webnovel

MERANTAU KE KOTA

Tino pemuda desa, dari keluarga biasa dan miskin, Tino hanya tamat sekolah madrasah Tsanawiyah setara dengan SMP, dia pergi merantau ke Jakarta diajak oleh pamannya untuk bekerja sebagai pengantar barang di sebuah perusahaan di Jakarta barat, dia diterima kerja sebagai asisten driver karena dia belum bisa mengendarai mobil, setelah beberapa lama dia bekerja dan sudah bisa menyetir mobil, akhirnya Tino jadi sopir juga.

Singkat cerita Tino dikenalkan dengan seorang wanita cantik oleh temannya saat itu, Dia Novi anak pertama mempunyai empat saudara perempuan, setelah Tino dan Novi kenal dan rasanya hatinya nyaman sekali saat ngobrol akhirnya Tino dan Novi menjalin hubungan.

Setelah beberapa lama Novi pacaran sama Tino, akhirnya Novi memperkenalkan Tino dengan keluarganya terutama dengan ibu dan adiknya saat perkenalan itu Tino baru ketemu dengan ibu dan adik perempuannya yang pas di bawah Novi.

Ibu dan adiknya sama cantiknya dengan Novi, setelah sekian lama berpacaran akhirnya Tino dan Novi menikah sekitar tahun 2008, setelah menikah Tino dan Novi tidak langsung pindah karena tidak diperbolehkan sama ibu mertuanya, Tino dan Novi disuruh tinggal 1 rumah dengan mertuanya, karena rumahnya cukup besar.

Tinggal 1 rumah dengan mertuanya Tino merasa canggung tapi lama kelamaan terbiasa. Pada suatu hari Tino kepingin buang air kecil, lalu Tino keluar dari kamar dan menuju toilet yang berdekatan dengan kamar mandi dan dapur, sesampainya didepan toilet tiba - tiba ibu mertuanya keluar dari kamar mandi, betapa kagetnya Tino melihat ibu mertuanya keluar dari kamar mandi yang ternyata ibu mertuanya tidak menutupi badannya dengan apapun alias telanjang bulat, sampai Tino melongo dibuatnya.

"Eits. . Tino kirain tidak ada orang" ucap ibu mertuanya sambil menutupi me**k dan gunung kembarnya dengan tangan.

"Iya bu... kenapa ibu ko tidak pakai handuk? Tanya Tino sambil memalingkan wajahnya

"Iya ibu lupa tadi pas habis masak langsung masuk kamar mandi karena rumah sepi jadi ibu langsung masuk saja tanpa pakaian dan juga handuk" terang ibu mertuanya

Dengan cepat ibu mertuanya jalan menuju kamarnya yang tidak jauh dari kamar mandi, lalu Tino masuk ke toilet, didalam toilet Tino terbayang dengan kejadian barusan yang di alaminya, walaupun umur sudah diatas 40 tahun tapi bodynya masih aduhai bersih, putih, dan yang paling terngiang adalah me**knya itu tidak ada tumbuhan bersih banget, "tapi akh...itu kan ibu dari istriku" ucap Tino dalam hati

Hari terus berlalu dan Tino masih tinggal disitu bersama istri dan keluarganya, saat itu jam 5 sore Tino sudah sampai rumah biasanya Tino pulang kerja selalu malam, namun kali ini sedang pulang cepat.

Seperti biasanya pulang kerja Tino langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, dan kejadian beberapa Minggu yang lalu kini terulang kembali, betapa terkejutnya ibu mertuanya.

"Eits....Tino kamu sudah pulang? Ucap ibu mertuanya seperti biasa dia sambil menutupi me**k dan gunung kembarnya

"I...iya bu, ini baru pu..pulang" jawab Tino dengan gugup sambil memalingkan wajahnya

"Maaf Tino ibu lupa membawa handuk lagi" ucap ibu mertuanya sambil setengah berlari menuju kamarnya

Memang rumah ibu mertua Tino selalu sepi jika sore karena semua pada kerja dan pulang malam, bapak mertuanya bekerja di proyek yang jarang pulang, Novi dan adik iparnya bekerja di mall pulangnya malam, hanya ibu mertuanya saja yang selalu berada dirumah.

Setelah itu Tino langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah selesai Tino masuk ke kamar, pikiran Tino berkecamuk "apa ini kebetulan atau memang seperti itu? Akh... sudahlah mungkin hanya kebetulan saja" ucap Tino dalam hati.

Suatu hari kejadian terulang lagi, tapi kali ini agak berbeda, jika sebelumnya lihat pas keluar dari kamar mandi, namun kali ini ibu mertuanya mandi tanpa menutup pintu, begitu Tino melihatnya ups...Tino kaget sejenak Tino memandang tapi langsung berbalik keluar ke depan duduk di teras sambil memainkan ponselnya. Lalu ibu mertuanya menghampiri Tino yang berada di teras depan dan bertanya.

