webnovel

LEGENDA PENDEKAR AMBO TUWO, SI PENDEKAR TENGIL DARI WAJO

Pendekar Ambo Tuwo adalah nama dari seorang pendekar sakti yang disegani dan ditakuti oleh musuh-musuhnya. Dendam yang begitu membara dari seorang ratu jahat yang bernama Ratu Besse Rini Markonah telah membawanya untuk membalaskan dendamnya terhadap wanita keji itu atas kematian Ibunya. Dengan bantuan Kakek La Bote dan Nenek Indo Balobo, dia pun tumbuh menjadi seorang pendekar sakti yang siap membalaskan dendamnya. Bukan hanya membalas dendam atas kematian Ibunya, dia pun akan menyelamatkan bumi ini dari kekuasaan para makhluk jahat yang ingin menghancurkan kedamaian bumi ini. Mampukah dia menuntaskan dendamnya sekaligus menyelamatkan bumi ini dari kehancuran? Semua itu akan terjawab dalam cerita PENDEKAR AMBO TUWO SI PENDEKAR TENGIL DARI WAJO.

andi_astar · Fantasy
Not enough ratings
44 Chs

Bagian 34 Pertengkaran Antara Raja Ambo Enre Ratulangi Dengan Istrinya

Malam Harinya....

Sang raja sedang merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan ingin beristirahat sejenak. Dari luar kamar Ratu Besse Rini Markonah masuk ke dalam dan menghampiri suaminya yang sedang beristirahat itu. Sang ratu teringat akan permintaan putrinya tadi pagi yang ingin agar pesta ulang tahunnya dirayakan dan mengundang teman-temannya. Dia pun menghampiri suaminya dengan perlahan. Pelan-pelan dia mulai memijit bahu suaminya agar suaminya itu bisa meloloskan niatnya.

" Ehemmm. " Sang ratu berdehem di dekat telinga suaminya dengan tujuan dia menyadari akan kehadirannya, " lakkekku maggarettae? " ( suamiku yang ganteng ) lanjutnya seraya merengek manja kepada suaminya.

" Magitu beneku? Magimu manja ladde iye wennie? " ( Kenapa istriku? Mengapa kau bersikap sangat manja malam ini? ) jawab sang raja keheranan melihat sikap istrinya yang beda dari biasanya, " dena engka sedding molakukan jama-jama makkowe mapesse-pesse lekkekku. " ( kayaknya kau jarang sekali melakukan pekerjaan seperti ini dengan memijat-mijat punggunggku ) tambahnya seraya tersenyum kecil melihat kemanjaan dari istrinya yang tidak biasa.

" Tongegga lakkekku? " ( Betulkah itu suamiku ) dia berusaha menyangkal jawaban suaminya itu.

" Iye, beneku, tonge-tongekka iyyewe. " ( Iya istriku, aku bersungguh-sungguh mengatakan yang sebenarnya ) balas sang raja lagi.

" Idi mani bawang aga-aga elota. " ( Terserah kau saja apa maumu ) balas iatrinya

" Ajeje masija micai beneku. Mabbongo-bomgoma katanu. Hehehehehehe " ( Tolong dan jangan cepat marah istriku. Aku hanya bercanda. Hehehehehehe ) balas sang raja lagi.

" Iye, pale. " ( Iya ) balas sang ratu singkat dengan bibir yang sedikit dimanyungin.

Ratu Besse Rini Markonah tetap memijit suaminya dari bahu turun ke punggung, lalu diapun mulai menceritakan tujuan utamanya kepada suaminya setelah melihat sang suami sudah kembali rileks.

" Makkoweje lakkekku. Engkaje rencanakku untuk adakani pesta ulang tahunna wijatta. Magi menurutta? Setujukiga? " ( Begini suamiku. Aku punya rebcaba untuk mengadakan pesta ulang tahun untuk putri kita. Bagaimana menurutmu? Kau setuju atau tidak ? ) tanya sang ratu.

