webnovel

Kupikir Disini Tempat Seharusnya Diriku Berada

Kehidupan manusia itu sungguh indah, jika dilihat dari berbagai sudut pandang. Apalagi kalau kita sudah menemukan hobi yang bisa membuat kita melakukan segalanya. Waktu akan terasa cepat berlalu. Akan tetapi jika aku diberi pilihan untuk melindungi umat manusia, jawabannya tidak akan kulakukan. Jika orang lain bisa kenapa harus aku yang melakukannya. Pada akhirnya waktu akan menunjukkan segalanya.....

Elnight_Sensei · War
Not enough ratings
320 Chs

Kemandirian : Bagian 7

" apa !!!, bukan hanya dia, maksudmu tiga wanita lainnya juga bisa terbang ?, apa pengendalian cuaca itu sihir baru ya. Kurasa perangmu kali ini terdengar tidak masuk akal, bahkan jika aku berada disana mungkin aku akan membenturkan kepalaku untuk membuktikan bahwa aku terkena ilusi atau tidak. "

" kesampingkan hal itu, salah satu orang kami tiba-tiba menyerangnya saat dia berpidato. Serangan itu bisa ditangkis oleh bawahannya yang menggunakan pedang biru. Namun, hal itu memicu amarah dari pengikutnya yang lain, beberapa saat kemudian atas perintahnya, wanita lain yang memakai pakaian yang terlihat seperti dari Kekaisaran Yamato mengeluarkan sebuah sihir yang luar biasa. Mungkin tidak pantas hal disebut sihir karena dia tidak menggerakan tangannya atau menggunakan rapalan. Tiba-tiba saja tercipta 10 naga petir raksasa dihadapan kami. Itu berlangsung dengan sekejap, semua naga itu mulai menyerang kami setelah dia mulai mengucapkan sebuah kalimat (matilah kalian). Tepat setelah itu, ratusan tibu pasukan garis depan telah terpanggang hidup-hidup, memerlukan waktu beberapa saat untuk menghitung jumlah korban jiwa, namun saat itu dapat dipastikan hanya dengan sebuah serangan itu ,100.000 pasukan kami telah terbunuh. "

" hehehehehehe,hahahahaha, kau secara langsung ingin membunuh kami semua, kurasa aku harus mengevakuasi keluargaku sekarang... "

Porto tampak mulai kehilangan kewarasannya.

" kau bodoh ya, jika mereka memang serius untuk menghancurkan kerajaan Parthia, seluruh wilayah negara ini dapat mereka hancurkan seketika, lari kemanapun akan percuma. "

Guildmaster tampak menyanggah Porto.

" apa dia itu orang besar dari kerajaan lain atau seseorang yang disewa olehnya ?. "

Tampaknya Porto mulai mampu mengembalikan ketenangannya lagi.

" entahlah, namun perkiraanku dia mungkin salah satu anggota kelas tinggi dari bangsawan Romanova. "

Aku mencoba menjawab dengan jawaban yang paling masuk akal.

" mungkin karena kalian sering berada di kerajaan jadi mungkin kalian tidak pernah mendengar berita ini, sebenarnya selain status mereka yang merupakan salah satu dari empat bangsawan dunia. Kekuatan asli setiap anggota mereka masih merupakan misteri, bahkan baik anggota ataupun para klan lain yang menjadi pengikut mereka juga merupakan rahasia tingkat tinggi bagi bangsawan lain. "

Guildmaster tampak memberi kami informasi tambahan.

" tapi, Quebec san. Bukankah kita punya mata-mata di wilayah mereka, harusnya mereka memberi laporan lebih lengkap saat itu. "

Aku baru mendengar hal ini.

" tunggu sebentar, Porto. Apa yang baru kau bicarakan ?, jika kita memang punya mata-mata kenapa kau tidak memberitahuku tepat sebelum penyeranganku ?. "

Ketika kutanyai, Porto hanya diam dan terlihat kebingungan.

" maafkan dia Paxnomus, dia hanya menjalankan perintah saja. Sebenarnya perintah itu terjadi tepat dua hari setelah keberangkatan kalian, yang memerintahkan kami adalah pangeran pertama. "

Guidmaster menjawabnku dengan cepat.

" sebelumnya aku mendapat informasi bahwa kita kesulitan mengirim mata-mata, tapi kenapa kalian dengan mudahnya melakukan hal itu. "

" aku menggunakan pedagang relasiku disana, meski dikatakan mata-mata, tapi aku hanya memberinya tugas mengawasi keadaan kondisi negara itu. "

" begitu ya, tapi kenapa kalian memberitahukan hal ini padaku, bukankah sudah kukatakan kalau aku telah berpihak pada Ichibei Raven Romanova ?. "

" tidak alasan bagiku untuk menyembunyikan hal apapun padamu Paxnomus, meski tidak kukatakan pun, pasti dia akan tertangkap dengan cepat jika Ichibei Raven Romanova itu orang yang seperti kau bicarakan. "

Senyuman Guildmaster tampaknya memberi tanda ada sesuatu yang sudah dia pahami.

Aku hanya diam saja ketika melihatnya seperti itu.

" jadi, Guildmaster. Apa ada informasi lain yang kau punya tentang bangsawan Romanova itu ? ."

Porto mengatakan hal itu dengan cepat.

" aku sendiri tidak punya banyak informasi tentang mereka, namun mereka itu merupakan tipe keluarga bangsawan yang berbeda dengan bangsawan pada umumnya. "

" maksudnya ?, perbedaan kekuatan itu kah ?. "

Porto tampak kebingungan atas jawaban Guildmaster.

