webnovel

Apa kamu mau ikut denganku ke Perancis

"Kita bersihkan badan dulu, habis itu segera keluar, kita gabung sama keluarga mu ya, gak enak, mereka datang jauh-jauh, kita malah ngumpet di kamar" Kata Sinta

" Kamu gak capek? " Tanya Reyhan khawatir.

"Gak, kita kan cuma duduk aja" jawab Sinta.

Setelah rapi, mereka keluar kamar dan segera bergabung dengan keluarga Reyhan. Vidalle tersenyum melihat Sinta yang akhirnya keluar juga. Dia dari tadi merasa bosan karna tak bisa melihat gadis itu. Meskipun dia tau Sinta adalah istri sepupunya, tapi dia menyukai gadis itu. Wajahnya sangat manis

"Kalian keluar juga" Katanya dalam bahasa Inggris, karena Sinta tak faham dengan bahasa Perancis.

" Ya" Jawab Sinta sambi tersenyum.

"tanpa riasan pun kamu sangat cantik" Kata Vidalle kagum. Mendengar itu Reyhan sedikit kesal. Dia menatap adik sepupunya ini dengan tatapan marah.

"Kenapa kau bisa tertarik dengan kakak sepupuku ini, kau bisa mendapatkan pria yang lebih baik, apa dia menjebakmu? " Kata Vidalle tanpa basa basi, Reyhan semakin kesal mendengar itu. Dia sadar dia memang menjebak Sinta.

"Tidak, Karena dia sangat baik, dia menyelamatkan nyawa adikku" Jawab Sinta. Mendengar itu Reyhan merasa bersalah. Andai saja saat itu adik Sinta tak butuh bantuan secara mendadak, pasti Istrinya ini tak akan bisa di dekatinya.

"Apa kamu tak tau sikap jeleknya? " Tanya Vidalle lagi.

" Ya" jawab Sinta singkat.

"Dan kau masih ingin menerima nya? " Tanyanya lagi.

"Kau.. " Kata Reyhan geram, namun Sinta segera menenangkannya.

"Aku yakin dia sudah berubah, dan tak akan mengulangi nya lagi. benarkan Sayang.. " Kata Sinta sambil membelai pipi Reyhan, meskipun pernikahan ini belum sepenuhnya bisa di terimanya, tapi dia tak ingin orang lain mengetahui hal ini. Reyhan langsung memeluk istrinya itu . Vidalle hanya tersenyum kecut. Wanita ini benar-benar sempurna. Pantas saja kakak sepupunya ini jatuh cinta Pad gadis itu dan mau menikahinya.

"Sayang.. kenapa tak istirahat? nanti kamu kecapekan. Oh iya, kalian juga belum makan" Kata Mamy nya Reyhan yang baru keluar dari ruang makan karena mendengar percakapan mereka , mereka semua tadinya sedang makan malam.

Sinta segera mendorong suaminya agar melepaskan pelukan mereka karena malu dilihat mertuanya itu.

"Vidalle, kenapa kamu tak makan? " Tanya Mamynya Reyhan karna tadi hanya Vidalle yang tak makan.

"Aku menunggu mereka " jawab Vidalle.

"Baiklah.. ayo kita makan" kata Reyhan, namun Sinta tak ingin makan..

"Aku kenyang" jawab Sinta.

"Sedikit aja.. demi bayi kita" Bujuk Reyhan sambil memegang perut Sinta.

" Baiklah" jawab Sinta akhirnya. Mamy nya Reyhan tampak sangat bahagia melihat putra yang sangat jauh berubah, sekarang putra nya itu jauh lebih sopan dan santun pada mereka.

"Kalian datang juga" Kata Ayah Reyhan, bibi dan paman Reyhan langsung memandang mereka.

" Kakak" kata suci tersenyum ketika melihat kakaknya.. tadinya dia merasa sedikit canggung, awalnya dia juga tak ingin ikut makan malam, tapi Mamynya Reyhan memaksanya, karena tadi mereka memang tak sempat makan.

Vidalle menoleh kearah sumber suara, Matanya terpesona melihat gadis kecil yang begitu cantik. Dia sangat mirip dengan Sinta. Vidalle tersenyum lembut menatap paras gadis itu.

"Siapa dia? " Tanta Vidalle penasaran.

"Dia adikku! " Jawab Sinta

"Jadi... dia adikmu? "Tanya Vidalle yang baru menyadari bahwa suci ada.

"Jadi dari tadi kau tak memperhatikannya? " Kata Reyhan

"Tadi aku tak melihat dia. Andai saja aku tadi. melihat dia aku pasti akan duduk di sini, bukan di luar sana.! " Vidalle masih terus menatap Suci tanpa berkedip, sehingga gadis itu menjadi sedikit risih.

"Ternyata kalian sama-sama cantik" Kata Vidalle lagi. Sinta hanya tersenyum.

"Jangan berfikir kau akan mendekatinya, dia baru akan masuk SMA, usianya baru 15 Tahun. Dia terlalu muda untukmu" kata Reyhan. Vidalle malah tertawa

"Lantas.. kau sendiri bagaimana? dia juga terlalu muda untukmu. usiaku baru 23 Tahun.. 5 tahun lagi, dia juga akan menjadi gadis dewasa. " jawab Vidalle. Sinta juga khawatir kalau Vidalle akan menyukai adiknya, sementara Suci, tak paham dengan pembicaraan mereka karena dia memang tidak terlalu menguasai Bahasa Inggris.

Vidalle langsung duduk di sebelah Suci, kebetulan kursi itu kosong.

Reyhan menarik keluar sebuah kursi dan menyuruh Sinta duduk, dan dia duduk di sebelah Sinta.

"Apa kamu mau ikut denganku ke Perancis, Kamu bisa menyambung sekolah di sana" kata Vidalle pada Suci, lalu Vidalle mulai makan dan bercerita panjang lebar tentang keindahan perancis, Dia menyebutkan semua tempat wisata yang indah di sana. Gadis itu kaget karna tak mengerti, Vidalle merasa heran dan bertanya lagi.

"Kenapa kau tak menjawab? " Tanyanya lagi.

"Karena dia tak bisa bahasa Inggris " jawab Reyhan sambil tertawa, Vidalle kaget dan langsung cemberut.

"Kenapa tak mengatakan dari tadi? " katanya kesal.

"kenapa kau tak bertanya? " jawabnya dengan nada penuh kemenangan.