1 prolog

Di malam yang cerah itu terlihat seorang remaja berumur 14 tahun tertidur. Segalanya normal hanya yang aneh ketika sebuah tubuh bercahaya berwarna perak yang mana mirip sekali dengan remaja itu keluar dari tubuhnya dan melayang. 

Seketika tubuh perak itu membuka matanya dan melihat sekeliling, walau sebenarnya dia tidak harus melihat sekeliling lagi sebab bahkan tanpa menggerakkan matanya dia dapat melihat sekeliling 360 derajat yang mana sangat aneh baginya. 

"Apa ini?" Tubuh bercahaya remaja itu menapak lantai dan dia melihat tubuh yang persis sama dengannya sedang tertidur. 

"Apa aku mati?" Remaja itu bertanya tanya tapi dia memiliki firasat bahwa dia belum mati. 

"Aneh kenapa malaikat izrail belum datang, apakah mungkin aku menjadi hantu gentayangan tapi firasatku mengatakan aku belum mati" Remaja itu bingung dan dia tidak terlalu mempedulikannya. 

"Sudahlah, lebih baik aku jalan jalan saja" dia tampak penasaran dengan fenomena yang terjadi, jadi mulailah dia melangkah keluar kamarnya melewati pintu yang terbuka sedikit. 

-------

Di ruang tamu yang gelap tidak ada apa apa sama seperti yang selalu dilihat si remaja, namun anehnya tiba tiba ada Kuntilanak dengan daster berwarna merah muncul di dekat pintu masuk. 

Rambutnya keriting berantakan, dengan wajahnya yang berwarna coklat karena terbakar serta terpelintir, tangannya kurus dan hitam legam akibat terbakar dengan jari jarinya yang tajam laksana pisau, matanya melotot dengan kejam dan haus darah serta mulutnya yang bengkok dan penuh gigi gigi tajam seperti hiu. 

Si remaja itu tentunya ketakutan melihat si kuntilanak merah yang menyeramkan dia langsung berlari menuju arah dapur di mana ruangan sebelum dapur ada sebuah kasur, dia mengumpat di bawah kasur. dia menunggu di kegelapan namun tiba tiba dia punya firasat bahwa kuntilanak itu ada di sampingnya! 

dia menengok dan terkejut melihat wajah berwarna kecoklatan seperti daging yang terbakar, mata melotot yang mengerikan, dan terutama wajahnya yang terpelintir itu. dia refleks membayangkan memegang senapan dan menembak ke arah kuntilanak tersebut, yang anehnya dia tiba tiba merasakan memegang benda seperti senapan dan suara tembakan tapi setelahnya langsung gelap.

dalam kegelapan itu dia tidak dapat berpikir, melihat, atau merasakan indra entah berapa lama dia menunggu tiba tiba dia mendapatkan kembali penglihatannya. 

Dia melihat ruangan, dalam ruangan itu ada kursi,meja, karpet, dan pintu lalu dirinya tampak seperti dituntun oleh seseorang untuk meninggalkan ruangan tersebut, karena dalam bentuk Ruh remaja itu dapat menembus pintu, hanya saja dia merasakan semacam sensasi aneh seperti memasuki tanah berlumpur atau slime dan atom-atom dari pintu tampak dapat menyatu dengan ruhnya.

Remaja itu akhirnya keluar dan melihat dirinya berada di dekat rumahnya hanya di jalan yang berbeda, dia tepatnya berada di sebuah gang sempit yang berisi kontrakan, di sebelah kiri hanya ada tembok dan rumah tidak ada jalan lain, sedangkan di sebelah kanan ada jalan yang sangat akrab baginya. 

Seperti insting atau sesuatu membisikkan ruhnya bahwa dia harus kembali ke tubuhnya, maka remaja itu berjalan lurus melewati jalan lebar di mana warung dan rumah warga menyatu lalu dia tetap lurus hingga masuk ke gang sempit yang di mana akan menjadi jalan pintas terdekat menuju rumahnya. 

Saat berjalan dia merasa diikuti oleh seorang pria yang dia tidak tahu namanya bahkan wajahnya kabur tapi dia rasa pria ini tampan/indah, pria itu memakai kaos berwarna merah dan dia tampak baik bahkan remaja itu merasa dilindungi oleh pria itu.

Saat akam masuk ke jalan rumahnya tiba tiba kuntilanak merah itu mengejar, tanpa menoleh ke belakang remaja itu melihat kuntilanak itu terbang menyusul mereka dan dengan cepat kuntilanak itu melayang di depannya. 

Remaja itu refleks ingin membaca ayat suci Al-quran yang dia hafal yaitu An-nas dan surat pendek lainnya namun anehnya dia menjadi gagu ketika membaca Al-quran. 