"Eh... Tino kamu sudah pulang tumben sore lagi" ucap ibu mertuanya

"Iya bu, lagi cepet bu kerjaan dan jalanan juga lancar jadi pulang sore bu" jawab Tino

"Tadi pas ibu mandi sepertinya ada yg berdiri didekat pintu itu kamu atau bukan? Tanya ibu mertuanya

"Ups... waduh ketahuan ini" ucap Tino dalam hati dan Tino menjawab dengan polos

"I...iya bu, memang kenapa bu? Jawab Tino

"Oh.... tidak apa-apa kalau itu kamu, maaf tadi ibu tidak tutup pintu karena ibu takut ada setan, ya sudah ibu masuk dulu" sahut ibu mertuanya

"Iya bu...." Jawab Tino singkat

Pikiran Tino kembali berkecamuk, ini godaan atau apa ini, bisa-bisa aku kebablasan kalau begini, tubuhnya begitu indah, putih, mulus, dan masih kencang walaupun sudah tua, andaikan aku bisa menikmatinya wah... bagaimana rasanya yang? Pikiran Tino melayang membayangkan tubuh ibu mertuanya. Karena terlalu sering memergoki ibu mertuanya seperti itu akhirnya Tino terbiasa dan tidak canggung lagi.

Suatu hari Tino kembali memergoki ibu mertuaku tanpa busana dan kali ini Tino tidak memalingkan wajahnya justru Tino memandangi tubuh ibu mertuanya yang putih dan mulus itu, tanpa rasa canggung dia berdiri di depan pintu kamar mandi.

"Eits .... Tino, kamu sedang apa berdiri di situ? Tanya ibu mertuanya seperti biasa sambil menutupi me**k dan gunung kembarnya

"Iya bu, aku sedang memandangi tubuh ibu yang indah, walaupun sudah tua tapi tubuh ibu masih seperti ABG bu" ucap Tino yang memberanikan diri untuk menggodanya

"Akh... Tino...kamu bisa saja, ibu jadi tersipu" ucap ibu mertuanya

Karena pujian dari Tino ibu mertuanya lupa tangan yang menutupi me**knya terangkat, dan terlihat jelas me**k ibu mertuanya itu.

"Iya bener bu tuh me**k ibu indah sekali dipandang, putih bersih serta bibinya merah merona tanpa bulu lagi bu" jelas Tino

"Ups...lupa tangan ibu ngangkat, tapi apa benar katamu itu no? Tanya ibu mertuanya

"Ya benar tah bu masa aku bohong sih" kata Tino untuk memuji mertuanya biar tambah melayang

"Ya sudah ibu mau kekamar dulu yah Tino" ucap ibu mertuanya sambil setengah berlari menuju kamarnya

"Iya bu..." Jawab Tino singkat

Dan Tino masuk ke kamar mandi, setelah selesai mandi Tino menuju ke kamarnya dari kamar mandi ke kamar Tino melewati kamar ibu mertuanya yang saat itu pintunya terbuka sedikit, ketika Tino lewat tiba-tiba ibu mertuanya memanggil Tino.

"Tino....!!! Teriak ibu mertuanya

"Iya bu...!! Jawab Tino

"Kesini sebentar... Tino.." sahut ibu mertuanya

"Iya bu tunggu aku pakai baju dulu" sahut Tino dari kamarnya

"Tidak usah tino... sebentar saja ko" ucap ibu mertuanya

Dan akhirnya Tino pun menuruti perkataannya, sesampainya didalam kamar ibu mertuanya Tino bingung dalam hati Tino bertanya kenapa ibu belum pakai baju cuma pakai handuk saja tapi akh sudahlah, lalu Tino tanya ke ibu mertuanya.

Ada apa bu, ibu memanggil ku? Tanya Tino pada ibu mertuanya

"Ibu cuma mau tanya tadi kamu bilang punya ibu masih cakep, cakep mana sama punya Novi? Tanya ibu mertuanya

"Ya sebenarnya sama saja sih bu, cuma punya ibu itu tidak ada bulunya sedangkan punya novi ada bulunya jadi punya ibu kelihatan lebih jelas menggoda" ucap Tino sampai lupa keceplosan.

"Akh...masa sih kamu ini bisa saja menyanjung ibu" ucap ibu mertuanya

"Iya bener bu, serius" jawab Tino

"Kamu mau coba merasakan me**k ibu tidak? Ucap ibu mertuanya

Setengah kaget Tino melongo, dalam hatinya bertanya maksudnya apa? Akhirnya Tino beranikan diri untuk balik tanya

"Maksud ibu apa bu? Tanya Tino pada ibu mertuanya

"Akh...kamu ini pura - pura saja sudahlah kalau mau mumpung masih ada waktu nanti keburu mereka pada pulang kerja" jawab ibu mertuanya

Lalu ibu mertuanya membuka handuk yang melilit tubuhnya dan kemudian menghempaskan tubuhnya di atas kasur dan berkata kunci pintunya Tino, dan Tino pun menuruti kata ibu mertuanya, setelah Tino mengunci pintu Tino berdiri didekat ranjang sambil memandangi tubuh ibu mertuanya yang tubuhnya mulus itu.

