webnovel

Bab 7

Fugaku mengangguk, kemudian ia berjalan keluar dari pintu keluarga Vegas dengan langkahnya yang besar. Sebuah mobil Audi dove hitam berhenti di depan pintu, Fugaku membuka pintu mobil dan duduk ke dalam. Orang yang duduk di kursi pengemudi adalah Shilpy yang berpakaian hitam.

Hanya saja, mata Shilpy yang sekarang penuh dengan tatapan tidak senang, "Tuan Muda, mereka tidak mempunyai hak untuk memperlakukan Anda seperti ini, maukah saya pergi …"

"Cukup!" Fugaku memotong perkataan Shilpy, kemudian melirik Sam yang dipukul hingga pingsan, "Apakah masalahnya sudah diselesaikan?"

"Aman, Tuan, semuanya sudah selesai," Ekspresi di wajah Shilpy berubah menjadi tegas, ia mengemudikan mobil sambil melapor.

"Nona Aprilia bekerja di Gedung Pusat, dan merupakan pendiri dari YNetwork yang bergerak di bidang kosmetik, tepatnya berada di Megalith. Kemudian ia memiliki seorang anak wanita yang berusia kurang lebih lima tahun."

Dalam waktu sesaat, raut wajah Fugaku seperti menerima pukulan besar, seluruh tubuhnya gemetar dengan sangat kuat.

"Putri? Aku … apa sudah memiliki anak?" Ekspresi Fugaku tiba-tiba berubah menjadi sangat gugup, bibirnya berbicara terbata-bata.

Tatapannya terlihat jelas penuh emosional, ada kesenangan, harapan dan juga kebingungan. Dengan cepat beberapa emosi ini berubah menjadi penyesalan yang dalam. Selama ini, Fugaku mempertaruhkan nyawanya demi negara, dia tidak mengecewakan semua orang.

Satu-satunya adalah mengecewakan Aprilia. Awalnya merupakan dua orang yang tidak memiliki hubungan, tapi karena takdir, mereka terikat bersama. Pada malam itu, Fugaku sudah kehilangan kesadaran, Aprilia menjadi penyelamat terakhirnya.

Pada malam itu, suara guntur mengguncang langit, percikan air menghantam bumi. Bagi mereka berdua, ini adalah pertama kalinya, sakit dan juga senang. Dan pada saat ini, Fugaku baru tahu bahwa Aprilia mengandung anaknya karena tindakannya pada malam itu.

Begitu memikirkan ini, tatapan Fugaku sudah berubah menjadi tegas dan gigih, ia tidak marah tetapi memberi tekanan pada orang lain dengan temperamennya.

"Jika hutangku padamu tidak bisa kubayar seumur hidup ini, maka … Semoga kamu tenang dan bahagia seumur hidup ini, damai dan bebas dari kekhawatiran!" pikir Fugaku.

Fugaku bertanya sambil tersenyum polos, "Apakah dia bekerja di Gedung Pusat kota?"

"Iya, Tuan Muda." Shilpy menatap Fugaku melalui kaca spion, menyadari bahwa Tuan Mudanya berubah menjadi tidak seperti sebelumnya.

"Beli seluruh Gedung itu."

"Baik." Setelah berkata, Shilpy mengeluarkan ponsel dan menghubungi sebuah nomor telepon, menginstruksikan bawahannya untuk menjelaskan keinginan Fugaku.

Saat ini, jika ada orang yang mendengar percakapan antara Fugaku dan Shilpy, orang itu pasti akan kaget hingga bola matanya jatuh. Gedung Pusat juga dikenal sebagai wilayah gedung Northern, memiliki ketinggian bagaikan pencakar langit. Layak disebut sebagai tempat berkumpulnya para elite yang paling berkelas tinggi di Kota Northern.

Masyarakat jelas akan sangat bangga jika mereka bekerja di Gedung Pusat Kota, tidak hanya upah kesejahteraannya yang baik. Tapi juga karena tempat ini merupakan tempat berkumpulnya elite yang berkelas tinggi. Selama bisa masuk ke lingkungan bisnis ini, maka setara dengan setengah kaki sudah melangkah ke ruang lingkup kekuasaan bisnis wilayah Northern, mereka akan terlihat memiliki nilai bisnis yang tak ternilai.

Kemudian, pembicaraan dua orang ini yang santai, berbicara langsung ingin membeli seluruh Gedung Pusat, bagaimana mungkin?

Tapi orang yang kenal dengan Fugaku pasti tahu bahwa Fugaku jelas miskin alias kekurangan uang. Faktanya, aliran dana di bawah kepemimpinan Fugaku sudah mencapai tingkat yang tidak dapat terhitung.

Bagi Fugaku, uang hanyalah sebuah angka. Beberapa menit kemudian, ponselnya berdering.

