webnovel

Chapter 31 - Pekerjaan Kaisar (bagian 3)

Void membaca satu persatu surat laporan yang diberikan kepadanya, wajahnya sangat serius saat membaca laporan karena dari semua laporan itu, Void mendapatkan semua informasi apa yang ia butuhkan saat ini. Hubungan antar Kerajaan dengan Kekaisaran, perdagangan di Kekaisaran, kerja sama dagang antara Kekaisaran dengan Kerajaan lain.

Laporan yang dibuat oleh Ink Owl tertulis di kertas jika kerja sama dagang yang di ajukan oleh Kekaisaran kepada Kerajaan Tirtein telah disetujui oleh kerajaan Tirtein. Nama kerajaan itu membuat kerutan di kening Void, ia sama sekali belum pernah mendengar nama Kerajaan itu, bahkan di dalam game pun ia tidak tahu nama Kerajaan lain selain Hertia, Negeri Elf dan Kerajaan Dwarf. Tetapi bukan berarti kerajaan-kerajaan lain tidak ada, semua Kerajaan lain di dalam game hanya disebutkan sebagai sekutu Kerajaan Hertia.

"Scintia, apa Kau pernah pergi ke Kerajaan manusia?" Tanya Void.

"Kerajaan manusia? Maaf paduka, Saya tidak pernah kesana. Bukan berarti tidak pernah, tapi itu sudah lama sekali saya tidak mengunjungi Kerajaan manusia. Saya tidak begitu menyukai mereka, paduka," Jawab Scintia, suaranya sangat santai saat berbicara membuat Void beranggapan jika Scintia tidak memiliki dendam dengan manusia.

"Tidak menyukai? Kenapa?" Tanya Void lagi.

Scintia terdiam sesaat, menatap langit-langit seakan sedang memikirkan jawaban yang tepat "Hmm … hampir kebanyakan manusia itu egois, selalu merasa diri mereka paling tinggi, sangat angkuh sudah begitu mereka menindas orang lain hanya demi kepentingan mereka," Void tersenyum kaku mendengarnya, ia tidak menyangkal jika manusia seperti itu karena di kehidupan sebelumnya pun banyak manusia seperti itu disekitarnya "Tapi, saya tidak menganggap mereka semua seperti itu. Ada juga manusia yang benar-benar tulus dengan perasaanya, jujur disetiap ucapannya dan tidak memandang rendah ras lain."

"Lalu kenapa Kau masih membenci mereka?"

"Itu … Karena manusia-manusia baik seperti itu selalu ditindas manusia lainnya, selalu seperti itu tanpa melawan sama sekali. Benar-benar bodoh, karena itu saya tidak menyukai mereka."

Ucapan Scintia tidak berbohong, tetapi perasaanya seperti itu. Ia membenci manusia, semua sikap manusia yang terlalu lemah dan terlalu sombong, Scintia membencinya.

"Begitu."

"Mohon maaf paduka, tapi kenapa paduka tiba-tiba bertanya seperti itu?"

"Tidak, tadinya Aku juga ingin bertanya bagaimana pandangan manusia tentang Kekaisaran Iblis kepada mu. Tapi mendengar mu berkata sudah lama tidaj mengunjungi mereka, jadi ya–."

Scintia tiba-tiba berdiri kemudian mencondongkan tubuhnya dengan cepat serta posisi kepalan tangan kanan di dada kirinya "Maafkan saya!" Ucap Scintia merasa bersalah "Saya tidak bisa memberitahu anda karena ketidaktahuan saya, mohon maaf paduka!" Lanjutnya lagi dengan suara tinggi.

"Ti--tidak apa-apa, tenanglah Scintia. Jika kamu tau tidak apa-apa, aku tidak akan marah atau merasa kecewa dengan mu," Ucap Void menenangkan Scintia "Sewaktu membaca laporan ini, Aku tiba-tiba saja merasa jika saat ini Kekaisaran diterima oleh banyak orang. Manusia, Elf, Dwarf, mereka berbeda dari kita tapi kita tetap mencoba berhubungan baik dengan mereka."

