1 PELARIAN 1

Hari ini tepatnya hari minggu di bulan juni, Langit akan pergi meninggalkan rumahnya tidak denga berpamitan dan tidak juga dengan memberi salam.

"Tak apa, aku merasa harus benar benar pergi walau tidak memberitau siapapun." Ujar Langit sembari membuang nafas berat.

"Okey bali, am coming."

.

.

.

"Silakan duduk di pesawat anda masing masing sesuai nomor urut kursi anda" Pandu seoarang pramugari.

"Patih!." panggil seorang pramugari yang berdiri depan pintu

"Iya, sebentar. baik terimakasih sudah mendengar panduanya semoga perjalanan kalian menyenangkan." ujar pramugari yang bernama Patih itu.

Keadaan pesawat mulai tenang, begitu hangat dan sunyi membuat para penumpang nyaman.

.

.

.

"Yunda, ono opo kok nyeluki Patih mau?" Tanya Patih menggunakan logat jawa.

"ndak ada apa apa kok Patih, Yunda cuma ingin di temani kalau Patih sudah selesai."Cengir pramugari bernama Yunda itu.

"Aku kira tadi ada apa, kita ini lagi di pesawat Yunda nggak mungkin kesepian soalnya pesawat nya rame." Senyum Patih.

"oiyo ya, yowes saiki kita masuk dulu pesawat udah mau berangkat arep mabur." cekikik Yunda.

"nggeh yunda, ayo gabung sama yang lain."

.

.

.

"Permisi mas, tolong perangkatnya di matikan dulu ya." ujar Patih sembari tersenyum ramah.

"Mending elu gausah sok kenal gua deh" Langit yang merasa terganggu langsung mematikan perangkatnya tanpa melirik Patih sedikitpun.

"Ah, iya mas maaf saya menganggu." Patih yang terkejut langsung buru buru pergi kebagian belakang.

.

.

.

dua jam berlalu dan penerbangan pun berakhir saat pesawat sudah mendarat di bandara.

"Yunda , aku duluan ya sampai ketemu di penerbangan selanjutnya !" Teriak Patih.

"Kabari aku nanti ya , Patih !"

Patih mendapat liburan dan akhirnya memutuskan berlibur di Bali.

"Entah karena apa, tapi aku merasa ada sesuatu yang membawaku kemari." Patih tersenyum senang mengamati lingkungan sekitarnya.

.

.

.

.

"Uwaw Bali, oke stop takjub nya pertama tama aku harus cari villa yang bisa aku huni selama dua minggu ke depan."

Langit mengotak atik ponselnya untuk memesan taksi online, tidak butuh waktu lama cukup 10menit taksinya sudah datang menghampiri.

"Atas nama Bapak Langit ?" tanya supir taksi tersebut.

"Ralat pak, Mas Langit hehe." kekeh Langit.

"Ah iya, Mas Langit silakan naik." senyum bapak itu ramah.

"Trims pak." Sahut Langit ramah.

avataravatar
Next chapter