webnovel

Legacy Falls

Antara lahir di saat dunia menghadapi kehancuran dan tidak pernah merasakan yang namanya kedamaian. Waktu masa kecilnya orang tuanya dibunuh lalu dia diadoposi oleh seseorang dan mempunyai teman masa kecil yang bernama Risa. Sekian tahun berlalu, dia pun menjadi seorang pemimpin dari cabang organisasi dan bertugas untuk mengantarkan logistik ke kota yang terkena dampak dari kehancuran. Dengan harapan yang dia miliki dia berjuang agar dunia ini kembali seperti semula. Di kesehariannya sebagai pemimpin di GajahMada Logistic (GML), Antara menghadapi semua masalah yang menghadapi pengiriman logistik. jadi, apakah benar-benar dunia akan hancur atau kembali menjadi damai seperti dulu kala?

Nochyu · Fantasy
Not enough ratings
80 Chs

Aliansi Misterius 4

(POV ANTARA)

"Secret Art : White Thunder Sacrosanct!".

Serangan petir ku arahkan ke Joker namun dia menahannya dengan satu tangan. 

"Secret Art : Thunder Punch!".

Tanganku dialiri petir lalu aku memukul Joker berkali-kali dengan tinjuan petir. Namun tetap saja dia tidak terluka. 

Tidak masalah jika dia tidak terluka, yang penting Cursed Slash masih berjalan dan terus melukai tubuhnya. 

"Phantasma Nightmare!".

Joker jadi bayangan dan menyerang bayanganku. Dia terus menyerang bayanganku dan rasa sakitnya mengalir ditubuhku.

"Secret Art : Lightning Punishment!".

Petir putih langsung menjalar keseluruh lantai dua dan mengenai Joker yang masih menyerang bayanganku. Tidak sampai disitu, aku menginjak bayanganku sendiri dengan keras agar Joker bisa keluar. Ini pertama kalinya aku merasakan kesakitan saat menginjak bayanganku sendiri.

Sepertinya Phantasma Nightmare milik Joker membuat bayanganku bisa diserang dan saat diserang aku merasakan sakit. Kekuatan yang mengerikan.

"Sudah puas main-main nya?," Ucap Joker.

"Belum puas sebelum kau mati!".

Aku menerjang Joker lalu menusuknya dengan Sukogenyu yang sudah ku aliri petir putih yang banyak hingga dapat menembus kulitnya yang keras ini. "Secert Art : Thunder Execution!".

Lalu aku dengan sekuat tenaga menarik pedangku ke arah kanan badan Joker dari dalam menggunakan pedang Sukogenyu. 

Setelah sekuat tenaga menarik pedangku kearah kanan, akhirnya badan Joker setengah terbelah. Tinggal aku menggunakan salah satu Sacred Art lalu membunuhnya.

"Phantasma Illusion."

?!!

Ti-Tiba-tiba aku kembali di tempat aku berdiri saat pertama kali menginjakkan kakiku di lantai dua dan aku tidak berada di dalam mode Final Awakening. 

"Kenapa? Kau tampak kebingungan."

Pedang Sukogenyu juga masih ada dua dikedua tanganku. 

"Tadi hanya ilusi yang kubuat. Jadi saat kau menyerangku sekuat tenaga tadi cuman ilusi dan sekarang kita sudah kembali ke realita."

Tangan joker penuh dengan petir hitam lalu dia menerjangku dan memukul wajahku berkali-kali hingga mulutku mengeluarkan darah.

"Oh ya! Walaupun tadi cuman ilusi, tapi tenaga juga ikut berkurang!! Hahaha!".

Aku tidak dapat bergerak karena kakiku gemetaran setelah dia memukul ku berkali-kali. Sial, aku tidak bisa menggunakan Awakening lebih dari sekali dalam sehari!.

Kalau begini tidak ada pilihan selain menggunakan kekuatan Magician untuk melawan Joker. 

!!!

Joker tiba-tiba berada di depanku lalu dia memukulku ke atas dan setelah itu dia menendang perut sampingku hingga aku terhempas di tembok.

Baiklah Joker, kau menang untuk sekarang.

Aku berusaha berdiri setelah menerima semua serangan Joker. 

"M-Mode Change Magician : Thanatos!!".

Aku tidak akan memanggil satu dewa saja, aku akan memanggil semua dewa yang ada dipikiran ku sekarang ini!!.

"Aktifkan kemampuan unik : Absolute!! Summon Gatot Kaca, Izanagi-No-Mikoto, Nemesis, Athena!".

Munculah empat dewa dan dewi yang kupanggil menggunakan kemampuan unik Absolute. Aku langsung kelelahan luar biasa setelah memanggil para dewa-dewi ini karena mereka semua kupanggil dalam keadaan kekuatan penuh.

"INI MENARIK!!!!".

Thanatos mendengar suara teriakan Joker langsung dia mendekati Joker lalu mengurungnya dalam sebuah peti mati yang biasanya untuk para dewa-dewi yang sudah mati. 

Athena memunculkan tombak cahaya diatas peti mati itu dan menusukkan peti mati itu dengan tombak cahaya. 

Setelah itu Izanagi juga ikut menancapkan tombaknya yang besar di peti mati itu.

"Aku adalah bayangan, serangan seperti itu sulit untuk melukai ku," ucap Joker yang tiba-tiba berada di belakangku.

