webnovel

Wali Nikah

Beberapa tahun kemudian

Kini Lili telah tumbuh menjadi gadis remaja. Jika diperhatikan Lili semakin cantik dengan senyumannya yang manis. Teman-teman sekolahnya banyak yang sudah memiliki kekasih. Tetapi, Lili selama ini tidak pernah dekat dengan teman laki-laki manapun.

"Apa kamu sudah punya kekasih?" tanya Ibu Susan kepada Lili.

"Belum". jawab Lili dengan malu.

"Serius? kalau kamu sudah punya kekasih diajak ke rumah dong!" kata Ibu Susan.

"Ih, Lili belum punya kekasih Bu. Mungkin jodohnya Lili sudah tidak ada di dunia ini." jawab Lili dengan asal.

"Jangan bicara tidak baik seperti itu." kata Ibu Susan sedikit membentak Lili.

"Maaf." Jawab Lili merasa bersalah.

"Tidak masalah jika kamu ingin menikah sebelum lulus kuliah." kata Ibu Susan.

"Lagi pula kalau sudah punya kekasih dan menikah, siapa yang akan menjadi wali nikah ku? Ayah Rudi bukan ayah kandungku dan sampai sekarang tidak ada kabar tentang orang tua kandungku." batin Lili

"Sudahlah, Lili berangkat kuliah dulu, Bu." kata Lili segera meraih tangan ibunya dan menciumnya.

"Hati-hati di jalan, Sayang." kata Ibu Susan mencium kedua pipi anaknya itu.

*

Di kampus Lili mengikuti kelas mata kuliah seperti biasa, di waktu senggang dia pergi dengan teman-temannya ke taman atau kantin untuk sekadar duduk, ngobrol, dan makan.

Lili memainkan ponselnya dan membuka Facebooknya. Lili melihat gambar yang ia posting beberapa hari lalu telah disukai teman-teman media sosialnya. Lili melihat ada seseorang yang meninggalkan komentar di gambar tersebut.

"I love you" komentar seseorang itu

Lili hanya mengabaikannya saja karena itu memang hal yang sudah biasa dilakukan orang-orang pada umumnya.

"Kamu mau makan apa?" tanya Laras.

"Ayam geprek aja". kata Lili

"Kamu suka pedas apa nggak?" tanya Laras lagi

"Jangan khawatir aku kuat makan pedas." jawab Lili.

"Ok. Tolong ayam gepreknya dua porsi bang." kata Laras kepada penjual itu.

"Siap, Non." kata Abang penjual.