webnovel

Legacy Falls

Antara lahir di saat dunia menghadapi kehancuran dan tidak pernah merasakan yang namanya kedamaian. Waktu masa kecilnya orang tuanya dibunuh lalu dia diadoposi oleh seseorang dan mempunyai teman masa kecil yang bernama Risa. Sekian tahun berlalu, dia pun menjadi seorang pemimpin dari cabang organisasi dan bertugas untuk mengantarkan logistik ke kota yang terkena dampak dari kehancuran. Dengan harapan yang dia miliki dia berjuang agar dunia ini kembali seperti semula. Di kesehariannya sebagai pemimpin di GajahMada Logistic (GML), Antara menghadapi semua masalah yang menghadapi pengiriman logistik. jadi, apakah benar-benar dunia akan hancur atau kembali menjadi damai seperti dulu kala?

Nochyu · Fantasy
Not enough ratings
80 Chs

Ras di Kerinci

(POV ANTARA)

Hari ini Aku harus mengantarkan beberapa logistik ke daerah yang lumayan terpelosok yaitu di Kerinci, Jambi. Daerah tersebut dilindungi oleh organisasi Nusantara karena disana ada beberapa peninggalan sejarah yang masih ada.

Setelah perjalan selama 1 hari dari Mojokerto menggunakan helikopter besar milik GajahMada Logistic, akhirnya Aku sampai di Kerinci. Di tempat yang terpelosok ini terdapat beberapa tanaman langka yang tumbuh, termasuk pohon yang eksistensi nya mulai langka sejak perang dunia ketiga berakhir.

Aku turun dari helikopter dan melihat pemandangan sekitar.

"Antara… ini benarkan desa Kerinci?," Ucap Risa yang baru turun dari helikopter.

Mulai sekarang Risa ikut bersamaku mengirimkan logistik ke berbagai daerah. Katanya sih biar aku gak ceroboh aja, padahal dia bisa jujur kalau dia gak pengen berpisah denganku.

"Iya ini desa Kerinci. Memangnya kenapa?".

"Gak… baru kali ini aku lihat ada harimau yang berjalan menggunakan kedua kakinya."

Masa Risa kaget dengan penduduk Kerinci?.

Masyarakat Kerinci adalah seorang Cindaku, manusia setengah harimau yang sempat menjadi mitos 100 tahun lalu. Setelah perang dunia ketiga berakhir, Cindaku mulai menunjukkan eksistensi nya dan bersedia bekerja sama dengan Manusia untuk membuat peradaban yang baru.

Aku beranjak dari helikopter sambil membawa beberapa logistik yang diminta. Aku berdiri diatas pohon sambil menghirup udara segar yang ada dibawah pohon ini. Beberapa saat kemudian, ada seorang Cindaku meloncat dari pohon dan berdiri didepan ku.

"Selamat siang. Apakah anda perwakilan dari Gajahmada Logistic?," Ucap Cindaku yang loncat dari pohon tadi.

"Benar. Saya adalah perwakilan dari GajahMada Logistic, sekaligus pemimpin dari GajahMada. Nama saya Antara Adagium, salam kenal."

Cindaku itu tersenyum lalu bersalaman denganku. Ini pertama kalinya Aku bersalaman dengan Cindaku dan rasanya kok hangat banget ya. Tangan mereka yang lembut karena bulu dan suhu tangan mereka yang panas membuatku ingin bersalaman dengan nya selama yang Aku bisa.

"Benarkah? Kalau begitu kebetulan sekali" Cindaku itu menundukkan kepalanya kepadaku. "Namaku Jaka, pimpinan para Cindaku di Kerinci. Selamat datang para pejuang."

Entah kenapa Aku merasa disanjung oleh Jaka. Kata paman Kario, ras Cindaku ini memang menjunjung tinggi seorang pejuang karena mereka berpikir kalau seorang pejuang adalah seseorang yang dapat membawakan kemenangan dalam perang.

"Sudahlah jangan menundukkan kepala anda seperti itu" walaupun merasa tersanjung tetap saja lumayan memalukan untukku kalau disanjung.

Jaka pun berhenti menundukkan kepalanya dan dia tersenyum lagi kepadaku.

"Kalau begitu persilahkan saya membawa anda berkeliling di desa Kerinci."

Jaka membalikan badannya lalu dia berubah menjadi harimau.

"HEH?! KOK BISA?!," Teriak Risa.

"Serius Risa? Kamu benar-benar gak tau ya tentang Cindaku?".

"Tentu saja! Mana pernah aku melihat harimau yang berpenampilan seperti manusia terus bisa menjadi harimau sepenuhnya!".

Jaka tertawa "Seharusnya reaksi itu yang biasanya kami terima jika kami kedatangan tamu. Tapi tuan Antara benar-benar mengetahui tentang Cindaku ya?".

"Iya. Soalnya Aku pernah bertarung bersama salah satu Cindaku saat perang melawan Bishop di Pontianak beberapa tahun yang lalu."

"Seorang Cindaku? Siapa namanya?".

"Namanya Sanjaya, mas Sanjaya. Dia adalah mentor ku saat pertarungan melawan Bishop. Mas Sanjaya sangat kuat, dia bisa mengalahkan mutan tanpa harus menggunakan Laskara. Dia adalah seseorang yang aku kagumi."

Tiba-tiba hening. Wajah Jaka yang tadi ceria menjadi muram.

"Jadi… anda bersamanya ya saat pertarungan melawan Bishop?".

