webnovel

LEGENDA PENDEKAR AMBO TUWO, SI PENDEKAR TENGIL DARI WAJO

Pendekar Ambo Tuwo adalah nama dari seorang pendekar sakti yang disegani dan ditakuti oleh musuh-musuhnya. Dendam yang begitu membara dari seorang ratu jahat yang bernama Ratu Besse Rini Markonah telah membawanya untuk membalaskan dendamnya terhadap wanita keji itu atas kematian Ibunya. Dengan bantuan Kakek La Bote dan Nenek Indo Balobo, dia pun tumbuh menjadi seorang pendekar sakti yang siap membalaskan dendamnya. Bukan hanya membalas dendam atas kematian Ibunya, dia pun akan menyelamatkan bumi ini dari kekuasaan para makhluk jahat yang ingin menghancurkan kedamaian bumi ini. Mampukah dia menuntaskan dendamnya sekaligus menyelamatkan bumi ini dari kehancuran? Semua itu akan terjawab dalam cerita PENDEKAR AMBO TUWO SI PENDEKAR TENGIL DARI WAJO.

andi_astar · Fantasy
Not enough ratings
44 Chs

Bagian 11 Sang Raja Jatuh Dalam Perangkap Besse Rini Markonah

Malam itu hujan turun dengan derasnya ditambah angin yang berhembus dengan kencang membuat hawa dingin tidak terelakkan lagi. Raja Ambo Enre Ratulangi lalu merebahkan tubuh Besse Rini Markonah yang sudah jatuh pingsan di atas sebuah tempat tidur kecil yang terbuat dari kayu yang hanya dilapisi dengan kasur yang tidak terlalu empuk. Dia merebahkan tubuh wanita itu dengan sangat hati-hati. Kemudian setelah sang raja merebahkan tubuh wanita itu, dia pun bergegas keluar meninggalkan wanita itu seorang diri di kamarnya. Akan tetapi sebelum dia melangkahkan kakinya meninggalkan wanita itu, tiba-tiba sang raja dicegat untuk meninggalkan ruangan itu. Wanita itu tiba-tiba terbangun dan memegang erat tangan sang raja agar tetap menemaninya di kamar itu. Sang raja pun terperanjat kaget melihat wanita itu tiba-tiba sadarkan diri.

Dengan manja dia memohon pada sang raja agar jangan pergi meninggalkannya, " raja, aja tasalaika kasi' rilaleng kamarae aleale, nasaba mito laddeka kasi' matindro alealeku. " ( Raja, tolong jangan tinggalkan aku seorang diri di kamar ini, karena aku sangat takut tidur seorang diri di kamar yang gelap gulita ini ).

Raja Ambo Enre lalu melepaskan genggaman tangan wanita itu dari tangannya dan berkata pada Besse Rini Markonah, " tabe. Deullei temaniki iwennie nasaba engkana beneku matajeng ke istanae. " ( Maaf. Aku tidak bisa menemanimu malam ini karena aku juga sudah mempunyai seorang istri yang sedang menungguku di istana )

" Tapi, raja. siwenni bawang kasi' " ( Tapi, raja. Hanya malam ini saja ) titah wanita itu pada sang raja.

" Deullei kasi' " ( Aku tetap tidak bisa ) tolak sang raja dengan permintaan wanita itu yang mencoba mulai merayunya.

Besse Rini Markonah tidak putus asa untuk membuat Sang raja bertekuk lutut pada dirinya. Dia pun mencoba melucuti pakaian yang menempel di tubuhnya sedikit demi sedikit sehingga memperlihatkan sedikit bagian tubuhnya yang mulus, lalu dia pun mengelus-ngelus lembut pipi sang raja.

Sang raja pun lagi-lagi menampik rayuan dari wanita tersebut yang seakan mulai ingin menjebaknya untuk masuk dalam perangkapnya. Akan tetapi, semakin dia menolak, semakin wanita itu tidak gentar untuk melancarkan rayuan-rayuan mautnya untuk pria pujaannya tersebut.

Hujan di luar sana semakin turun dengan derasnya ditambah suara petir yang semakin terdengar keras sehingga membuat Besse Rini Markonah tiba-tiba terperanjat kaget dan memeluk tubuh kekar sang raja, " aih, buttui. Mito laddeka kasi' sibawa buttue. " ( aih, petir. Aku takut sekali dengan petir ) ujar wanita itu.

