1 Cut!

"Ngggh.... mmmmhhhh..." desah Hinata saat Sasuke mengisap lidahnya dengan menggebu. Tanpa sadar, gadis itu mengalungkan tangannya ke leher Sasuke yang merendah sementara pria itu memperdalam ciumannya dan menekan tubuh gadis di depannya yang lembut lebih intim ke tubuhnya. Tidak menyadari kalau bagian bawahnya mulai mencuat dan terbangun. Hinata sendirilah yang malah menyadari itu karena ujung kepala kejantanan Sasuke yang tegang menyentuh indra kewanitaannya membuatnya menjadi basah seketika. Pipinya yang panas menjadi semakin merona.

Tiba-tiba.... Cut!

Suara sutradara yang terdengar puas menghentikan kegiatan mereka yang baru saja mau mencapai puncak. Sasuke dengan cepat melepaskan mulutnya yang dirajut erat dengan mulut Hinata yang lembut dan mendorong tubuh gadis itu menjauh darinya. Hinata mendesah, jelas terlihat dari matanya kalau dia menginginkan lebih, tapi sepertinya tidak ada yang memperhatikan.

Sasuke buru-buru melangkah ke tenda dan menyuruh asisten sekaligus agennya, Suigetsu agar mengambilkannya segelas jus lemon.

Hari ini panas sekali, bahkan suhu udara melonjak menjadi 40°C, apalagi adegan gerah yang harus dia selesaikan dengan wanita hot bernama Hyuga itu, pria mana yang tidak akan menjadi panas?

Pria itu duduk menghempaskan diri di kursi panjang dan mencoba berbaring sampai adegan berikutnya dimulai, sewaktu tanpa melihat tanpa sengaja bagian bawahnya yang berdiri. Sasuke yang terkejut buru-buru duduk dan diam-diam menyembunyikan bagian bawahnya dengan menyelipkannya ke pantat, agar tidak ada yang melihatnya. Bagaimana jadinya jika ada yang melihat adik kecil Sasuke Uchiha, artis film dewasa profesional, berdiri karena adegan berciuman dengan aktris yang baru saja masuk dapur. Reputasinya pasti rusak!

Tapi yah... Sasuke melirik Hinata yang tengah tersenyum manis pada managernya, Sakura, dan tidak tahan untuk tidak mengakui kalau akting gadis ini sangat alami. Wajahnya polos dan manis, dan dia punya potensi untuk menjadi aktris yang lebih besar daripada sekarang. Selain itu, Sasuke melirik bagian bawahnya yang mulai layu yang terselip dengan aman.... gaya berciumannya yang buruk benar-benar mendorong orang untuk ingin mengajarinya, secara personal!

Dasar pelacur, dia bahkan membuatku tergoda! "Sialan!" Umpat Sasuke dan itu tepat untuk didengar oleh Suigetsu yang baru datang sambil membawa nampan berisi segelas es lemon dan seporsi sandwich.

Suigetsu terbahak saat meletakkan makan siang Sasuke di atas meja dan berkomentar, "Yah, Hinata memang menggairahkan. Gadis yang masih butuh pembelajaran. Mungkin di rumah, kau bisa mengajarinya sedikit."

Sasuke yang masih kesal tidak menyadari kehadiran Suigetsu, langsung menyahut asal-asalan, "Kalau aku tahu alamat rumahnya, aku akan langsung menyeretnya ke ranjang terdekat!"

"Tadi, pipinya benar-benar merona. Apa kau lihat tatapan matanya saat kau mendorongnya karena adegan selesai? Sudah pasti dia masih suci!"

Kali ini, Sasuke tersentak dan langsung merasa malu terkait apa yang sudah dia katakan dan langsung melahap sandwichnya, mengabaikan Suigetsu yang terus saja memprovokasinya.

Untungnya, sutradara film ini, Jiraiya, memanggil para pemain ke tandanya dan mengatakan kalau syuting adegan berikutnya akan segera dimulai.

Sasuke langsung menghabiskan sandwich nya dan meminum setengah minumannya lalu berjalan dengan cepat ke arah Jiraya.

Syuting adegan terakhir hari ini hanya berdurasi sekitar 10 menit, hanya menampilkan adegan Hinata yang datang menemui Gaara, tokoh antagonis pria, di sebuah kafe untuk menolak pernyataan cinta dari pria itu, tapi Gaara di film itu, dia mencampurkan obat tidur di minuman Hinata yang bekerja ampuh dan cepat dan membawanya ke apartemennya.

"Cut!" Teriak Jiraya dengan puas sambil bertepuk tangan. "Kalian, Para bintang filmku, benar-benar menakjubkan! Tidak ada adegan yang diulang!"

Gaara hanya berdehem dengan malas, Hinata tersenyum dengan manis, sementara Sasuke tidak bereaksi apa-apa bahkan walaupun hanya sekedar mengedipkan matanya.

"Adegan selanjutnya, kita akan syuting di gunung, dua hari lagi. Siapkan diri kalian. Silakan kalian para artisku yang seksi membaca naskahnya lebih dulu," ucap Jiraya sambil menunjuk tumpukan kertas copyan di atas meja.

Karena posisi Sasuke yang paling dekat dengan meja, ia membagikan naskah itu ke Gaara dan beberapa aktor dan aktris yang lain dan menyimpan satu untuk dirinya sendiri. Tapi naskah itu tampaknya kekurangan karena Hinata ternyata tidak dapat.

Jiraya mengernyit. "Kupikir tadi semuanya sudah pas.... Ah, gomen, Nata-chan. Nanti salah satu itu akan mengantarkannya ke rumahmu."

Hinata mengangguk dan berpamitan ala kadarnya karena kelelahan kemudian kembali ke mobilnya.

"Salah satu kru yang akan mengantarkannya ke rumahmu...."

Kalimat itu terngiang-ngiang di telinga Sasuke dan membuatnya kesal. Kenapa bukan dirinya saja yang dimintai tolong?

Sasuke mengabaikan kekecewaannya sendiri dan mulai berkemas. Setelah selesai berkemas, Sasuke melajukan mobilnya dengan cepat untuk pulang ke apartemennya dan mungkin menyewa beberapa wanita bayaran, tapi nafsu Sasuke menghilang saat ia sampai di apartemen.

Cih, aku benar-benar hanya menginginkan tubuh Hyuga itu sekarang!

avataravatar
Next chapter