webnovel

Bermain

Beberapa anak kecil bersorak-sorak di halaman rumah Lili. Mereka sedang asyik memainkan sebuah permainan lompat tali.

"Hom pim pa alaium gambreng"

"Pagi pagi makan nasi goreng"

Seru anak-anak bermain dan tertawa bersama. Setelah lama bermain Ibu Susan memanggil anaknya untuk pulang karena sudah sore.

"Kenapa ibu kamu galak sekali sama kamu?" tanya seorang temannya.

"Tidak. Ibu ku baik." sahut Lili kesal dengan perkataan temannya itu.

"Itu bukan ibu kandung mu." ucap Laras kepada Lili.

Lili yang mendengar bahwa ibunya bukan orang tua aslinya menjadi gelisah kembali.

"Kenapa orang-orang mengatakan seperti itu?" pikir Lili. Ini bukan yang pertama kalinya dia mendengar perkataan itu. Lili menjadi banyak berpikir. Meskipun dia masih anak umur tujuh tahun jika ada yang mengatakan dirinya anak angkat hatinya pasti terasa sedih. Lili tidak berani lagi untuk bertanya tentang identitasnya kepada sang ibu, dia hanya menyimpannya di dalam hati dan pikirannya saja.

Sampai suatu hari itu Lili ingin melihat buku nikah ayah dan ibunya. Lili masuk di kamar tidur orang tuanya dan membuka lemari. Di ambilnya buku nikah itu dan melihat gambar ayah dan ibunya lagi. Kemudian ia melihat selembar kertas yang sudah kusam dan dibukanya lipatan kertas itu. Lili membacanya dalam hati isi tulisan di kertas itu.

Tiba - tiba

Sreeeet!

Lili mengangkat kepalanya karena terkejut dilihatnya sang ayah dengan cepat memasukkan kembali buku nikah dan kertas coklat itu. Kemudian ayah pergi keluar kamar menuju teras rumah dan duduk disamping ibunya.

Lili masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Ia memikirkan apa arti dari surat itu. Beberapa saat kemudian Lili tersadar dan mencoba bersikap biasa saja seperti tidak mengetahui apa-apa. Lili beranjak dari tempat tidurnya lalu mengikuti sang ayah dan bergelayut manja di tangan ayahnya.