webnovel

LAGI-LAGI KARENA CINTA 18+

Alyssa tidak tahu harus bersikap seperti apa saat cinta masa kecilnya datang kembali dan membuatnya kembali membuka hati yang sudah tertutup selama 10 tahun terakhir ini kembali terbuka. Apa dia akan menerima cinta masa kecilnya itu atau justru memilih mengubur dalam-dalam perasaannya?

Arsitaaa24 · History
Not enough ratings
15 Chs

CLUB

🎀🎀🎀🎀🎀

🌼HAPPY READING🌼

🎀🎀🎀🎀🎀           🎀🎀🎀🎀🎀

🎀

"Jadi apa salahku?" Alvin memulai percakapan setelah mereka sampai di apartement, Alyssa masih terdiam dengan wajah di tekuk.

"Alyssa aku tidak tahu kesalahanku jika kau tak mengatakannya." Alvin kembali berucap, Alyssa yang duduk di sampingnya masih membisu tak berniat membuka suara.

Alvin meraih kedua tangan Alyssa dan menggenggamnya erat, Alyssa menunduk, Ia tak kuasa melihat mata hazel itu menatapnya intens.

"Aku minta maaf jika aku melakukan kesalahan, tapi katakan apa kesalahanku? Apa karena aku tak mengantarkanmu pulang tadi siang?"

Alyssa menggeleng.

"Lalu apa?" bukannya menjawab Alyssa justru memeluk Alvin. Alvin mengelus pelan punggung gadis itu. 

Alyssa mengangkat wajahnya menatap Alvin.

"Maafkan aku, aku hanya tidak suka melihatmu dekat dengan perempuan lain." jujur Alyssa akhirnya. Alvin tersenyum, dirinya gemas dengan gadisnya.

"Kau cemburu." Alyssa hanya diam, yang artinya Ia.

"Aku sudah bilang Renata hanya temanku dari Australia, dia sedang ada projek kuliah disini. Kemungkinan akan menginap di rumah untuk beberapa hari."

"Kenapa dia tak tinggal di apartment saja, kenapa harus di rumahmu?" Alyssa bertanya dengan nada manja, masih dalam pelukan Alvin.

"Keluargaku sudah dekat dengannya sejak kami pindah ke Amerika, mereka bahkan sudah menganggap Renata seperti putrinya sendiri."

Alyssa menjauhkan diri. Gadis itu tak ingin lagi mendengar Alvin menyebutkan nama temannya itu.

"Hanya kamu satu-satunya wanita untukku. Aku cintanya cuma sama kamu." ungkap Alvin, pria itu kembali menarik Alyssa ke dekapannya.

"Untuk sementara aku akan tinggal di apartement tidak akan pulang ke rumah jika itu membuatmu nyaman."

Mengecup beberapa kali kepala gadisnya dengan sayang.

"Jangan tinggalkan aku." ucap Alvin

"Kenapa? Bukankah aku yang seharusnya mengatakan hal itu." kata Alyssa.

"Alyssa."

"Kau pernah meninggalkanku. Tidak menutup kemungkinan kau akan pergi lagi disaat aku sudah benar-benar mencintaimu. Maka kau akan membuatku kembali jatuh."

"Aku tidak akan membuat itu terjadi."

"Kenapa kau seyakin itu?"

"Karena aku tak akan meninggalkanmu."

"Bagaimana aku bisa percaya?" tanya Alyssa. Alvin menatap matanya lekat, mengusap pipi Alyssa lembut dengan ibu jarinya.

Lalu detik berikutnya Alvin sudah mencium bibirnya dengan lembut.

🎀

🎀🌼🎀

🎀

Detuman musik terdengar begitu keras memasuki gendang telinganya. Alyssa sudah tak kuasa menahan kekesalannya kepada Alvin yang mengajaknya ke tempat yang di penuhi orang-orang ber-ria dengan musik dari sang DJ. Bahkan banyaknya orang di sana Alyssa dapat melihat orang yang menari saling berdempetan tanpa peduli siapa orang itu.

"Al ayo, anak-anak udah nunggu lo noh." Gio berbicara.

"Nitip Alyssa yah, Rat." ucap Alvin kepada Renata yang duduk di sebrang Alyssa.

Renata mengangguk sambil mengacungkan jempol. Sebelum Alvin benar-benar pergi, Alyssa menahannya dengan memegang ujung kaos pria itu.

"Kamu mau kemana?" tanya Alyssa dengan wajah cemberut. Alvin mengecup keningnya sekilas lalu mengusap kepalanya pelan.

"Aku ada urusan sebentar sama anak-anak, kamu tunggu disini." kata Alvin yang kemudian pergi tanpa mendengar protes dari Alyssa.

Setelah kepergian Alvin, Renata dan Alyssa saling terdiam dengan canggung.

"Kamu Alyssa kan?" tanya Renata.

"Sudah tau ngapain nanya." jawab Alyssa jutek, Renata justru tersenyum kecil.

"Kamu harusnya bersyukur karena Alvin mau balik lagi sama kamu."

"Gue gak ngajak balikan, Alvin yang ngajak kok." sambar Alyssa tak terima dengan perkataan gadis itu yang seolah merendahkan harga dirinya.

"Apa Alvin sudah mengatakan alasan dia pindah ke Ausi?" tanya Renata, Alyssa diam.

"Sudah ku tebak, dia pasti tak akan mengatakan hal itu. Kau tahu kenapa? Karena itu akan membuatmu menyesal selama hidupmu."

"Apa maksud lo?"

"Kau akan tahu jika waktunya tiba." Alyssa menatap kesal juga membuat otaknya harus bekerja keras untuk memikirkan maksud dari perkataan Renata.

