantasi memang benar adanya

"Ehhh, aku ingat Eiry pernah bilang bahwa di dunianya bisa memakai Magic, jikalau memang benar ada, aku akan menguasai Magic dan hal hal lain dengan sungguh sungguh" Adit mengatakan hal itu didalam hatinya

Setelah tersadar dari pikirannya, ia berjalan ke arah sungai lalu mencuci bajunya yang berlumuran darah, lalu Adit berjalan menuju tebing batuan untuk mencari batuan pipih yang bisa ia jadikan pisau sementara, lalu Adit menemukan batuan yang pas ukuranya dan mulai membenturkan batu dengan batu agar batuan tadi tambah pipih dan tajam. Setelah berhasil membuat pisau darurat, Adit kembali ke serigala yang ia bunuh. Ia menyembelihnya sekali lagi agar yakin bahwa ia benar benar mati dan untuk mengeluarkan darah dari tubuh seigala, Adit tau bahwa daging yang masih mengandung darah yang banyak akan menjadi lebih kotor dan menjadi tidak sehat, oleh sebab itu menyembelih adalah cara yang paling bagus untuk mengeluarkan darah dari daging binatang. Setelah itu Adit memanggul serigala yang meiliki berat sekitar 100 Kg ke arah sungai, dengan terengah engah Adit berjalan memanggulnya, dan pada akhirnya sampai lah di pinggir sungai.

'Fyuuuh'"Gila berat banget, untung aku latihan beban tiap minggu, kalau tidak pasti lemah banget tubuh ini"

Di pinggir sungai Adit menguliti serigala itu dan membersihkan jeroannya, lalu Adit memotong menjadi bagian dengan pisau daruratnya, untung saja pisau itu tajam dan lumayan kuat untuk memotong daging serigala itu. Setelah dipotong jadi bagian bagian, adit mulai membuat api, ia mengumpulkan ranting ranting kering serta daun daun kering, ia juga mengumpulkan banyak kayu bakar untuk persediaan malam. Adit membuat api dengan mengadukan semacam batuan kecil berwarna hitam sehingga menghasilkan percikan api, lalu dapat membuat api unggun dari percikan api tadi.

Setelah itu Adit mulai memanggang daging tersebut karena lapar, Adit menusukan daging ke kayu runcing dan mulai memanggangnya.

"Hmmm, kalau aja ada garam sama merica, pasti jadi berbekyu yang enak banget. Ehh kulitnya aku apain yah? Aku keringin aja deh siapa tau bisa dijual atau dijadikan baju hangat."

Adit akhirnya memakan daging panggang itu, walaupun tidak ada garam atau lada, rasa gurih dari lemak dan dagingnya keluar karena diolah dengan benar. Setelah merasa kenyang, Adit mencari cara agar kulit serigala itu dapat dipakai, Adit mencoba mengeluarkan kelembaban dari kulit itu dengan menaruh bara api di bagian bawah kulit yang basah, hasilnya lumayan bagus tetapi masih banyak bagian yang basah, beratnyapun belum tereduksi secara banyak, akhirnya Adit membuat semacam jemuran yang ia buat dari kayu yang ada di sekitarnya, lalu menjemur kulit serigala itu didekat api unggun agar terkena hawa panasnya.

Hari sudah gelap, sebelum Adit beristirahat ia berdoa dan melakukan Ibadah keapda Tuhan, sehendaknya ia beristirahat ia teringat bahwa ia membawa handphone. Adit langsung membuka Handphonenya dan hasilnya tidak ada sinyal satupun, batrenya pun sudah kritis sehingga tidak ada lagi harapan untuk memakainya lebih lanjut. Dimalam itu Adit beristirahat di dekat api unggun dengan perut yang terisi, sebenarnya masih banyak daging yang ia simpan, itu bisa menjadi persediaan untuk besok, adit menaruh daging itu di tusukan tusukan kayu dan menaruhnya di pinggir api unggun dengan tujuan bisa terasapi, Adit mencoba mengasapi daging itu semalaman agar bisa jadi persediaan makanannya untuk perjalanan esok hari. Untung saja ada tebing tinggi yang menghalanginya dari angin kencang, sehingga Adit tidak usah khawatir akan kedinginan, ditambah lagi ada api unggun yang menghangatkan dirinya saat malam hari.