Dalam pikiran remaja itu hanya satu yaitu Aneh, Aneh sekali. Dia jelas ingat dan tahu tapi dia tidak bisa mengucapkannya seolah olah mulutnya tidak dapat berbicara.

Pria di belakangnya tahu bahwa remaja itu kesulitan membaca Al-quran karena alasan Spiritual jadi pria itu yang menggantikannya membaca Al-Quran. Pria itu lancar membaca Al-quran dan ketika si kuntilanak melihat yang dilakukan pria itu dia langsung menyerang mereka. 

Setelahnya si remaja tidak akan pernah lupa apa yang dilihatnya, pria di belakangnya menumbuhkan sepasang sayap dan menyerang si kuntilanak merah dengan lonjakan energi berwarna hitam, si kuntilanak tentunya tidak dapat melawan Pria misterius tersebut dan mundur kembali ke sarangnya. 

Setelah krisis teratasi remaja itu menjadi tenang dan rileks, lalu dia masuk ke jalan rumahnya. Saat di jalan dia melihat ada anak kecil yang bermain. Tentu aneh ada anak kecil bermain di tengah malam ketika semua orang tertidur. 

Dan anehnya kulit anak kecil itu berwarna putih sangat putih seperti mayat, anak kecil itu yang melihat si remaja menghampirinya. 

'hei mau main sama aku?" Ajak anak kecil itu, anehnya si remaja merasakan penolakan yang kuat dari ajakan si anak kecil. 

"Tidak, bangsat, anjing, ngentot, main saja sendiri sana jangan ganggu gue" mendengar penolakam kasar dari si remaja sang anak kecil sedih dan seluruh matanya berwarna hitam baik kornea, iris, dan pupilnya semuanya berwarna hitam pekat. 

Siapapun yang melihatnya atau sedang waras saat itu mereka pasti takut, tapi tidak bagi si remaja dia melihat kesedihan dari sang anak kecil dan merasa aneh kenapa dia bisa berkata kasar padahal dia bisa menolak secara baik baik. 

"Nah itu baik bagimu untuk menolaknya" sebuah suara tiba tiba terdengar, si remaja refleks melihat sekeliling. Bukan dari si pria misterius atau si anak kecil yang bersedih, lantas darimana sih suara itu datang? Pikirnya. 

"Halo namaku john royy smith" seorang pria kaukasia yang melayang menghampirinya, dia memiliki senyum ramah, wajah yang penuh ceria, kulit hampir kecoklatan, rambut pirang, dan mata biru.

"Wahh bagaimana kamu bisa melayang?" tanya si remaja. 

"Ohh ini, kamu juga bisa kok siapapun yang menggunakan tubuh astral dapat melayang" kata john.

"Wahh apa yang terjadi padamu hingga malaikat pelindungmu turun tangan?" Tanya john. 

"Malaikat pelindung? Maksudmu pria misterius ini?" Tanya remaja itu balik. 

"Tentu!.....  Oh sial ada panggilan darurat....  ehem nah nak walau kita baru pertama kali bertemu entah kenapa aku rasa kamu cocok untuk menjadi druid jadi ambil buku ini dan sampai jumpa" john memunculkan sebuah buku yang tampak kuno kepada si remaja lalu pergi menghilang begitu saja. 

Si remaja tidak tahu apa yang terjadi jadi daripada memikirkannya dia lebih baik cepat kembali ke tubuhnya, dia pergi menuju rumahnya dan mengabaikan anak kecil yang sedang bersedih.

Saat sampai rumahnya tiba tiba dia seperti mendapatkan ilham bahwa dia harus cepat cepat kembali, mempercepat langkahnya si remaja menembus pintu dan merasakan sensasi yang sama lagi ketika menembus benda fisik lalu menuju kamarnya dan masuk kembali ke tubuhnya. 

Suara adzan shubuh terdengar berkumandang, si remaja terbangun dari tidurnya. Tadi adalah mimpi yang aneh pikirnya bahkan jantungnya masih berdetak kencang,karena merasa haus dia turun dari tempat tidurnya. tiba tiba terdengar suara benda jatuh dan sepertinya benda itu tadi berada di atas perutnya lalu karena dia bergerak tiba tiba benda itu pun terjatuh. 

Si remaja melihat benda apa yang jatuh, di lantai ada sebuah buku kuno yang dia dapatkan dari pria aneh bernama john. Si remaja pun mengambil buku itu penasaran dan alangkah takjubnya ia melihat ukiran akar, batang, dan daun dalam buku itu bergerak sendiri serta judul bukunya yang ditulis dalam bahasa aneh tiba tiba bercahaya emas dan mengambang lalu membentuk kata dalam bahasa indonesia, setelah tertulis dalam bahasa indonesia kata kata judul dalam buku itu kembali ke sampulnya.

Si remaja membaca judul buku tersebut dan di situ tertulis : 

Seni Druid Kuno Dan Modern

avataravatar