"Kalau Alvin gak balik ke indonesia, mungkin dia bakalan jadi pacar ku." kata Renata.

"Jangan harap."

"Tapi aku masih mengharapkannya, bagaimana dong?" Alyssa menatapnya tajam.

"Lo gak bakalan dapetin dia, karena dia cuma milik gue, cintanya cuma sama gue."

"Kalau suatu saat rasanya berubah, bagaimana?" tanya Renata.

"Itu tidak akan terjadi!" tekan Alyssa.

Renata akhirnya mengambil sebotol bir dan mengangkatnya dengan sebelah alis terangkat.

"Mau tanding?" tantangnya kepada Alyssa.

"Enggak." jawab Alyssa, bagaimanapun juga jika Ia mabuk Alvin akan benar-benar marah.

"Kau tak kuat minun?" Renata kembali bertanya dengan sedikit nada yang terdengar mengejek.

"Lo gak bakalan tahu seberapa kuat gue minum."

"Kalau gitu buktikan."

Alyssa terdiam sesaat, dengan tatapan sengit ke arah Renata. Sebelum akhirnya memutuskan.....

🎀

🎀🌼🎀

🎀

Alvin yang tengah mengobrol dengan teman-temannya merasakan ponselnya bergetar, tanda pesan masuk.

Leon:

Cewek lo mabuk.

Shit.

Alvin mengumpat begitu membaca pesan tersebut, teman-temannya menatapnya dengan bingung saat Alvin berdiri dari tempatnya.

"Ada apa Vin?"

"Gue pergi dulu." pamitnya tanpa menunggu persetujuan dari yang lain.

Alvin menatap tak percaya pada Alyssa yang terlihat sudah mabuk, dan Renata yang sudah tertidur disana.

"Oh! Alvin hehehe." ucap Alyssa dengan mata merem-melek, gadis itu tertawa tak jelas karena sudah terpengaruh oleh minuman ber alkohol.

"Kamu apa-apaan sih?" Alvin duduk di samping gadisnya, Alyssa langsung memeluk lehernya dengan manja.

"Kamu lama! Aku bete." oceh Alyssa.

"Kamu udah janji gak akan minum." Alyssa tertawa tak jelas.

"Kamu lihat Renata, dia yang menantangku meminum bir tapi dia juga yang kalah. Dasar payah."

Alvin menatap ke arah Leon yang saat itu berdiri di sana.

"Bawa dia pulang Leon." kata Alvin, Leon hanya menghela nafas berat sebelum akhirnya membopong tubuh Renata keluar Club.

"Aku mau pulang." racau Alyssa di lekukannya. Gadis itu semakin merapatkan tubuhnya membuat Alvin berusaha untuk menahan alibinya.

"Kita pulang ke apartement ku." Alyssa menggeleng.

"Aku mau pulang ke rumah." katanya dengan mata tertutup.

"Lalu aku akan babak belur karena membawamu pulang dengan keadaan seperti ini, Ayahmu pasti marah besar." Alyssa membisu, Alvin meliriknya. Gadis itu sudah tertidur.

Alvin menyelipkan rambutnya, mengecup singkat kening Alyssa.

Ini memang salahnya karena membawa gadis itu ke tempat seperti ini, Alvin tak akan pernah membiarkannya. Namun, Alyssa memaksanya saat Alvin hendak pergi, jadilah Alvin tak kuasa menolak permohonan gadisnya.

"Ke apartment XXX pak." ucap Alvin kepada sopirnya.

"Baik Tuan."

Alvin melirik Alyssa yang bergelayut manja di tangannya.

"Al..." guman gadis itu masih dengan setengah sadar.

"Hem." Jawab Alvin, Alyssa tak bersuara lagi. Namun selang beberapa menit gadis itu merangkak untuk duduk di pangkuan Alvin dan memeluk lehernya lalu merebahkan kepalanya di dada bidang pria itu.

Alvin memeluk punggung Alyssa.

"Pacarku suka Renata ya?" Alyssa kembali berucap dengan nada pelan namun masih bisa di dengar oleh Alvin.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu?" Alyssa mengangkat wajahnya, dan menangkup wajah Alvin dengan mata merem-melek.

"Pacarku gak boleh suka sama dia, cuma aku yang boleh dia suka." Alvin gemas melihatnya, Ia mencubit pipi Alyssa yang membuat gadis itu meringis pelan.

"Baiklah." kata Alvin. Alyssa tersenyum senang lalu merebahkan kembali kepalanya di atas dada Alvin.

"Aku enggak suka Renata." aku Alyssa.

"Kenapa?"

"Dia suka pacarku, aku gak suka."

"Dia hanya temanku."

"Pokoknya, pacarku harus jauh-jauh dari dia. Jangan deket-deket!" Alvin tersenyum mengusap lembut kepala Alyssa.

"Kamu mau tahu sebuah rahasia?" bisik Alyssa.

"Apa?"

"Tapi janji jangan katakan ini padanya."

"Pada siapa?"

"Tentu saja pacarku, namanya Alvin." Alvin menahan senyumnya.

"Baiklah aku tak akan mengatakannya." Alyssa mengacungkan jempolnya, Alvin senang melihat Alyssa yang seperti anak kecil ketika mabuk.

"Pacar aku itu nyebelin banget." kata Alyssa.

"Nyebelin gimana?"

"Ya pokoknya nyebelin suka bikin aku kesal karena suka seenaknya memperlakukanku."

"Benarkah?" tanya Alvin seolah-olah dirinya tak tahu apa-apa. Alyssa mengangguk.

"Tapi....." Alyssa menjeda, gadis itu merebahkan kepalanya di atas dada Alvin.

"Aku cinta dia."

🎀🎀🌼🎀🎀