Shilpy menjawab dengan acuh tak acuh, kemudian langsung menutup telepon, ia menoleh dan berkata dengan hormat, "Tuan Muda, Gedung Pusat sudah berhasil dibeli, sekarang Gedung itu sudah menjadi milik Anda. "

"Selain itu, pemilik awal, Marc, bertanya pada Anda apakah Anda mempunyai waktu, dia berencana untuk mengadakan acara serah terima Gedung itu untuk Anda."

"Tidak, aku tidak ada waktu." Shilpy masih belum selesai berbicara, perkataannya langsung dipotong oleh Fugaku, "Suruh dia mengurus surat-surat itu, lalu bicara lagi setelah selesai, dan jangan lupa, aku ingin nama Gedung itu diubah menjadi Altar Company."

"Baik." Shilpy mengangguk dan tidak berbicara lagi.

Setelah menyuruh Fugaku pulang, Shanny kembali ke dalam rumah, duduk sendirian di sofa dan melamun. Putri, Jane, Bastian dan lainnya juga duduk di sekitar Dimitri yang masih koma, semuanya terlihat cemas. Keluarga Vegas seakan-akan kehilangan tulang punggung mereka, ini bagaikan hantaman Meteor menuju bumi.

"Lebih baik kita segera mempersiapkan urusan pemakaman." Bastian berdiri dan berkata dengan ekspresi sedih.

Setelah mendengarkan ini, ekspresi semua orang menegang, tapi begitu menatap wajah Dimitri yang tenang, semuanya tetap tidak mengatakan apa-apa.

"Uhuk! Uhuk!" Tiba-tiba Dimitri yang koma mengeluarkan suara batuk, perlahan-lahan ia membuka mata.

Begitu melihat adegan ini, semua anggota dari keluarga Vegas terpaku. Mereka tercengang beberapa detik, kemudian tiba-tiba berdiri dan mengelilingi Dimitri.

"Lihat!"

"Dimitri … Kamu telah menakutiku, apa kamu sudah merasa baikan?"

"Kakak, kamu sudah bangun!"

"Ayah!"

Kekhawatiran di dalam hati semua anggota keluarga Vegas akhirnya menjadi lega, ekspresi mereka juga menjadi lebih santai. Shanny memeluk Dimitri dengan erat, semua orang menangis penuh bahagia, ini membuat Dimitri tercengang.

Setelah itu, Dimitri teringat masalah tentang dirinya sendiri yang berada dalam keadaan koma, Dimitri mempersiapkan laporan lelang di ruang kerja. Dimitri merasa haus dan minum secangkir teh, dan setelah minum teh, Dimitri langsung mengalami serangan jantung. Tidak tahu kemana obat serangan jantung yang biasa ia minum, Dimitri tidak tahan lagi dan pingsan, sampai sekarang Dimitri baru sadar dengan tubuh yang lemah.

Saat Dimitri berada dalam keadaan koma, keluarganya terus menemaninya, Dimitri berkata dengan tersenyum, "Aku masih belum mati, untuk apa kalian menangis?"

Setelah berkata sampai sini, Dimitri tercengang sejenak, kemudian merasakan kondisi tubuhnya dan berkata, "Sekarang aku merasa sangat baik, sama sekali tidak merasa sakit apapun, apakah kalian memanggil dokter yang sangat terampil?"

"Itu …" Perkataan ini masih baik jika tidak mengatakannya, tapi begitu mengatakannya, semua orang yang ada di sini menjadi tegang.

Dari awal sampai akhir, Fugaku yang mengobati Dimitri dengan menggunakan teknik akupunktur.

"Jangan-jangan … Fugaku?"

Begitu pemikiran ini muncul, Putri, Jane, Shanny dan lainnya berpenampilan seperti orang bodoh, ekspresi mereka menjadi lambat.

"Tidak mungkin, tidak mungkin ..."

"Ini pasti keberuntungan saja, pasti hanya kebetulan!"

"Apa yang terjadi?"

Setelah melihat semua orang saling memandang, ekspresi Dimitri juga menjadi tegas. Penyakitnya sudah sembuh, ditambah dia merupakan kepala keluarga, jadi terlihat membawa semacam aura yang membuat orang ketakutan.

Putri dan Shanny bergumam, tidak berani berbicara.

"Bilang atau tidak, apakah kalian sudah tidak mendengar perkataanku?" Begitu melihat istri dan putrinya juga membohonginya, suara Dimitri menjadi semakin tegas.

Putri terkejut, dia hanya bisa memberanikan diri untuk mengatakan masalah tentang Fugaku pernah pulang. Bahkan jika Putri mengatakannya ke arah keberuntungan saja. api juga Fugaku yang menyembuhkan Dimitri, hasilnya tidak akan berubah.

"Sebenarnya … Fugaku pernah datang dan mengobatimu."

"Apa? Fugaku pernah datang? Dan juga mengobatiku?" Bisa dilihat bahwa tubuh Dimitri gemetar, ia mencubit tubuhnya dengan kuat. Dan ternyata ini bukanlah mimpi.

Jadi, Dimitri bartanya dengan penuh semangat, "Dimana Fugaku sekarang?"