"Hari yang melelahkan, pertama aku sampai di dunia ini dan harus melawan serigala, untung saja aku berhasil membunuhnya. Sudah tidak sabar melihat bagian lain dari dunia ini. Pasti akan menjadi hal yang menyenangkan dan penuh dengan petualangan" Kata hati seorang adit sesaat sebelum ia terlelap dan jatuh dalam tidur nyenyaknya.

Adit tertidur dengan lelap dan bangun keesokan harinya dengan energi yang penuh. Sesaat ia bangun Adit beribadah dan bersyukur kepada tuhan karena masih diberikan hidup. Setelah itu Adit mengecek daging asapnya dan kulit serigala yang ia jemur di dekat api unggun. Setelah melihat hasilnya, dagingnya terasapi secara menyeluruh dan setelah merasakan sedikit, dagingnya matang sampai kedalam dan rasanya keluar dengan sempurna. Jikalau kulitnya, masih dikatakan belum kering sepenuhnya, tetapi setidaknya sudah bisa dipakai sebagai penghangat tubuh maupun dengan kegunaan lainya. Adit bergegas membuat tas darurat sederhana dari kulit itu untuk menyimpan daging yang ia bawa, sebelumnya adit membuat semcam tombak dari tulang serigala, ia mematahkan tulang rusuk serigala itu dan membuat ujungnya menjadi tajam lalu disambungkan ke kayu yang lumayan panjang dengan diikat oleh kulit kayu yang ia temukan di pohon dekat sungai. Sekarang adit memiliki dua senjata, yaitu pisau serpih dari batu dan tombak tulang serigala, walaupun teknologi primitiv tetapi cukup untuk bertahan hidup. Setelah mempersiapkan segalanya, Adit mulai berjalan mengikuti arah sungai, karena Adit tau bahwa sungai dapat menuntun ia ke peradaban.

Sepanjang Adit berjalan menyusuri sungai, ia melihat banyak hal baru, seperti primata berlengan enam yang sedang memakan buah semacam anggur, ia juga melihat sekumpulan burung raksaksa sedang bertengger di pohon yang kering. Dan masih banyak lagi tumbuhan yang aneh yang ia tidak bisa gambarkan satu persatu. Adit berjalan sekitar 4 jam lamanya dan akhirnya menemukan jembatan dan jalan.

"Akhirnya ada tanda tanda peradaban, ada jembatan dan jalan batu. Sebuah awal yang bagus." Kata Adit sambil bergegas ke jembatan itu

Setelah sampai di jembatan ia menyusuri jalan tersebut menjauhi arah sungai tempat ia berasal, setelah 30 menit berjalan Adit mendengar ada kereta kuda sedang berjalan ke arahnya dari belakang menuju arah jalan yang sama dengan arah Adit berjalan.

Nampaknya ada seorang pria paruh baya berumur hampir 50 tahun dan disampingnya terdapat seorang kakek kakek berjubah dengan lambang matahari dan bulan yang nampak mencolok di jubah dan topi tinggi yang ia pakai. Kereta kuda tersebut berlambangkan hal yang sama, saat mendekati Adit, sang pria paruh baya menghentikan kereta kudanya dan menawarkan bantuan kepada Adit.

"Hey anak muda, apakah kau butuh tumpangan ke kota Fern, kebetulan kami juga hendak ke kota Fern." Pria paruh baya dengan kumisnya yang tebal dan rambutnya yang klimis mengatakan hal itu kepada Adit

Adit dengan cepat mengatakan

"Iya, apakah boleh aku ikut dengan bapak sekalian ke kota terdekat"

"Tentu saja boleh, kami sekolah Magic CrescentSun selalu menawarkan pertolongan bagi orang yang membutuhkan" Kata Kakek kakek dengan janggut berwarna abu abu yang menjuntai sampai ke dada.

"Ahh baiklah, terimakasih pada bapak ..."