"Iya. Apa kau mengenal mas Sanjaya?".

"Sanjaya adalah ayahku. Dia pemimpin Cindaku dan satu-satunya Cindaku yang berhasil menjadi seorang Laskara."

Aku terkejut mendengar bahwa Jaka adalah anak dari mas Sanjaya. Sungguh kebetulan aku bertemu dengan anaknya karena sejak dulu aku ingin sekali bertemu dengan anak mas Sanjaya.

"Apakah ayah saya mati secara terhormat?".

Aku terdiam. Sebenarnya aku tidak ingin membicarakan kematian mas Sanjaya. Tapi…

Aku menarik satu tarikan nafas lalu menghembuskan nya secara perlahan.

"Mas Sanjaya meninggal karena melindungi ku dari serangan Bishop."

"Begitu ya" Jaka kemudian berubah menjadi manusia lagi. "Ayahku memang seperti itu. Dia lebih mementingkan keselamatan orang lain dibandingkan keselamatan dirinya sendiri."

Jaka memegang pundak ku dengan tangannya yang lembut dan hangat. "Jadi anda tidak perlu merasa bersalah seperti itu. Ini mungkin sudah takdir jadi mau bagaimana lagi."

Mendengar kata-kata dari Jaka membuat rasa bersalahku hilang seketika. "Baiklah, Aku tidak akan merasa bersalah lagi."

"Bagus."

Lalu Jaka kembali lagi membalikan badannya dan berubah lagi menjadi wujud harimau nya. Kemudian aku melihat kearah Risa dan berharap dia kaget lagi.

"Loh gak kaget lagi Risa?".

"Cukup satu kali kagetnya! Gak perlu dua kali kan?!".

Jaka tertawa mendengar percakapan kami berdua.

"Kalau begitu silahkan naik ke punggung saya. Saya akan membawa kalian berdua keliling desa Kerinci."

Aku dan Risa kaget mendengar ucapan Jaka. Apa katanya tadi, 'naik ke punggung saya'?. Aku dan Risa tau jika Jaka adalah seorang harimau tapi tetap saja rasanya tidak sopan jika kami naik ke punggung nya.

"Jangan sungkan dan malu. Silahkan saja, dijamin punggung saya enak untuk di tunggangi."

Aku dan Risa saling lihat dan kami berdua bersama-sama menganggukkan kepala kami yang bertanda kami setuju untuk naik ke punggung Jaka.

———

Setelah naik ke punggung Jaka, kami berdua diajak keliling desa Kerinci yang asri dan damai.

Kalau Aku bisa bilang desa Kerinci adalah sebuah Paradise tersembunyi dibalik kehancuran dunia. Tidak seperti ditempat lain yang tanahnya gersang, pohon pada mati, dan tak ada satupun tumbuhan, berbeda dengan Kerinci. Di Kerinci Aku dapat melihat pohon-pohon, rerumputan hijau, sawah, dan harimau yang mengejar rusa.

Selagi berkeliling desa, Jaka menjelaskan kepada kami bahwa sejak perang dunia ketiga berakhir, para Cindaku setuju untuk bekerja sama dengan manusia dan mulai menjadi vegetarian. Ya vegetarian. Kalian gak salah baca. Para jelmaan harimau ini sepakat menjadi vegetarian agar bisa bekerja sama dengan manusia.

Tapi mereka tidak sepenuhnya menjadi vegetarian, ada kalanya mereka jadi karnivora. Saat mereka menjadi karnivora adalah saat mereka kehabisan tenaga setelah bertarung. Jadi jika tidak bertarung mereka jadi vegetarian dan setelah bertarung habis-habisan mereka menjadi karnivora untuk mengisi kekuatan mereka kembali.

Tentu ini lumayan mengagetkan tapi nenek moyang harimau, yaitu Sabertooth juga sebenarnya adalah vegetarian. Ya, hewan yang memiliki taring ganas seperti itu adalah vegetarian. Taring ganas mereka itu hanya digunakan untuk menarik para betina mereka dan taring mereka itu digunakan untuk berebut teritori.

"Jadi persediaan daging yang kalian minta ke pusat itu?".

"Iya, daging itu untuk cadangan jika terjadi sesuatu hal yang tidak mengenakkan terjadi di Kerinci."

Pantas saja aku jarang menerima permintaan logistik dari daerah Kerinci. Jadi ini alasannya…

Yah ini juga cukup menjelaskan tentang sawah, kebun buah, dan kebun sayur yang ada di sepanjang desa Kerinci.

———

Setelah puas diajak keliling desa sama Jaka, akhirnya Aku dan Risa beristirahat di rumah Jaka.

Di rumah Jaka kami berdua disambut oleh anak-anak nya yang imut-imut, walaupun mereka harimau tapi tetap saja imut.

"ANTARA AKU PENGEN SATU! BOLEH AKU BAWA PULANG KAN?!".

"Itu harimau orang—maksudnya anak orang woi!".

Jaka tertawa mendengar ucapan Risa. "Ayo anak-anak jangan ganggu kakak-kakak yang baru datang."

Setelah itu anak-anak Jaka pergi berhamburan meninggalkan Aku dan Risa.

"Sebentar lagi makanan nya siap jadi tolong—".

Tiba-tiba ada seseorang yang mendobrak pintu masuk dengan sangat keras.

"Kakak apa maksudnya ini?! Kenapa ada manusia yang masuk ke desa ini?!".

Kakak??.. Heh??.

"Raka…"

———

*to be continued