1 Kupu - Kupu Pelangi

Di sebuah kota kecil terdapat bermacam-macam cerita. Persahabatan, cinta, dan kasih saying hanyalah segelintir dari cerita kehidupan. Peter dan Miki sudah berteman sejak kecil. Peter sangat menyayangi Miki melebihi nyawanya sendiri, begitu juga sebaliknya. Mereka seperti sepasang anak kembar siam yang tak terpisahkan. Dimana Peter berada maka disitu ada Miki.

Hingga suatu hari, Miki harus pergi meninggalkan Peter karena ayah Miki di pindah tugaskan ke kota Surabaya. Walaupun sedih Peter tetap merelakan Miki pergi. Sebelum Miki pergi, Peter ingin memberikan hadiah perpisahan. Peter pergi ke toko yang sering dilewatinya saat pulang sekolah. Dia ingin membelikan sesuatu yang berharga, yang tak akan bisa dilupakan untuk selamanya. Dia berharap benda yang akan diberikannya itu dapat mengingatkan Miki pada dirinya.

Saat sekolah usai Peter pergi ke toko tersebut dengan menggunakan sepedanya. Sesampai disana Peter masuk ke dalam toko dan melihat-lihat barang-barang yang dipajang di etelase. Saat sedang melihat-lihat Peter tertarik pada sepasang kalung liontin berbentuk kupu-kupu yang sayapnya berwarna pelangi. Di sayap kupu-kupu itu terukir tulisan "My love". Peter sangat menyukai kalung itu pada pandangan pertama. Dia merasa kalung itu dapat mewakili perasaannya kepada Miki.

"Pak, kalung ini harganya berapa?" tanya Peter.

"Sebentar dik, bapak lihat dulu," jawab si penjual. Penjual itu menuju ke etalase yang ditunjuk Peter dan melihat sepasang kalung itu. Penjual ini terlihat kaget mengetahui Peter ingin membeli kalung itu.

"Adik benar mau beli kalung ini?"tanya si penjual dengan wajah heran.

"Ya pak, memangnya kenapa dengan kalung ini?" tanya Peter balik.

"Maaf dik, kalung ini sangat mahal. Dan di dalam kalung ini terdapat cerita sedih yang membayangi kalung ini," jawab penjual itu.

"Cerita sedih apa, pak?" tanya Peter.

"Dulu bapak punya seorang anak perempuan. Anak bapak menyukai seorang anak laki-laki yang sudah menjadi sahabatnya sejak kecil. Mereka saling menyukai satu sama lain. Suatu hari mereka menemukan sebuah ide. Mereka ingin membuat cerita cinta mereka abadi…." Bapak itu berhenti bercerita. Bapak itu sedang membayangkan peristiwa kematian anaknya yang tragis.

"Terus bagaimana, pak?" tanya Peter yang mulai tertarik dengan cerita itu.

Bapak itu hanya tersenyum melihat Peter dengan antusias mengikuti cerita itu. Bapak itu memulai ceritanya lagi.

"Demi menuntaskan keinginan mereka. Mereka membuat sepasang kalung kupu-kupu pelangi. Kupu-kupu itu melambangkan cinta mereka yang terbang bebas di udara, cinta yang akan selalu ada di setiap embusan nafas.Sedangkan warna pelangi itu menggambarkan cinta mereka yang indah, yang akan memberikan pesona bagi siapa saja yang melihatnya.Anak bapak dan laki-laki itu berharap jika suatu hari mereka terpisah, mereka akan dipertemukan lagi oleh kalung tersebut. Hingga suatu hari anak bapak dan pria itu meninggal karena tertabrak mobil. Sejak saat itu kalung ini terus berada di sini," ujar si penjual dengan sedih.

"Kalung ini menjadi bukti cinta mereka yang abadi. Kalung ini merupakan kenangan putri bapak yang telah meninggal. Demi mengenangnya bapak memajang kalung ini disini. Bapak berharap ada yang bisa mendengar kisah mereka yang tertuang lewat kalung ini. Kisah yang akan selalu bapak ingat dan akan bapak wariskan ke anak cucu bapak."

"Maaf pak, bukan maksud saya ingin membuka luka lama bapak. Tapi setelah mendengar cerita bapak, saya jadi benar-benar ingin membeli liontin ini," ujar Peter.

"Tapi dik.." si penjual masih belum mau melepaskan kalung tersebut.Dia masih merasa berat harus kehilangan kalung peninggalan putrinya itu.

"Tidak ada tapi-tapian, pak," ujar Peter. "Jadi berapa harganya, pak?"

"Baiklah dik, harganya Rp. 250.000,-," jawab si penjual dengan pasrah setelah Peter masih ngotot untuk membelinya.

"Apa tidak bisa kurang, pak?" tanya peter karena uangnya tidak cukup.

"Berapa uang yang adik miliki sekarang?" tanya si penjual itu.

"Saya hanya punya uang Rp. 200.000,-, pak," jawab Peter sambil menunjukkan uangnya.

"Ya udah, tidak apa-apa," ujar si penjual seraya memberikan kalung tersebut pada Peter.

"Terima kasih pak," ucap Peter yang senang mendapat kalung itu. "Ini uangnya pak." ( Peter memberikan uangnya )

Setelah itu ia pamit pulang dan segera keluar dari toko.

avataravatar
Next chapter