"Panggil saja aku Flint, dan disebelahku adalah Bapak Shelmore, dia adalah salah satu penasihat di sekolah Magic CrescentSun" Jawab Flint, sang pria paruh baya

"Ahh iya, namaku Tyan, terimakasih pada Pak Flint dan Pak Shelmore yang telah berbaik hati." Adit menggunakan nama belakangnya di dunia ini, nama panjangnya adalah Adit Tyan Maulana, ia pikir Tyan lebih keren di dunia ini dibanding Adit

Tyan akhirnya naik ke belakang kereta kuda dengan atap yang terbuka di belakangnya, disana banyak barang persediaan di kotak kotak yang Flint dan Pak Shelmore bawa. Lalu Tyan berbincang bincang dengan Flint dan Pak Shelmore

"Pak, maaf aku tidak bisa menawarkan apa-apa, aku hanya mempunyai senjata primitif ini dan beberapa daging asap, jika berkenan bapak bisa menyicipi daging asap buatan saya" Tawar Tyan kepada bapak bapak di depan

"Ohoho baru kali ini aku melihat anak muda dengan sopan santun sebaik ini, baiklah aku akan coba sedikit daging asapmu" Jawab Pak Shelmore

Pak Shelmore pun mengambil beberapa potong dari daging yang Tyan tawarkan, setelah itu nampak Pak Shelmore menempelkan tangannya ke daging asap dan tangannya serta matanya nampak bercahaya berwarna biru, setelah itu pak Shelmore memakannya

"Heyyy Flint, kamu harus mencoba ini, daging asapnya benar benar enak." Kata Shelmore kepada Flint

"Baiklah jika bapak bersikeras" Flint langsung melahap sepotong daging asap yang Tyan buat, dan hasilnya ia tersenyum dengan lebar

"Hey Tyan, kamu memiliki bakat di memasak yang luar biasa, daging apa yang kamu pakai?" kata Flint kepada Tyan

"Aku menggunakan daging binatang ini" Adit memperlihatkan kulit itu kepada shelmore dan Flint

"Haaahhh, kamu memakai daging [Grey Neck Wolf] aku baru tahu dagingnya bisa seenak ini, apakah kamu membunuhnya dengan magic atau senjata dengan Battle technique?" kata Shelmore kepada Flint

"Aku tidak tahu apapun tentang magic, begitupun battle technique, aku hanya membunuhnya dengan kayu yang runcing. Aku berhasil bertahan hidup setelah kehilangan semuanya yang aku miliki"

"Apaa !! Kau membunuhnya dengan kayu runcing dan tidak menggunakan battle technique maupun magic, kau benar benar bernyali Tyan, [Grey Neck Wolf] itu terkenal dengan binatang Tier 2 terkuat dan tercepat, hebat sekali kau tidak menggunakan magic maupun Battle technique, aku melihat bakat seorang pemburu dan petarung tangguh di dirimu Tyan, hanya satu orang yang aku kenal dapat melakukan hal yang sama, Yaitu White Battle Mage Eiry." Kata Shelmore kepada Tyan dengan terkejut

"Haah Eiry, apakah kau mengenalnya Pak Shelmore ?" Sahut Tyan secara kaget, Tyan tidak menyangka bahwa Eiry seterkenal itu, Tyan harap Eiry adalah Eiry yang sama dengan sahabatnya pada saat SMA

"Tentu saja, ia adalah lulusan terbaik sekolah kami, di umur 15 tahun ia ditugaskan oleh kepala sekolah Pardgas untuk misi rahasia, setelah tiga tahun ia menjalankan misi, ia kembali menjadi orang yang lebih luar biasa lagi. Aku tidak tahu apa yang bisa membuat Eiry menjadi seluarbiasa itu dalam jangka waktu 3 tahun, lalu ia terkenal sebagai White Battle Mage karena sifatnya yang sungguh baik. Kita ke kota Fern sebenarnya akan mengadakan rapat dengan Kepala sekolah Pardgas dan Eiry, sebenarnya mengapa kamu begitu kaget ketika aku mengatakan Eiry? Bukankah sekarang ia jadi sangat terkenal, seharusnya kamu tidak sekaget itu?" Kata Shelmore secara panjang lebar

"Aku adalah sahabat Eiry, apakah aku bisa ikut dengan mu untuk bertemu dengannya ?"