webnovel

Ia Tidak Mempunyai Cara

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Saat ini, Gu Jingxing teringat pada Song Ran. Ia merasa sangat bodoh. Jika Song Ran berada di sini, Song Ran pasti hanya berbicara beberapa patah kata saja dan langsung bisa membuat Wen Huihui malu dan melarikan diri. Namun, sekarang Gu Jingxing kesulitan mengatasi situasi darurat seperti ini karena Song Ran tidak ada.

Gu Jingxing tidak punya cara untuk melepaskan tubuh Wen Huihui dan memarahinya. Tingkah Wen Huihui benar-benar di luar batas. Bagaimana bisa ia datang sendiri untuk memberi perhatian pada pasangan temannya?

Orang-orang baik itu mudah karena tidak bisa mengungkapkan penderitaannya sendiri. Wen Huihui tetap mengabaikan Gu Jingxing. Ia masih ingin menunjukkan kebaikannya dan menggunakan kelembutannya. Ia percaya bahwa walaupun Gu Jingxing tidak bisa tersentuh dalam waktu satu atau dua hari dan.hatinya terbuat dari batu, seharusnya pria itu dapat merasa kehangatannya setelah satu atau dua tahun.

Wen Huihui perlahan menggosok lengan kaos Gu Jingxing dan merasakan tatapan cemas pria itu. Wen Huihui tetap merasa tenang, sedangkan Gu Jingxing cemas. Mana mungkin ia tidak cemas? Bus terakhir akan segera lewat. Cuaca di luar juga sedang tidak bagus. Jika Wen Huihui… Gu Jingxing tidak berani memikirkannya.

Terdengar suara Shi Lei dari arah belakang, "Yo, Jingxing. Mengapa terus berdiri di depan pintu dan tidak masuk?"

Gu Jingxing berbalik badan sambil menggertakkan giginya. Kemudian, ia mengikuti Shi Lei masuk ke asrama di sebelahnya. "Apa maksudmu berpura-pura baik begitu? Siapa yang menyuruhmu membuka pintu untuknya?" tanyanya.

Shi Lei mengangkat bahu dengan polos, lalu berkata, "Gadis kecil itu datang padaku dan berkata bahwa dia datang untuk mencarimu. Karena tidak ada tempat istirahat, mau tidak mau aku membiarkannya masuk ke ruanganmu. Menurutku, kau beruntung mendapatkan seorang gadis cantik dan berbudi baik seperti itu. Kau sungguh kuno. Kau sungguh dapat menikmati hidupmu dengan beristri lebih dari satu."

Gu Jingxing melemparkan tinjunya dan berkata dengan geram, "Jangan main-main denganku! Kembalikan kuncinya padaku!"

Shi Lei menatap Gu Jingxing dan menjawab, "Aku memasukkannya ke sakuku dan pakaiannya ada di kantor."

Gu Jingxing tidak memiliki cara lain. Namun, ia tidak berani kembali ke ruangannya dan hanya bisa duduk di tempat Shi Lei. Gu Jingxing merasa sungguh menderita. Saat ia masih dilanda kebingungan, terdengar suara pintu diketuk. Kemudian, Wen Huihui muncul di hadapannya dengan ekspresi wajah yang buruk. "Pimpinan Gu, di luar hujan lebat. Bus terakhir pun sudah tidak ada..."

Gu Jingxing menatap Wen Huihui dengan tenang sementara Wen Huihui melanjutkan, "Bisakah aku menginap di tempatmu untuk semalam?"

Gu Jingxing menunjuk ke arah luar, "Di seberang jalan depan institut, ada asrama institut yang gratis. Kau bisa tinggal di sana malam ini."

Shi Lei berbisik dari belakang, "Kau ini. Tidak tahu caranya lembut terhadap wanita barang sedikitpun. Gadis kecil, malam ini kau—"

"Tutup mulutmu!" Gu Jingxing akhirnya marah, lalu merendahkan suaranya dan berteriak pada Shi Lei.

Wen Huihui buru-buru membujuk Gu Jingxing dengan lembut, "Baiklah, aku akan tinggal di asrama tamu. Pimpinan Shi, dan kau... Kau jangan bertengkar dengan Pimpinan Gu demi aku. Sekarang aku akan pergi ke asrama tamu, sekarang juga."

Setelah selesai berbicara, Wen Huihui kemudian berbalik badan dan hendak berjalan. Namun, Shi Lei tidak kuat melihatnya sehingga ia segera mengambilkan payung untuk Wen Huihui. "Gadis kecil, ambillah payung ini. Jangan hujan-hujanan."

Wen Huihui tampak menyedihkan saat ia menerima payung itu. "Terima kasih, Pimpinan Shi," katanya.

Brak!

Pintu tertutup dan ruangan itu menjadi gelap. Shi Lei menggelengkan kepalanya dan menegur Gu Jingxing, "Lihatlah dirimu. Orang lain membersihkan rumah untukmu dan mencuci pakaianmu untukmu, tapi kau menyuruhnya pergi dengan begitu dingin. Kau sungguh kejam."

Gu Jingxing dengan muram berkata, "Tutup mulutmu! Bukankah kau yang menyebabkan semua ini?!"

Shi Lei berbisik, "Aku mengatakan hal yang tidak enak didengar, tapi kau jangan marah. Keluarga Song belum tentu menyukaimu. Selain itu juga, ayah dan ibumu belum tentu suka Song Ran si nona yang sombong. Setelah melewati beberapa hari, tidak hanya penampilan yang penting tapi juga tetap harus berbudi baik. Kau tahu itu?"