Scintia menegakkan tubuhnya kembali, kemudian berbicara dengan serius "Ini berkat kerja keras paduka. Kekaisaran menjalin hubungan dengan ras lain, bahkan dengan ras manusia yang menganggap Iblis sebagai musuh juga bisa menjalin hubungan dengan Kekaisaran," Void meliriknya penasaran, sedikit terkejut dirinya melihat Scintia berwajah seperti itu. Tetapi sesaat kemudian, ia tersenyum lembut dan kembali berbicara "Paduka, kedamaian yang anda buat ini adalah harta paling berharga bagi penduduk Kekaisaran. Anda juga melihat saat pergi ke kota, penduduk kota menikmati hidup mereka tanpa memikirkan rasa takut dari ras lain, mereka dapat bekerja dengan tenang dan hidup dengan nyaman di tempat ini. Semua itu berkat Anda, paduka Void," Scintia menekuk kedua lututnya, dia berlutut di hadapan Void secara tiba-tiba "Karena itu, paduka Kaisar Void. Kami semua yang berada di istana ini, kami semua akan mempertahankan apa yang sudah anda raih. Kami akan menjaga dan melindungi kedamaian yang anda inginkan ini, meskipun nyawa kami menjadi taruhannya."

Mata Void membulat sempurna mendengar kata-kata Scintia, terkejut dirinya mendengar kata-kata yang seperti sangat memuja dirinya. Meski Void merasa jika itu bukan ditujukan kepada dirinya, tapi kepada 'Void yang sebelumnya'. Void terdahulu melakukan sesuatu yang besar kepada Kekaisaran ini lalu menciptakan kedamaian untuk seluruh bangsa Iblis, membaurkan diri dengan ras lainnya, meski ras lain takut kepada Iblis tetapi entah bagaimana dia bisa meyakinkan ras lainnya sampai menciptakan kedamaian untuk ras Iblis. Saat mendengar semua kata-kata pujian Scintia, ia menyadari satu hal yang membuatnya menemukan sedikit titik terang untuk jawaban dari pertanyaan yang membuatnya terseret masuk kedalam Aester World.

'Kaisar Iblis menginginkan kedamaian, semua kedamaian didalam Kekaisaran ini adalah hasil kerja kerasnya, dia sampai menjalin dengan ras lain dan kerajaan-kerajaan lainnya untuk membuat Iblis diterima di dunia ini. Jika pun itu hanya muslihat untuk menaklukkan dunia, mungkin dia sudah melakukannya saat perang besar 500 tahun yang lalu seperti tertulis di buku sejarah. Tetapi buku itu berkata jika perang berakhir dengan Kekaisaran berdamai dengan kerajaan-kerajaan manusia lainnya dengan berbagai kesepakatan, jika Kaisar Void repot-repot melakukan itu hanya untuk menaklukkan dunia dikemudian hari itu sama sekali tidak ada gunannya, karena hal yang sama bisa saja terjadi lagi, dia bukan orang bodoh yang akan mengulangi hal yang sama. Tapi jika kedamaian ini yang Kaisar inginkan, kenapa Iblis dianggap jahat dan kenapa Kaisar membakar desa tempat tinggal pahlawan?'

"Ah!"

Suara yang cukup keras keluar dari mulutnya tanpa ia sadari saat sedang berpikir keras sampai menarik perhatian Scintia di dekatnya.

"Paduka?! Ada apa? Apa ada sesuatu yang salah?" Tanya Scintia terdengar panik.

"Ti--tidak, maaf. Tidak ada apa-apa, tolong lanjutkan kerja mu Scintia," Ucap Teo mengalihkan perhatiannya.

Saat itu ia menyadari jika ada kemungkinan yang lain yang bisa terjadi yang membuat sang Kaisar membakar desa itu 'Bagaimana jika Kaisar membakar desa itu karena tahu jika ada pahlawan yang disana? Seorang yang hidup hampir 1000 tahun pastinya punya kemampuan untuk melihat takdirnya sendiri … Biasanya di novel seperti itu sih. Karena tahu itu, dia melihat ancaman dari pahlawan yang akan mengacaukan Kekaisaran karena itu dia membakar desa itu … Kalau begitu aku akan … Aku akan … Aku akan apa?'

Pikirannya dibuat bingung dengan sendirinya, saat ia memikirkan apa alasan Kaisar membakar desa itu ia kembali menyadari jika saat ini adalah dia adalah Kaisar yang sudah mengetahui takdirnya, tahu kalau dia akan dibunuh dalam waktu 20 tahun lagi oleh pahlawan dan dia tahu dimana tempat pahlawan itu dilahirkan.

'Apa-apaan ini … Apa maksudnya ini? Aku terseret ke dunia game Aester World dengan alasan untuk mencari kebenaran bangsa Iblis, terlempar 20 tahun ke masa lalu sebelum game berakhir. Karena itu, aku bisa mengetahui masa depan … Aku bisa mengetahui takdir bangsa ini dan takdir ku sendiri … Tapi bukankah itu sama saja seperti Aku adalah Kaisar yang sebelumnya? Sial apa maksudnya ini!' 

Void sekali lagi menemukan jalan buntu untuk jawaban dari pertanyaan yang menyeretmya ke dunia ini

To be continue

Next chapter