webnovel

Secerah Wajah Oppa

Teett...teett..teett..

Bel berbunyi amat kencangnya sehingga membangunkan seluruh santri dari mimpi indah yang menyelimuti dari malam hingga waktu subuh tiba. "Akhhhh..." ini adalah hal yang paling aku benci dalam sejarah permimpian ku. Mimpi idola yang amat aku cintai terhempas habis oleh bunyi bell yang tak lain adalah ajakan kebajikan untuk melaksanakan solat subuh. "Astaghfirulloh!!setan pergilah!!". Dengan setengah sadar aku terduduk dan membangunkan teman sekamarku untuk berjamaah solat subuh. "Gaiiss..bangun , ayo solat udah jam setengah lima gess,bangun!!!!" dengan menepuk pantat mereka berulang kali dengan bergantian. Aku melangkah gontai menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan wudhu kemudian melaksanakan solat. Kebiasaan di pesantren adalah mengantri, karena banyak rakyat-rakyat di pesantren yang ingin berwudhu juga dan banyak yang mengantre akhirnya aku memutuskan duduk di bangku depan kamar mandi. Aku teringat mimpi ku. "Ohh Oppa betapa beruntungnya aku jika mimpiku kenyataan" aku bergumam sambil senyum-senyum manis bak Park sinhye (wakwak).

Setelah antrean selesai aku masuk kamar mandi membersihkan diri lalu berwudhu. "Akhh terasa segar" gumamku di dalam kamar mandi. Kemudian melanjutkan solat berjamaah dengan di imami oleh bapak (sebutan ustadz pemilik rumah yang kami, para santri tinggali). Setelah selesai kegiatan pesantren aku berinisiatif untuk melanjutkan mimpi dan bergumul dengan selimut. Namun, beberapa detik kemudian aku berfikir secara mendalam dan mempertimbangkan secara matang -matang keinginan ku. Terlintas di benak tentang kakak Perempuanku Park sinhye "aku harus semangat demi kakak" dengan mengangkat tangan kiri ku dan mengepal. Aku bersiap mendatangi kamar tetangga untuk membangunkan salah satu temanku. "All...Aldut bangun!!" dengan menarik tangan nya " Ayo olah raga, mau kembar Kim so Hyun ngga?? Lihat badan mu loo..kurang sedikit lagi" aku membujuk Aldut untuk olah raga pagi mengitari seluruh kota Salatiga (Wak Wak). Kami adalah dua duanya KPop yang aktif di pesantren. Harapan kami begitu cerah, secerah wajah Oppa Oppa kami.

Setelah selasai, kami bersiap menjemput impian kami yaitu kurus bak bintang Korea. Begitu mulia impian kami bukan :D.

Setelah kurang lebih setengah jam kami berlari . Aku dan Aldut memutuskan untuk beristirahat dan duduk di pinggir taman IAIN Salatiga. Kala itu Aldut sedang kesana kemari mencari spot foto yang cantik dan aku tetap meneruskan duduk ku di taman seorang diri. Saat aku mengotak atik handpone ku beberapa saat dan selesai memutar lagu Icon love scenario, aku kembali meluruskan pandanganku ke depan. Seketika ada sinar muncul dalam diri seseorang. Aku terkesima dan hampir melongo, dengan back song yang tepat aku melihat dari ujung kaki sampai ujung kepala. Ternyata....

Hidup di pesantren tidak hanya sebatas yang orang bayangkan. Terdapat banyak keunikan didalamnya.

Shofiiacreators' thoughts