Mendengar istrinya mengatakan jika istrinya ingin merayakan ulang tahun putri mereka, ekspresi wajah sang raja langsung berubah. Dia seolah tidak terlalu menggubris jika itu menyangkut persoalan putrinya. Dia pun kemudian beranjak dari ranjang dan mengatakan dengan tegas kepada istrinya jika dirinya melarang iatrinya itu merayakan ulang tahun putri mereka. Bukan tanpa alasan, sang raja berpikir bahwa itu hanyalah pemborosan uang saja. Lagipula masih banyak rakyat yang butuh dibantu dan ditopang perekonomian mereka ketimbang menghambur-hamburkan uang hanya untuk mengadakan pesta ulang tahun yang tiap tahunnya sering mereka adakan.

" Aja! " ( Jangan! ) ungkap suaminya dengan tegas.

" Magi memangi? Untuk kehagiaan wijatta iyyewe. Magitosi demositujui? Biasannamo deengka keberatan, magi makkowe mokeberatan ladde? ( Mengapa memang ? Ini untuk kebahagiaan putri kita juga. Mengapa kau tidak menyetujuinya? Biasanya kau tidak keberatan sama sekali, tapi kenapa kali ini kau keberatan? ) balas sang istri yang mulai terpancing emosinya untuk marah.

" Pokokna aja mopigaui ero. Titik! Degaga pesta! Pokokna aja manja laddai ero wijammu nasaba nappanrasaikitumatu komarajai. Aja lalo! " ( Pokoknya jangan lakukan hal itu. Titik! Pokokna tidak ada pesta! Pokoknya jangan manjakan sekali anakmu itu karena nanti dia akan menyusahkan kita kelak jika dia sudah dewasa. Pokoknya jangan lakukan hal itu ) Perintah sang raja mengingatkan istrinya itu berkali-kali.

" Magiji mobenci ladde wijatta? Nah tania bawang wijakko ero, wijammu to ero. Nappa magai demolleikasi terimai wijammu? ( Mengapa kau sangat membenci anak kita? Dia bukan hanya anakku atau putriku, tapi dia juga anakmu atau putrimu. Lalu mengapa kau tidak mampu menerima dia sebagai anakmu atau putrimu? ) Balas sang ratu lagi dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

" Ajana mega bicara! Titik! ( Tidak usah banyak bicara! Titik! ) Balas sang raja dengan intonasi suara yang mulai keras, " moissenni alasakku magi dena terlalu upoji wijakku nasaba dena engka iya uharapkan keturunanku seorang makkunrai. Anak buranemi uharapkan ke iko. " ( kau telah mengetahui alasan utamaku mengapa aku tidak bisa menerima anak itu sebagai anakku karena dari awal aku tidak mengharapkan keturunanku adalah seorang anak perempuan, tapi yang kuharapkan hanyalah seorang anak lelaki ) tambahnya.

Suasana yang tadinya adem ayem dan terkesan romantis tiba-tiba berubah menjadi panas oleh perdebatan keduanya yang tidak menemui titik temu. Raja Ambo Enre Ratulangi bergegas keluar meninggalkan kamar dan membiarkan Ratu Indo Besse Rini Markonah seorang diri di sana. Sang raja hanya tidak ingin jika perdebatan itu menjadi semakin runcing dan semakin tidak menemui titik temu.

' Mammulano macigao lakkekku. Tajeng-tajengni moala tawamu. Deppa tuh muesseng niga iya sebenarna. ' ( Kau sudah mulai bertingkah suamiku. Tunggu-tunggulah kau akan mendapatkan bagianmu. Kau belum tahu siapa aku sebenatnya ) ungkap Ratu Besse Rini Markonah dalam hati seraya menahan amarahnya yang mulai memuncak.

~~~~~

[ APAKAH INI AWAL MULA BARA API MUNCUL DALAM PERNIKAHAN RAJA AMBO ENRE RATULANGI DAN RATU BESSE RINI MARKONAH? ]