" mereka sangat tertutup untuk menerima kunjungan tamu dari luar, kebanyakan anggota ataupun pengikut mereka lebih memilih untuk menyembunyikan status mereka sebagai kaki tangan bangsawan itu. Bahkan dari yang kutahu, saat pertemuan kekuatan dunia, mereka hanya datang dengan anggota inti saja tanpa membawa banyak harta ataupun orang. "

" jadi, kenapa kau mau melayani seseorang yang asal-usulnya tidak jelas seperti itu Paxnomus ?. "

Porto mencoba mengejekku.

" meski beliau kau anggap tidak jelas, jika aku mengatakan kalau kau merencanakan sesuatu yang jahat kepadanya, kira-kira apa yang akan terjadi ya.... "

" memangnya kenapa !!!. "

Dia langsung terlihat grogi.

" hahahaha, mungkin Porto dan semua orang yang terkait dengannya akan segera menghilang dari dunia ini jika kau mengatakan hal itu, hahahaha. "

Sambil tertawa Guildmaster malah menjawab ucapanku.

" hentikan hal itu Quebec san, dan Paxnomus kau tahu aku hanya bercanda bukan, jadi sebaiknya jangan dilakukan ya. "

Seperti biasa, mentalnya memang selemah itu.

" kalau begitu, mulai sekarang sebaiknya kau harus menjaga ucapanmu. Jika terdengar langsung oleh beliau mungkin kau akan di eksekusi mati seketika. "

Aku mencoba memperingatkannya.

Di suatu sudut ruangan di negara yang dibahas.

" Hachou..... "

Aku segera mengusap ingus yang keluar dari hidungku.

" sepertinya ada yang membicarakanku.... .Tapi bodolah, sebentar lagi pekerjaanku akan segera selesai untuk kuartal tahun ini "

Kembali lagi ke ruangan kami bertiga berdiskusi.

" tapi, Quebec san. Aku juga ingin tahu, beberapa hal tentang keluarga Romanova sama ?. "

Aku Paxnomus bertanya padanya.

" biar kuingat-ingat, sepertinya dari dulu yang sering terlihat hanya kepala keluarga mereka yaitu Cleopatra Romanova. Saat dia datang, itu seperti tanda bagi lawannya untuk segera mundur ataupun menyerah, hahaha. "

Dia mengatakan hal itu seperti sebuah lelucon.

" ano, apa dia memang benar ibu dari Romanova sama, apa dia memang sekuat itu ?. "

" menurut pendapatku, kekuatan Cleopatra Romanova itu setara dengan kekuatan gabungan beberapa negara besar, mungkin berada dalam level monster, mungkin kurasa itu jauh dari faktanya, kurasa dia memang seorang dewa langit yang menyamar jadi manusia hingga saat ini. "

" Guildmaster, bukankah kau sedikit berlebihan mengambarkannya. "

Porto mencoba membuat hal ini terlebih realistis.

" menurut kalian, apa pencapaian terbesar umat manusia saat ini Porto serta Paxnomus ?. "

" kurasa pahlawan suci ataupun pendiri negara kita. "

Porto menjawab pertama.

" menurutku, sang penghenti perang dua ratus tahun antara manusia dengan iblis serta pencipta sihir Ars Vulcano. "

Aku menjawab pertanyaannya.

" jawaban yang kalian sampaikan merupakan orang yang sama. "

Sebuah jawaban yang terdengar sangat meyakinkan dari seseorang yang kami anggap guru besar kami.

" mustahil, jika memang begitu sejak awal sudah pasti tidak ada kemenangan bagi kami. "

Aku langsung jatuh berlutut setelah mendengar hal itu.

" jadi, apa maksudnya ?. "

Porto tampak kebingunan dengan jawaban itu.

" apa kau memang sebodoh itu, heh.... yang dimaksud Guildmaster adalah orang kita bahas dari tadi. "

" jadi siapa, Cleopatra Romanova atau Putranya Ichibei Raven Romanova ?. "

Kebodohannya memang tak terbantahkan.

" memangnya Romanova sama saat era itu sudah dewasa ?, perang baru berakhir 15 tahun yang lalu, lantas kau sudah tahu jawabannya bukan. "

" Ehhhhhh ?????. "

Porto tampak sangat terkejut.

Guidmaster tampak tersenyum kearah kami.

" untung saja kau tidak diserang dengan sihir yang sangat ingin kau pelajari ya. "

" kurasa keberuntunganku memang cukup baik, bisa hidup hingga saat ini, kurasa ini berkat doa teman-temanku yang telah gugur sebelumnya. "

Aku menggenggam erat tanganku sendiri.

" kalau begitu, kurasa kita memang harus menyerah pada mereka. "

Porto langsung segera menyarankan suatu solusi.

" bukankah itu yang kukatakan sejak awal, apa otakmu itu benar-benar dipakai sih ?. "

Kurasa dia memang sebodoh itu.

" aku gugup dari tadi, jadi tidak bisa berpikir dengan tenang. Kalau begitu, akan mencoba membujuk para petinggi untuk menyetujuinya. "

" ya, kami membutuhkan peranmu. "

Guildmaster mencoba menyemangati salah satu muridnya itu.

" baiklah, aku akan pergi. Akan segera kuberi kabar kalau aku berhasil. "

Porto segera mengambil jubahnya, setelah membuka pintu dia segera berlari menerobos hujan yang sangat deras.