3 Bab. 02

Kemarin Tia kembali dengan kesal dari apartemen Lalita. Mereka berdua berdebat seharian, bayangkan saja konsep berpacaran Tia terdengar sangat mengerikan membuat Lalita harus menutup telingahnya saking ngerinya.

"Bel berbunyi"

"Pagi....!!", kamu sudah siap. Ramond tampak sangat tampan pagi ini dengan setelan kerjanya yang disetrika rapi

"Pagi juga", ummm...aku sudah siap dari tadi, Lalita tersipu malu karena untuk pertama kalinya dirinya di jemput oleh seorang pria untuk berangkat bersama.

Ramond membukakan pintu mobil untuk Lalita, silakan cantik. "Saat di dalam mobil Ramond membuka pembicaraaan karena Lalita duduk dengan diam. Bagaimana tidurmu semalam sayang, apakah nyenyak?

Lalita menatap Ramond dengan wajah bersemu merah, aku tidur dengan nyenyak, kamu sendiri, bagaimana dengan tidurmu?

Ramond tersenyum, bagaimanapun juga percakapan ini cukup mengelikan baginya, mereka bukan anak SMP yang baru pertama kali berpacaran. Lalita wanita yang menawan dan seksi, sayangnya Lalita memiliki kepolosan yang sangat mengangumkan dibandingkan dengan wanita-wanita yang ia kenal, dimana Ramond harus bersikap berhati-hati agar Lalita tidak bersikap waspada dan menghindarinya seperti wabah penyakit menular

Tidurku juga sangat nyenyak berkat dirimu sayang, Ramond mengedipkan sebelah mata. Aku sangat bahagia memiliki kekasih sangat cantik sepertimu, kamu seperti seorang malaikat bagiku, apa aku sudah mengatakan kalau kamu terlihat sangat cantik pagi ini sayang.

Wajah Lalita langsung bersemu merah, terima kasih.

Percakapan mereka lebih didominasi oleh Ramond, sedang Lalita lebih banyak hanya menganggukan kepala untuk setiap pertanyaan Ramond. Kita sudah sampai sayang, bersamamu waktu perjalanan terasa sangat singkat, aku masih ingin duduk mengobrol denganmu sayang, aku tidak ingin berpisah denganmu, Ramond mengengam tangan Lalita dan meremasnya lembut, pukul berapa aku harus menjemputmu nanti?

Lalita tersenyum dan menatap Ramond dengan lembut, kamu bisa menjemputku pukul 17.00 Wib

"Baiklah sayang, aku pasti datang tepat waktu, Ramond mengedipkan mata, apa perlu aku mengantarmu sampai kedalam ruanganmu sayang, aku ingin semua orang tahu kalau kamu kekasihku, aku tidak ingin ada pria yang menatap milikku, apa aku terlalu posesive sayang, apa kamu bermasalah dengan hal itu?. Ramond tidak mengerti bagaimana dirinya bisa berubah menjadi pria cerewet dalam waktu satu malam.

Lalita mengeleng, tidak aku tidak masalah, tapi ku tidak perlu mengantarku sampai ke ruanganku, itu sedikit berlebihan, kamu juga harus bekerja. Lalita ingin membuka pintu mobil,

Ramond menahan tangan Lalita, biar aku sayang, tunggu disini aku akan membukakannya untukmu, kamu adalah kekasihku cantik, silakan sayang Ramond membukan pintu mobil untuk Lalita, selamat bekerja sayang, semoga harimu menyenangkan hari ini.

Ramond menunduk ingin memberi ciuman ringan dibibir Lalita, Lalita mundur selangkah memberi jarak. Maaf sayang, bolehkah aku memberi kecupan ringan di kening, Ramond meminta izin

"Lalita mengangguk". Ramond mengecup lembut kening Lalita, nanti aku akan menjemputmu, seharian ini aku akan terus memikirkanmu dan merindukanmu sayang.

Sayang panggil Ramond lembut saat melihat Lalita berbalik pergi, apa aku tidak mendapat sebuah kecupan selamat pagi. "Lalita mengigit bibirnya. Aku tidak masalah dengan sebuah kecupan di pipi, bujuk Ramond

Lalita melihat sekitarnya dengan was-was, ini diparkiran umum Ramond, aku takut ada yang melihat kita.

Ramond terkekeh, aku tahu sayang, aku tidak meminta sesuatu yang akan membuat kita akan mendapatkan cemooh, hanya untuk satu kecupan di pipi, ayolah please.....dengan satu kecupan di pipiku akan membuatku lebih bersemangat dalam bekerja

Lalita menatap ragu, tapi melihat wajah memelas Ramond, Lalita lulu, mendekat dan mengecup lembut pipi kiri Ramond dengan cepat.

"Terima kasih cantik", Ramond tersenyum lembut ini akan menambah semangatku dalam bekerja

Di lobi Lalita bertemu dengan Tia, Ouuuu....Lalita sayang lihat wajahmu memerah seperti kepiting rebus, apa si tampan Ramond baru saja mengantarmu ke kantor.

"Diamlah Tia", pipiku tidak memerah jangan sembarang berbicara geram Lalita menghentikan apapun yang akan diucapkan sahabatnya itu

"Ouuu.....ada apa ini sayang Tia menyengol Lalita, kenapa pagi ini kamu sangat galak, apa kekasihmu tidak memuaskanmu, apa Ramond tidak hebat dalam magut-memangut?