"Pantas saja tadi kulitmu susah dilukai," ucapku.

Joker tersenyum lalu dia menusukkan tangannya ke perutku. "Walaupun tubuh asliku mudah untuk dilukai tapi aku memiliki kekuatan yang ada di atasmu!".

Aku tersenyum juga. Dia tidak sadar jika dia sedang dijadikan target oleh salah satu dewa terkuat di dunia.

"Lepaskan tanganmu, atau kau menyesal," ucapku.

"Memangnya apa yang bisa kau lakukan hah?!—".

Gatotkaca dengan cepat mencengkram kepala Joker dan bersiap untuk meremuknya.

"Itu yang bisa aku lakukan."

Tapi Joker dengan mudah kabur lewat bayangannya Gatot Kaca. 

Sekarang aku benar-benar tidak bisa bertarung karena aku sudah sangat lelah. Karena itu aku hanya dapat memperhatikan para dewa yang kupanggil bertarung melawan Joker.

Lana dan Byakko juga tidak bisa menggantikan aku bertarung karena mereka tetap butuh tenaga tubuhku saat bertarung menggunakan tubuhku. Aku jamin mereka berdua sekarang terkena dampak yang sangat besar akibat aku kehabisan tenaga.

"Phantasma Attack!".

Bayangan yang ada disekitar langsung berubah menjadi jarum-jarum dan menusuk para dewa-dewi. Namun percuma saja, bayangan seperti itu tidak mungkin dapat melukai para dewa-dewi.

Aku melihat Thanatos mulai mengeluarkan sabitnya, Athena mengeluarkan tombaknya, Izanagi juga, dan Nemesis mengeluarkan sebuah buku yang berisi hukuman yang pantas untuk orang yang berbuat jahat.

Sebagai orang memanggil Nemesis, aku diperlihatkan list hukuman-hukuman yang akan diterima Joker.

Gatotkaca menjagaku agar Joker tidak dapat menyerangku se enaknya. Luka ditusuk oleh Joker tadi juga hilang berkat kemampuan penyembuhan Gatotkaca.

"Phantasma Show!!!!".

Bayangan merah langsung menutupi lantai dua. Penglihatan ku jadi gelap berkat jurus Joker ini. Namun sayangnya, Nemesis dapat menghilangkan semua kekuatan jahat. Jadi percuma saja Joker mengeluarkan serangan yang penuh kekuatan jahat.

Joker nampak terkejut karena jurusnya menghilang tiba-tiba. 

Thanatos langsung menyerang Joker dengan satu tebasan, lalu diikuti Athena dan Izanagi. Serangan ketiga dewa itu membuat Joker terluka hingga mengeluarkan darah.

Joker terkapar di lantai, Izanagi yang melihatnya langsung dia tusuk menggunakan tombaknya yang besar hingga Joker berteriak kesakitan.

Ini pertama kalinya aku mendengar suara mutan kelas atas berteriak kesakitan. Tapi suaranya tidak terlalu keras karena dia masih menggunakan topeng yang sama saat di Agartha.

Tiba-tiba aku dibeirtahu Nemesis kalau dia akan menghukum Joker dengan hukuman pertama, yaitu Hukuman Iron Maiden.

Iron Maiden yang sangat besar tiba-tiba muncul dan langsung mengurung Joker. 

"Nemesis tahan dulu, aku ingin menanyakan beberapa pertanyaan kepada nya."

Aku berjalan sekuat tenagaku menuju Iron Maiden yang didalam nya sudah ada Joker.

"Bagaimana kau masih bisa hidup setelah aku menyerangmu dengan kekuatan penuhku waktu itu?," Tanyaku.

"Mutan-mutan kelas atas selalu membuat bayangan mereka untuk menyerang manusia."

"Jadi yang kubunuh itu…"

"Benar! Itu bayanganku!!! HUWAHAHAHAHAH!".

Izanagi langsung menusuk Joker lagi dengan tombaknya hingga Joker berteriak kesakitan lagi.

"Lalu dimana tubuh aslimu?".

Joker terdiam dan tidak menjawab. Tentu saja dia tidak menjawab.

"Aku ganti pertanyaan ku, tujuan mutan dan Baratayudha melakukan aliansi apa?".

Joker tersenyum lagi. "Tentu saja… memusnahkan umat manusia!!!".

Aku langsung memerintahkan Nemesis untuk menutup Iron Maiden.

"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!!!!!!!!!!!".

Tawa Joker sangat mengerikan dan menekakan telingaku. Saat Iron Maiden tertutup dan tawanya yang mengerikan itu menghilang.

Namun tidak ada gunanya juga aku membunuh bayangannya jika tubuh aslinya sedang berkeliaran disuatu tempat.

Aku terduduk dan melihat ke langit-langit atap lalu para dewa-dewi yang kupanggil menghadap ku dan tersenyum kepadaku.

Kelima dewa-dewi bersinar dan mulai menghilang. Mereka menghilang dengan tersenyum kearah ku, aku cukup senang dan bahagia saat mereka tersenyum kepadaku.

"Selamat berjuang, Antara…"

Suara lembut kelima dewa-dewi itu lewat di telingaku. 

 "Aku tidak punya kekuatan lagi untuk berdiri… Theresa, Marco cepat jemput aku ditempat mengerikan ini."

*To be continued-

———