webnovel

"Malaikat Maut" bagian pertama.

Pada suatu malam, ada seorang Malaikat pencabut nyawa atau bisa disebut Malaikat maut bernama "Deya" yang sedang diberi tugas untuk mengambil jiwa dari seorang "Pemuda" yang akan melakukan bunuh diri.

"Tugas berikutnya ternyata masih ada ya, baiklah akan aku kerjakan sekarang." Ucap Deya sambil melihat buku tugasnya.

Deya pun langsung pergi ke tempat Targetnya berada.

Begitu Deya sampai ke tempat dimana targetnya berada, Dia tiba tiba mendengar semua permasalahan yang Pemuda itu keluh kesahkan, yang membuat si Pemuda itu untuk bunuh diri dengan menggantung Dirinya di sebuah tali yang terikat di langit langit kamarnya.

Dikarenakan Deya adalah seorang Malaikat maut jadi Dia tidak bisa terlihat oleh Manusia, namun para Malaikat maut memiliki kemampuan untuk membuat wujudnya terlihat oleh Manusia, jadi Deya memutuskan untuk membuat dirinya terlihat oleh si Pemuda itu.

"Hai" ucap Deya yang tiba tiba memperlihatkan wujudnya.

Tiba-tiba Pemuda itu terkejut ketika melihat sesosok Wanita cantik di hadapannya. Pemuda itu pun bertanya padanya.

"si.. siapa kau?" ucap Pemuda itu dengan heran.

"kalau kau menggantung dirimu di tali itu kau akan merasakan sakit secara perlahan lahan. Jangan khawatir, aku akan membantu untuk mati tanpa harus merasakan sakit." Ucap Deya sambil tersenyum manis.

"ca.. cara apa itu?" ucap Pemuda itu yang masih kebingungan dengan apa yang terjadi.

Deya hanya membalasnya dengan senyuman. sambil berjalan ke arah si Pemuda itu Deya langsung menggunakan kemampuan andalannya yaitu dengan cara menghisap keluar jiwa targetnya melalui mulut yang diberi nama "Ciuman Kematian" ke si Pemuda itu sambil berkata.

"Aku akan membebaskanmu dari semua penderitaanmu itu." ucap Deya yang berbisik di telinga si Pemuda itu.

Lalu Deya pun menghisap jiwa si Pemuda itu dari mulutnya seperti sedang berciuman. Lalu tak lama kemudian jiwa yang berbentuk asap berwarna putih milik si Pemuda itu pun keluar dari mulut si Pemuda itu.

"sekarang kau bisa istirahat dengan tenang." Ucap Deya sambil meletakan tubuh si Pemuda itu di lantai.

Lalu Deya pun pergi meninggalkan tubuh si Pemuda yang sudah tidak bernyawa itu.

Next chapter