webnovel

[10]. Magicae Contactus'²'

Setelah pelajaran olahraga tentang Nox Pila, saatnya istirahat kedua. Teman dan saudari Vien sudah ada di kantin terlebih dahulu. Tapi gadis itu terlambat karena tadi membantu guru dan mengganti baju

"Etdah sepi amat." Gumam Vien melihat kelasnya yang kosong

Vien segera menuju lokernya dan menaruh baju olahraganya. Tak lupa ia memakai parfum untuk menghilangkan bau keringat

"Oke ayo makan!." Saat keluar Vien terdiam melihat seorang gadis yang melewatinya

"Quine?. Quine!. Hey!." Vien menahan tangan Quine

Vien tersentak karena tubuhnya begitu dingin dan pucat pasi

"Quine?. Kau baik'saja?. Kau darimana?. Bagaimana kabar nenekmu?. Sudah membaik?."

Tak disangka Quine menepis tangan Vien dan pergi ke belokkan. Vien merasa bingung. Hingga terdengar suara di speaker

"Vien La Vida dan Aru Nagara, segera menuju ruang kepala sekolah. Sekali lagi, Vien La Vida dan Aru Nagara segera menuju ruang kepala sekolah sekarang. Terimakasih."

Vien mengganti arah tujuannya yaitu lantai paling atas. Saat di tangga terakhir ia bertemu dengan laki-laki tampan dengan rambut dan mata biru. Dia Aru Nagara siswa angkatan 2, seorang Werewolf dan Hypher-nya ialah teleportasi

"Hai, Vien kan?."

Vien hanya sanggup mengangguk dengan wajah memerah. Tak disangkanya Aru lebih tampan daripada teman-temannya!. Tapi laki-laki ini adalah seorang kutu buku dan penyendiri yang membuatnya tak terlalu populer walau punya segudang bakat dan merupakan anggota Nox Pila

"Ayo!."

Dua murid itu menuju ruang kepala sekolah yang diminta. Setelah ada balasan dari dalam, Aru membiarkan Vien masuk terlebih dahulu

"Oh kalian sudah datang, duduklah." Fantasia menatap para penjaga. Para penjaga itu mengerti lalu keluar, kini di ruangan itu hanya ada mereka bertiga

"Jadi kenapa Madam memanggil kami?." Tanya Aru

"Ini soal pak Lowood." Vien terkejut dan melirik Aru

"Tak apa Vien. Dia juga merasakan hal aneh dari guru baru itu." Ujar Fantasia setelah membaca isi pikiran Vien

Vien menggumamkan maaf kepada Aru. Aru hanya terkekeh memaklumi

"Baiklah, dalam sebulan ini pak Lowood ditugaskan ditempat lain. Setelah itu seluruh siswa baik'saja, tapi saya dengar kemarin kalian diserang Daimonter." Ujar Fantasia

"Ya. Saat angin puting beliung datang, mereka datang dan memberi peringatan kepada saya. Syukurlah teman-teman saya masih bisa diselamatkan." Jawab Vien. Fantasia tersenyum

"Aku takjub dengan keberanianmu Vien. Untuk Daimonter biar kami yang mengurus. Yang ingin kuucapkan ialah … pak Lowood telah datang." Aru dan Vien terkejut

"Sejak itu, ada siswa-siswi yang aneh. Banyak guru yang melapor jika dua sampai tiga murid di kelasnya berbeda dari yang sebelumnya. Wajah mereka tak berekspresi, kulit mereka dingin dan pucat pasi." Ucapan Fantasia membuat Vien mengingat dirinya yang bertemu dengan Quine tadi

"Lalu Madam ingin kami melakukan apa?." Tanya Aru

"Cari inti dari permasalahan ini dan bongkar tempat rahasia mereka. Kau tahu tempatnya Vien." Kata Fantasia. Vien mengangguk

Setelah itu Aru dan Vien memutuskan untuk membuat rencana di taman

"Malam ini bulan purnama. Apakah itu suatu kebetulan?." Dialog Aru mengingat jika para Werewolf keluar saat bulan purnama, kekuatan mereka akan menjadi dua kali lipat

"Kuharap begitu. Oke, kita selesaikan malam ini juga karena besok hari libur. Aku mau ke kantin. Apa kau mau bergabung dengan kami?." Tanya Vien. Aru menggeleng

Akhirnya Vien pergi. Lagi dan lagi tangannya dicegat. Tapi kali ini ia ditarik paksa oleh dua laki-laki kekar

"Hey!. Lepaskan aku!." Vien membanting dua laki-laki itu

"Wow powerful girl hm?."

Vien berbalik dan ingat laki-laki itu ialah lawan dari Thsar kemarin dan merupakan ketua geng pengganggu di angkatan 7

"M-mau apa kau?."

"Pertama-tama perkenalkan namaku Ryan Reynolds. Dan hari ini kau menjadi milikku."