"Tino...!!! Ibu mertuanya mengagetkan Tino yang bengong

"I...iya bu...!! Jawab Tino gugup

"Ayolah... buruan nanti mereka pulang loh.." ucap ibu mertuanya

Tanpa pikir panjang Tino langsung merebahkan tubuhnya disamping tubuh ibu mertuanya, dan Tino mencumbui tubuh ibu mertuanya, Tino melumat gunung kembarnya dan diciumi tengkuk lehernya biarpun sudah tua tapi ternyata gairah seks-nya masih membara, terbukti dia menyambut ciuman Tino.

Setelah main di gunung kembarnya lalu Tino turun main ke me**k ibu mertuanya, me**knya yang bersih putih tanpa bulu membuat Tino makin semangat, senang rasanya Tino mainin me**k ibu mertuanya.

Ibu mertuanya sangat menikmati permainan Tino, dia mendesah dan terus..menggelinjang.

"Ough.....!!! Tino, ini enak sekali rasanya Akh.....!! Desah ibu mertuanya

Maklum lah mungkin permainan Tino dengan bapak mertuanya beda

"Iya bu punya ibu juga bikin aku bersemangat bu..uh...!! Desah Tino

"Ough....ayo tino tancapkan rudal kamu di me**k ibu" pinta ibu mertuanya

"I..iya bu, dalam hatiku bertanya kok buru - buru banget yah? Tapi akh sudahlah mungkin takut ketahuan kare sebentar lagi mereka pada pulang dan akhirnya Tino menghujamkan rudal Tino ke me**k ibu mertuanya, bless... gampang masuknya mungkin karena sudah melahirkan 4 kepala jadi gampang masuknya.

"Ough... Tino besar sekali rudalmu itu Akh....!! Ibu mertuanya kembali mendesah

"Ah...masa sih bu? Tanya Tino padahal gampang masuknya tapi kenapa dibilang besar dalam hati Tino bertanya

"Iya beda dengan punya bapak kecil, maklum orang gendut memang biasa rudalnya kecil" terang ibu mertuanya

"Oh...gitu yah bu? Jawab Tino sambil menggoyangkan pinggulnya maju mundur dan ibu mertuanya pun semakin menggila goyangannya

"Ough ....!! Tino ough... !!Yeah.....!! akh....!! Desah ibu mertuanya

Tino mempercepat gerakan pinggulnya, tiba - tiba.. Akh....!!

Ibu mertuanya mendekap Tino dengan erat dan Akh....!! Cairan keluar dari dalam me**k ibu mertuanya

"Bu...ibu sudah keluar yah? Ucap Tino

"Sudah tino rasanya nikmat sekali tino, kamu sudah apa belum Tino? Ucap ibu mertuanya

"Be...belum bu" jawab Tino

"Apa karena punya ibu sudah longgar jadi kamu belum keluar yah? Tanya Ibu mertuanya

"Ah..engga juga bu, aku memang kalau main senang yg lama bu" sahut Tino

"Oh... ya sudah kamu mau dikeluarin tidak? kalu mau ibu hisap rudal kamu" tanya ibu mertuanya

"Ya mau bu tapi tidak usah di hisap bu aku mau membanjiri me**k ibu boleh tidak bu? Jawab Tino

"Oh... tentu Tino silahkan lakukan sesukamu Tino yang penting kita sama-sama enak" jawab ibu mertuanya

"Oh..iya bu" jawab Tino lalu Tino menggoyang lagi dengan cepat pinggul ibu mertuanya di tunggingin Tino tembus dari belakang dan balik lagi dari depan dan Tino rapatkan pahan ibu mertuanya Tino goyang dengan cepat dan akh.....!!

"Tino....!! aku keluar lagi, kamu sudah belum? Tanya ibu mertuanya

"Belum bu sebentar lagi nih udah mulai berasa bu" jawab Tino

"Ough.... Tino.... Ibu mertuanya menarik sprei dan Akh....!!! Tino menyemburkan cairan hangat ke dalam me**k ibu mertuanya

"Bu maaf yah aku semburkan di dalam me**k ibu" bisik Tino pada ibu mertuanya

"Gak papa tino ga papa, ibu merasa puas dengan permainan kamu" jawab ibu mertuanya

Mereka berdua terkulai lemas di atas ranjang ha....h...!!

"Biarpun sudah tua tapi ibu hebat" ucap Tino memuji ibu mertuanya

"Oh...ya apa kamu mau lagi Tino? Tanya ibu mertuanya

"Yoi pastinya bu... habis me**k ibu enak" jawab Tino

"Tapi tidak sekarang yah Tino, kalau sekarang tidak ada waktu dan masih lemes rasanya dengkul ibu ini" jawab ibu mertuanya

"Iya bu, tidak apa-apa" jawab Tino

Lalu Tino bergegas menuju kekamar mandi untuk membersihkan diri, setelah itu Tino berganti pakaian, kemudian istirahat di dalam kamarnya, karena capek habis bertempur dengan ibu mertuanya itu.