webnovel

PASAL PLEDOI

"... dan seketika suasana rancu oleh ranum yang hambar!"

"... kemudian tuhan menuangkan beberapa gelas air hujan. Kuambil dua diantaranya.

Satu gelas kuteguk, lalu satu lagi kusiapkan untuk seseorang yang masih remang bunyinya."

(Pasal 1: Suatu Pledoi)

"... dan tuhan memintal berhelai benang-benang menjadi saputangan yang ujungnya dibiarkan berumbai agar kita saling tali-temali. Jikapun jauh, mungkin bisa bertegur dari antar sudut yang ujungnya tak terhingga."

(Pasal 2: Pledoi kedua)

"... beberapa kali tuhan akan menciptakan reruwetan yang susun-menyusun agar kita tahu saat diam dan berujar. Juga agar kita tahu harus bagaimana mendaur ulang perasaan untuk menjadi pupuk biar mekar kepala di awal dan ujung hari."

(Pasal 3: Pledoi Suasana)

"... kemudian jibril mengalungkan kerudung pada seorang di belahan lain muka bumi. Lalu ia beri tongkatnya padaku, entah agar aku berjalan atau malah sekedar menjaga jarak di hamparan lain dunia."

(Pasal 4: Pledoi Subuh)

"... dan kemudian segala ketenangan ini berubah menjadi hitam dan putih yang secara acap kali bolak-balik memenuhi sudut ruang. gelembung napas orang-orang berjajar lalu-lalang membentang arah cakrawala. ditumpuknya lusinan pertanyaan hingga meninggalkan bau menyengat perihal ramalan cuaca yang sumbang bunyi dan nasibnya."

(Pasal 5: Pledoi Angin Muson)

"... pada hujan yang reda. kemudian kaki yang tergelincir batu-batu dan menepi pada surau. dan saat kau memalingkan wajah, itulah saat dimana mekanisme semesta berubah tak tentu arah!"

(Pasal 6: Pledoi Alas Kaki)

"... dan kemudian diciptakanlah sebagian dari kita untuk menjadi secercah cahaya, agar tak redup renda-renda jendela kamar saat fajar menyapa. Serta pula diciptakan sebagian dari kita berupa kegelapan dan bayang-bayang untuk menegaskan alasan mengapa cahaya diciptakan!"

(Pasal 7: Pledoi Purnama)