Kau Anggap Aku Ini Siapa?

Pagi telah tiba.

Hingga detik ini, Jian Lu baru saja menyadari bahwa pria yang membuatnya memohon tadi malam bukanlah pacarnya, Si Chen!

Jadi, siapa pria ini?

Jian Lu gemetar ketakutan, pria itu baru bangun dari tidurnya. Ketika dia menutup matanya, saat itu juga dia mendengar suara yang berisik dari sebelahnya.

Setelah itu hening, suara tadi tak terdengar lagi.

Mungkinkah suara itu pergi?

Jian Lu membuka matanya dengan tubuhnya yang masih tetap gemetar. Kemudian pandangan matanya menatap sepasang mata yang hitam pekat yang saat itu juga sedang memandang dengan makna tertentu.

"Ah! Kau…"

Dia memandangi sepasang mata yang indah itu. Pundaknya yang kurus ikut gemetaran, seolah-olah sedang ketakutan.

"Tidak sedang pura-pura tidur, kan?"

Pria yang mengenakan jas itu berdiri di depan tempat tidur sambil menatap Jian Lu. Situasi seperti itu membuatnya terlihat seperti seorang kaisar dunia. Bibir tipis yang kemerahan itu sedikit mengerucut, terlihat asing dan dingin.

Jian Lu pun tetap diam ia tidak menjawab sepatah katapun.

Jian Lu menggigit bibir bawah dengan giginya yang putih. Dalam situasi seperti ini ia hanya bisa diam karena merasa malu sekaligus kesal.

"Kau… Aku… Kita…"

"Stop."

Jelas sekali Bo Xiunian mulai sedikit emosi, kemudian dia mengeluarkan dompet kulit warna hitam dan kartu nama emas pucat lalu meletakkannya di sisi tempat tidur.

"Jika ada yang diperlukan kamu bisa mencariku."

"Hah?" Jian Lu menatapnya heran, matanya tampak kosong. Tidak disangka ekspresi pria ini terasa tenang, tapi juga terlihat angkuh.

"Apa maksudmu?"

Bo Xiunian berbalik dan meninggalkannya dengan kalimat menyinggung, "Menolongmu satu kali. Tenang, kami masih menyimpan semua uang dan barang." Dengan sangat santai Bo Xiunian mengatakannya kepada Jian Lu.

Seketika Jian Lu mengangkat kepalanya. Dengan tajam, matanya menyorot penuh amarah.

"Kau anggap aku ini siapa?"

Bo Xiunian berhenti melangkah, matanya melirik ke wajah Jian Lu dengan sinis. "Kau menjual diri sendiri atau tidak?"

"....." Gadis ini kembali hening.

Jian Lu memperhatikan punggung pria itu yang sedang berjalan menuju pintu, pipi yang cerah dan anggun itu berangsur-angsur memerah. Bukan malu, melainkan merasa sangat kesal.

"Bajingan!"

Geraman yang memilukan menunjukkan kemarahannya.

Kriitt—— ( Suara pintu dibuka)

Setelah Bo Xiunan melewati pintu itu, pintu ruangan ini mulai tertutup dengan pelan. Sempat terlihat tatapan mata pria itu dengan kilatan cahaya yang berbeda. Beberapa detik kemudian, sikap pria itu kembali tenang. Seakan tidak terjadi apa-apa, kaki panjang yang memakai celana setelan mahal itu melangkah keluar.

Jian Lu makin marah. Dia masih belum merasa lega atas hal yang telah terjadi padanya. Kemudian Jian Lu mengambil kartu nama tadi dan langsung merobeknya. Lalu melemparkan sobekan kartu nama itu ke atas dan membiarkan potongannya turun perlahan ke arah lantai.

"Bajingan, sungguh sial!" Pikirnya.

Memikirkan tentang Chen…

Bagaimana Jian Lu bisa menjelaskan semua itu kepadanya?

Kepanikan memenuhi hatinya. Tangannya membuka selimut dengan beringas. Sayangnya ketika kakinya belum sempat mendarat di atas karpet dari wol murni itu, tiba-tiba terdengar bunyi "Brak!"

Pintu ruangan itu didobrak, pintu pun terbuka lebar. Jian Lu yang awalnya marah malah berubah ketakutan. Secara naluriah, dirinya kembali ke tempat tidur, lalu membungkus erat tubuhnya dengan selimut.

Tap.. Tap… Tap…. (suara langkah kaki dengan sepatu)

Tanpa pemberitahuan apapun, beberapa wartawan media menyerbu masuk. Seketika Jian Lu memejamkan mata, mengangkat tangannya untuk menutupi wajahnya, dan mulutnya menjerit sangat keras.

"Kalian siapa? Keluar!"

Suara flash kamera terus berbunyi, kemudian orang-orang itu bertanya, "Nyona Jian Lu, sekitar satu minggu lagi. Anda dan tunangan anda, General Manajer Si Cheng akan melangsungkan pernikahan. Apa alasan anda untuk berselingkuh?"

"Apakah disebabkan perasaan anda yang hancur? Ataukah anda tidak ingin kesepian sehingga menginginkan dua prang pria sekaligus?" Jian Lu terus disudutkan dengan pertanyaan yang menyakitkan.

"Apakah pernikahan anda akan tetap dilaksanakan seperti biasa?" Satu pertanyaan yang menusuk hatinya.

Jian Lu pun kembali terdiam.

Pertanyaan-pertanyaan seperti hinaan dan menjatuhkan itu memenuhi telinga Jian Lu. Dibawah kerumunan para wartawan, tubuh kurus Jian Lu terus berusaha untuk menghindar, wajahnya tampak pucat dan penuh kepanikan.

"Aku, tidak…" Teriaknya.

"Jian Lu, beraninya kau menghianatiku!" Tiba-tiba, suara menggeram disertai dengan langkah kaki itu terdengar dari balik wartawan.

---

Fast Pass dan Koin yang digunakan pada tanggal 14 Januari hingga 14 Februari akan dikembalikan mulai 15 Februari 2020. Proses ini memerlukan 7 hari kerja untuk dilaksanakan.

Judul-judul pilihan baru untuk program Percobaan Membaca akan dimulai pada 15 Februari 2020. Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.