webnovel

Kok kita juga dipisah sih Mi?

Pagi ini Reyhan keluar kamar dengan mata pandanya, wajahnya sangat suram. Kedua orang tuanya keget melihat putra mereka ini, Daddy nya bahkan hampir melompat dari tempat duduknya, tapi mereka amat bahagia, berarti putranya benar-benar telah jatuh cinta pada seorang wanita. Awalnya Orang tua nya sangat khawatir jika putra mereka terlalu asyik dengan petualangannya.

"Kenapa dengan wajahmu? "Tanya Mamynya pura-pura gak tau. Namun Reyhan hanya cemberut tanpa menjawab, dia merasa kesal karena Sinta di curi dari sisinya.

"Aku berangkat kerja dulu, Mam.. Dad.." Kata Reyhan masih dengan wajah cemberut .

"Kamu gak sarapan dulu? " Tanya Daddynya lagi.

"Gak nafsu" jawabnya sambil berlalu dengan langkah gontainya.

Reyhan menyuruh supir nya berangkat terlebih dahulu, sementara dia memanggil taksi dan berencana akan membuntuti Mamynya. Dia sangat yakin kalau Mamynya akan menemui Sinta hari ini.

ternyata tebakannya benar, Mamynya memang berangkat menuju sebuah apartemen, Reyhan tersenyum gembira saat dia melihat Sinta yang keluar dari apartemen itu dan naik ke mobil Mamynya. Dengan wajah gembira, dia langsung meminta supir taksi itu mengantarnya ke kantornya.

Sesampai di kantor, semua orang telah menerima undangan pernikahan bos mereka ini, mereka semua mengucapkan selamat, meski ada beberapa orang yang tampak tak ikhlas. Mereka heran, bagaimana mungkin Sinta bisa menaklukan Bos mereka ini.

Dandi juga sangat terpukul, dia tak menyangka gadis yang dicintainya itu ternyata telah menikah dengan atasannya, dia sempat heran, padahal Sinta dulu sangat takut dengan Bos nya itu, dan sebisa mungkin tak bertemu, tapi kenapa sekarang mereka malah menikah dan sudah berlangsung selama enam bulan.

'Apakah terjadi sesuatu? ' batinnya

...

Mamynya Reyhan, menceritakan tingkah Reyhan pada Sinta, Sinta merasa tak percaya dengan apa yang di dengarnya.. Tapi dia merasa senang jika suaminya ini mencintainya.

"Mamy serius loh, rasanya Mamy gak tega buat misahin kalian sementara waktu, tapi mamy lakuin ini demi kalian juga, biar kalian ngerasain debaran malam pertama habis acara nanti.. soalnya Mamy tau.. malam pertama kamu sangat menyakitkan hatimukan? " Kata Mamy nya Reyhan hampir menangis.

Sinta hanya tersenyum getir mendengar perkataan mamy nya Reyhan, dia memang mengakui malam itu adalah malam terburuk dalam hidupnya. Reyhan memperlakukannya seperti bukan memperlakukan seorang istri, tapi sebagai pemuas nafsu. Dia merasa sangat sakit saat melayani pria yang sama sekali tidak dicintainya, bahkan dia sangat membenci pria itu pada waktu itu. Tapi semua telah berlalu, jika tak ada Reyhan yang menolongnya saat itu, pasti adiknya tak akan ada lagi saat ini. Jadi dia hanya bisa mengambil hikmahnya saja dari pertemuan mereka.

Melihat Sinta yang hanya tersenyum getir tanpa menjawab, Mamynya Reyhan memegang lembut pipi Sinta.

"Apa malam tadi dia menghubungimu? " Tanya Mamynya Reyhan sambil tersenyum lembut.

"Iya Mi.. " jawab Sinta merasa bersalah.

"Ya gak papalah.. Mamy juga gak ingin dia jadi gila" Jawab Mamynya Reyhan sambil tertawa, dia merasa lucu mengingat putranya yang uring-uringan malam tadi. Sinta pun ikut tertawa.

"Mamy nya Reyhan membawa Sinta ke klinik kecantikan, mereka akan memanjakan diri mereka hari ini.

.......

Sore itu, Reyhan langsung nangkring di parkiran apartemen itu, dia berharap akan dapat menemui Sinta. Karna kelelahan, dan lama menunggu, akhirnya dia tertidur pulas, dan bangun saat hari sudah hampir pukul 12 tengah malam. Akhirnya dia pulang, karna tak ingin mengganggu waktu istirahat istrinya itu.

Begitu sampai di rumah, dia di kejutkan oleh wajah sangar Daddy dan mamy nya..

"Kamu dari mana jam segini baru pulang? jika kamu kayak itu lagi, Mamy akan membawa Sinta jauh-jauh sebelum hari pernikahan kalian, dan mencari kannya jodoh yang lebih baik ". Kata Mamynya kesal.

"Gak mi... aku ketiduran di parkiran apartemen Sinta, dan baru saja bangun...adduh.... " jawab Reyhan keceplosan, dia yakin Mamy nya bakal mindahin Sinta lagi karna persembunyiannya sudah tak aman.

"Apa? bagaimana kamu bisa tau tempat tinggalnya? " Tanya Mamy nya penasaran.

"Hehe.. aku buntutin Mamy pagi tadi" jawabnya nyengir.

"Ya udah.. mulai besok Mamy bakal jaga Sinta.. Daddy di sini jagain Reyhan" Kata Mamy nya.

"Apa? kok kita juga dipisah sih Mi? " Tanya Daddynya protes.

"Ya gak papa Dad.. cuma bentar aja.. ikut kata Mamy aja.. " Jawab Reyhan menirukan perkataan Daddynya waktu dia minta dukungan dulu. Mendengar jawaban putranya itu, Daddynya hanya bisa melepaskan nafas dengan kesal. Dia tak menyangka, putranya ini masih merekam perkataannya waktu itu.

Pagi hari itu juga, mamy langsung pindah ke apartemen tempat Sinta tinggal. Dady tampak sangat kecewa, tapi demi putra mereka dan kehendak Mamy, dia terpaksa iklas meski harus berpisah beberapa hari debgan istrinya itu.

Malam itu, bukan hanya saja Reyhan yang galau, tapi juga si Dady yang tak pernah berpisah dari mamy meskipun hanya sehari padahal mereka menikah sudah puluhan tahun.

Dady malah menyalahkan Reyhan karena dia juga ikut kena imbasnya.

"Kamu sih.. pake acara buntutin mamy segala. Jadinya gini kan? " Kata dady sewot .

"Jangan nyalahin aku dong Dad.. kan ini semua idenya mamy.. kok marahnya sama aku? " Kata Reyhan protes.

"Iya kan gara-gara kamu juga. Kalau kamu gak buntutin mamy kamu, Mamy gak bakalan ninggalin Dady kayak ini! " Jawab Dadynya kesel.