"Kamu sangat berlebihan Tia", aku sudah katakan aku dan Ramond tidak melakukan hal-hal seperti yang kamu pikirkan dan berhenti berpikir aneh, itu sangat menyebalkan.

"What...".jadi pagi inipun kamu tidak membiarkan Ramond menciummu dibibir. Tia mengeleng, kamu ini Lalita harus berapa kali aku mengatakannya, ayolah sayang kamu ini, berhenti bersikap keras kepala Lalita kamu harus menerima apa yang sudah aku katakan padamu saat di apartemenmu, apa itu sangat sulit bentak Tia.

Tia kecilkan suaramu, orang-orang pada melihat ke arah kita, Lalita melotot.

Tia tidak mempedulikan perkataan Lalita, ooh ayolah Lalita apa kamu sudah tidak waras kalian berdua bukan anak SD lagi kalian pasangan dewasa, Ramond pacarmu bukan supir pribadimu, ini bukan lagi zaman batu, ooh God Tia mengerang frustasi.

"Mana ada supir yang dikecup dipinya setelah mengatar majikannya, dasar aneh batin Lalita.

"Ramond hanya ingin menunjukkan cintanya dan kamu bersikap seperti biarawati suci", oh God Tia mengeleng-gelengkan kepala Lalita sampai kapan kamu akan bersikap kuno seperti sekarang ini, keluar dari cangkangmu dan lihat orang-orang disekitarmu, pasangan saling menunjukan cinta mereka dengan kontak fisik itu bukan hal yang aneh lagi sekarang ini kamulah nona cantik yang aneh karena masih bertahan dengan pikiran kunomu, terkungkung dengan semua pemaham kunomu, aku ingin kamu melihat ke depan sayang

"Sudahlah Tia aku tidak ingin membahasnya lagi", kamu benar-benar menyebalkan, sudah berapa kali aku katakan tidak semua orang berpikiran sama dengaanmu, jadi berhenti mengkritikku Lalita menghentakan kaki meninggalkann Tia yang masih sibuk dengan semua omong kosongnya

Lalita aku tidak menyarankanmu merangkak naik keranjang Ramond, aku hanya ingin kamu memulai dengan sebuah kecupan ringan selamat pagi di bibir apa itu saja sulit untuk kamu lakukan, kamu tahu hubungan kalian tidak akan berkembang kalau kamu terus-terusan bersikap seperti seorang biarawati suci, Tia menatap kesal melihat Lalita pergi meninggalkannya yang belum selesai dengan ucapannya

"Kamu tahu Ramond bisa mengerti tidak seperti kamu yang terus saja mencekokiku dengan semua omong kosongmu, aku tidak harus mengubah diriku menjadi orang lain hanya untuk menyenangkan pasanganku Tia, aku bisa menjalankan hubungan kami dengan tidak perlu melibatkan kontak fisik yang berlebihan seperti yang kamu jelaskan dengan panjang lebar padaku, kami akan baik-baik saja

"Ya- ya jawab Tia-Ramond tidak akan memintanya karena Ramond tahu kamu akan kabur melarikan diri kalau dia menempelkan bibirnya di bibirmu dan keesokannya kamu minta putus hanya karena hal itu, dan Ramond cukup bijak untuk itu, dan disini kamu lah nona biarawati yang tidak peka. Apa sepulang kerja Ramond akan menjemputmu?

"Ya jawab Lalita, Ramond janji akan menjemputku tepat waktu". Kenapa kamu bertanya, apa kamu tidak bawa mobil hari ini?.

"Bagus", berhentilah menghindar baby biarkan dirimu menikmatinya, kamu bukan seorang biarawati, Tia mengingatkan, itu hanya sebuah hal biasa yang dilakukan pasangan jadi jangan terlalu memikirkannya, biarkan suasana dan Ramond membimbingmu.

"Aku tahu Tia, jangan memaksaku Lalita memelas biarkan aku mempertahankan apa yang aku anggap benar, kamu sahabatku kamu mengenalku lebih baik jadi pelase jangan mengubahku menjadi orang lain

"Hehhh.....Tia mendesah, sebagai sahabatmu aku hanya bisa mengingatkan sayang Ramond tidak akan sesabar itu menghadapi kekunoaan sikapmu, hubungan tidak akan bertahan tanpa adanya pertunjukan kasih sayang, sebuah kecupan dibibir hanya salah satunya Lalita dan hal itu tidak akan membunuhmu atau menyakitimu, percaya pada ucapanku biarkan dirimu menikmati hal-hal yang tidak pernah kamu lakukan kamu tetap bisa memasang batasan tapi jangan terlalu membatasi dirimu dan Ramond

Baiklah kuliah tentang berkencan yang benar cukup sampai disini kita akan menyambungnya dengan sesi yang lebih asik dari hanya sebuah ciuman. Kamu Lalita tunjuk Tia dengan serius harus memikirkan apa yang aku katakan barusan, beri Ramond dan dirimu kesempatan, keluarlah dari pikiran kunomu yang begitu kolot kita bukan lagi hidup di zaman batu, jangan sampai kamu menyesal setelah Ramond bermain dibelakangmu karena kamu sibuk mempertahankan sikap kunomu yang jelas sudah sangat ketinggalan.

HALOO SEMUA SALAM KENAL, TERIMA KASIH YA SUDAH MEMPIR BACA KARYA BERLI

MOHON DUKUNGGANYA PLEASE DENGAN MENEKAN VOTE YANG BANYAK UNTUK BERLI

avataravatar
Next chapter