" Iyye, Iyye. Tennangni, engkamoka akkoe. " ( Iya, iya. Tenang, aku ada di sini menemanimu ) jawab sang raja sambil membalas pelukan wanita itu.

Besse Rini Markonah yang sudah merasa nyaman dalam pelukan hangat pria itu tiba-tiba tersenyum dan berujar dalam hati, ' ehm, mattamano ke perangkapku, raja. ' ( Ehm, kau sudah masuk dalam perangkapku, raja )

Besse Rini Markonah kembali melancarkan aksinya dengan mengelus-ngelus wajah Raja Ambo Enre yang ditumbuhi dengan cambang yang begitu lebat sehingga membuat sang raja mulai merasa nyaman dengan sentuhan tangan yang lembut dari seorang wanita.

" Raja! Sejujurnya upoji laddeki sejak pertama uwitaki. Jatuh cinta laddeka sibawa idi. " ( Raja! Sejujurnya aku sangat suka pada raja sejak pertama aku melihatmu. Aku sangat jatuh cinta padamu ) bisik wanita itu di telinga sang raja.

Mendengar bisikan maut yang keluar dari bibir merah meronah dari wanita membuat sang raja semakin bertambah tidak berkutik. Dia pun membalas ucapan wanita itu dengan tidak kalah nakal, " Iyye, sejujurnya toh iya, upuji toki. Metoma sedding uduai beneku nasaba meloka setia semati sibawa alena. " ( Iya, sejujurnya aku juga suka oadamu. Aku hanya takut menduakan istriku karena aku ingin setia semati bersamanya ) balas sang raja.

" Allupaini beneta! Engkana iya iyolota. " ( Lupakanlah istrimu, raja! Aku sudah ada di depanmu saat ini ) ucap wanita itu sambil membiarkan pipinya dicium oleh sang raja.

Raja Ambo Enre lalu semakin tidak kuasa untuk menahan hawa nafsunya untuk bercinta dengan wanita itu saat itu juga.

Akhirnya mereka berdua pun bercinta di atas sebuah tempat tempat tidur yang terbuat dari kayu dan kasur yang tidak seempuk tempat tidur sang raja bersama istrinya di istana. Namun demikian keduanya begitu larut dalam kenikmatan nafsu setan yang akhirnya membuat Raja Ambo Enre melupakan janji ikrar setia semati bersama sang istri yaitu Ratu Indo Cempaka Puspita Maharani.

~~~~

Sementara itu di istana kerajaan yang super megah, sang ratu tertidur dengan lelahnya setelah seharian menunggu kedatangan suaminya yang tidak kunjung-kunjung datang sampai sekarang. Dengan rinai hujan yang turun begitu deras serta angin yang berhembus kencang masuk ke dalam kamar sang ratu. Foto pernikahan sang raja dan sang ratu yang terletak di atas meja tiba-tiba terjatuh oleh tiupan angin kencang yang berhembus dari luar sehingga membuat frame itu terjatuh di atas lantai. Sang ratu tiba-tiba terbangun dari tidur lelapnya dan bangkit dari tidurnya untuk mencari sumber suara itu. Tatkala sang ratu mengarahkan pandangannya pada sebuah frame foto pernikahan dirinya dan suaminya terjatuh, dia pun segera berlari mengambil frame foto tersebut, dalam hati dia berujar, ' pertanda agana asenna iyewe, Puang? Berharapka detto pertanda buruk iyewe. ' ( Ini pertanda apa ya, Allah? Aku berharap ini bukan pertanda buruk yang terjadi ).

Sang ratu begitu gelisah dengan suaminya yang belum kunjuang datang juga, " We lakkekku magarattae, kegano makkekowo? " ( Wahai suamiku yang gagah, di mana kau saat sekarang ini? " ucapnya seorang diri, dia pun memohon pada Yang Maha Kuasa agar suaminya Raja Ambo Enre Ratulangi dilindungi dari marabahaya, " lindungi kasi' lakkekku pole marabahaya. " ( lindungilah suamiku dari marabahaya )

~~~~~

[ LALU APAKAH YANG SELANJUTNYA TERJADI ANTARA RAJA AMBO ENRE RATULANGI, RATU INDO PUSPITA MAHARANI, SERTA BESSE RINI MARKONAH? NAMPAKNYA WANITA IDAMAN LAIN PERLAHAN MULAI MENGANCAM KEHARMONISAN PERNIKAHAN ANTARA SANG RAJA DAN SANG RATU? ]