Vien tak bisa bergerak saat para Frankenstein kekar itu menahan dirinya

"Argh sialan, kau membuatku marah!."

       BRAKK

* * * * *

"Dimana Vien?. Kenapa dia lama sekali?." Tanya Tony

"Bukannya dia dipanggil Madam Fantasia?. Pasti ada urusan penting." Jawab Sandra

"Tapi tak mungkin selama ini juga kan." Ujar Aaron

"Ugh, perasaanku tak enak. Apa kita susul saja dia?." Tanya Amora

Yang lain pun juga merasakan hal yang sama. Akhirnya mereka menunda makan mereka dan berpencar mencari Vien. Entah karena firasatnya atau apa Saul memutuskan untuk pergi ke ruang bawah tanah, ia terkejut melihat banyaknya Frankenstein kekar yang tak sadarkan diri

"Kalian!!. Cepat kemari!!."

Thsar MoonArk Skype dan Viva segera ke ruang bawah tanah dan sama terkejutnya

"Katakan siapa kau?!."

Semuanya mendongak melihat Vien dan Ryan yang sudah babak belur. Tapi laki-laki itu hanya tertawa

"Vien menjauh!." Teriak Micle

Vien tak mendengar lalu menarik kerah baju Ryan

"Kubilang siapa kau?!." Bentak Vien lagi

"He, aku Daimonter. Kau puas?." Wujud Ryan terlihat. Yaitu Dracula, wujud vampir dari Daimonter

Mereka terkejut karena baru tau selama ini Ryan adalah seorang Daimonter. Hal itu membuat Vien semakin marah

"Jadi kau mata-mata dari Daimonter?!."

Ryan menyeringai sebelum akhirnya berteleportasi ke tempat lain bersama pasukan Frankensteinnya. Vien yang sudah tersulut amarah memukul dinding dengan kesal dan tak ada yang berani mendekatinya

       (Malam Harinya…)

Waktunya misi Aru dan Vien untuk membongkar siapa itu pak Lowood. Vien memastikan tak ada yang tertinggal lalu menatap wajah tenang kedua saudarinya yang tertudur dan pergi dengan pakaian serba gelap. Ingat, Ivory itu hantu jadi sekarang dia sudah bersama kelompok hantu

Vien sampai di perpustakaan tengah malam. Ternyata Aru sudah datang lebih dahulu. Aru menggunakan Hypher-nya agar mereka bisa masuk

"Dimana tempatnya?." Bisik Aru

Vien menatap sekeliling dan menunjuk rak buku kuno di ujung. Mereka mengendap-endap dan Vien menarik sebuah buku yang membuat rak itu bergeser menampakkan tangga menuju bawah

"Ayo."

Dua murid itu pun masuk dengan perlahan. Diketahui pak Lowood sepertinya belum datang. Aru meraba-raba dinding untuk mencari saklar

       Ctakk…

Lampu menyala dan seketika mata mereka terbelalak. Siswa-siswi yang katanya bertingkah aneh di sekolah ada disini, tidak ini adalah diri asli mereka

"Quine. Aru, kamu selamatkan yang lain." Perintah Vien. Aru mengangguk

Vien dengan cepat menggunakan Hypher-nya untuk memecahkan tabung yang mengurung mereka. Aru dan 6 murid itu segera berteleportasi ke tempat medis, termasuk Quine. Sementara Vien yang akan menangkap pak Lowood

Gadis itu berkeliling dan menemukan banyak benda aneh seperti jimat dan boneka seram. Bahkan ada darah dan organ dalam manusia yang disimpan di toples, serta ada banyak tanda bintang 🔯 yang ditulis dengan darah entah itu di dinding di lantai atau dibuku

"Mereka sudah gila. Ah, dia datang." Vien memakai topinya dan bersembunyi

Ruangan terbuka dan pak Lowood pun datang. Ia terkejut melihat tabung-tabung yang pecah, dengan segera ia berbalik dan hendak keluar. Tapi Vien mencekek lehernya dari belakang

"Siapa sebenarnya kalian?!." Teriak Vien. Pak Lowood hanya diam sambil berusaha melepas tangan Vien

Vien yang kesal akhirnya melempar pak Lowood ke kaca bekas tabung tadi dan menyeringai

"Kau terlalu meremehkan anak seusiaku pak."

Lowood mengambil kaca-kaca itu dan melemparnya. Tapi Vien berhasil menghindar dengan teleportasi, membuat Lowood terkejut

"Sudah kubilang, jangan macam-macam dengan murid Alarice!." Vien mengepalkan tangannya

       BRAKK

"Vien!."

Vien berbalik dan melihat Madam Felicia dan Aru

"Dia hanya pingsan tenanglah." Vien mengaduh saat kepalanya dijitak Aru

"Saya baru tau ada ruangan rahasia. Kalian ikut saya."

"Baik Madam."