webnovel

Cinta tak Bisa di Paksa

Setelah sekian lama Hasma dan Hakim ngobrol tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 2 siang. " eh Hakim kita balik yo, udah mau sore nih, gue kan masih ada acara nanti sore.." pinta Hasma

" emang nanti sore lo mah kemana Ma?" tanya Hakim penasaran.

" ada deh...." jawab Hasma singkat sambil beranjak pergi duluan. Hasma bukan nya nggak mau ngasih tau Hakin dia mau kemana, tapi Hasma takut Hakim merasa nggak nyaman kalo tahu nanti sore Hasma di ajakin jalan oleh Azis.

Mereka pun pulang bersama berjalan kaki, di perjalanan mereka bertemu Tika dan Rohim.

" Ma,,,, " sapa Tika dari arah berlawanan. " lo sama Hakim pacaran ya?" lanjutnya penasaran, Hasma emang sering keluar bareng Hakim tapi tak pernah terlihat sebahagia ini, biasanya Hasma selalu menunjukan ekspresi dingin nya tapi sekarang di wajahnya terlihat senyuman.

" nggak lah, kita kan cuma sahabatan.." jawab Hasma masih dengan senyuman nya.

" eh gue kirain,,, " Tika sempat terhenti bicara "lah masa iya lo nggak hargain temen lo sendiri,,,,,," Tika bicara keceplosan, dan itu membuat Hakim dan Rohim kaget sekaligus penasaran, mereka menolehkan muka nya barengan. Tika kaget melihat pandangan mereka berdua, dan langsung memalingkan wajah nya ke arah lain. Lalu Hakim dan Rohim melirik ke arah Hasma, Hasma hanya pura pura nggak tahu dan langsung bicara " eh gue pulang duluan ya, takut ke buru sore...." ucap Hasma mengalihkan pembicaraan. Hakim dan Rohim saling pandang tak mengerti dan terdiam sejenak, lalu Hakim menjawab Hasma " ya udah yuk gue anter....." mereka pun berpisah, Hasma di anterin Hakim pulang dan Tika lanjut jalan bareng Rohim.

Hakim masih penasaran, apa maksud dari ucapan Tika, dia mau coba bertanya pada Hasma tapi dia bingung mau nanya apa, pada akhirnya Hakim hanya terdiam tak bicara sepatah kata pun sampai depan gedung asrama putri.

" Hakim gue udah nyampe nih, gue duluan ya...." ucap Hasma yang menyadarkan Hakim dari lamunan nya.

" oh oke, see yau...." ucap Hakim.

Hasma menoleh ke arah Hakim dan menjawab dengan senyuman "see you ...."

Hasma pun masuk ke asrama dan kembali bersiap siap, karena dia kan sore ini ada janji sama Azis,,, Hasma berharap dengan pertemuan nya sekarang, hubungan mereka jadi kembali normal dan jangan sampai ada kata berantem lagi.

*DI ASRAMA PUTRA

Setelah kembali ke asrama Hakim masih memikirkan ucapan Tika tadi, apa maksud dari ucapan nya kenapa status pacaran antara dia dan Hasma di sebut nggak menghargai teman Hasma, siap dia sebenarnya? Apa mungkin itu adalah salah satu alasan Hasma menolak nya? Berbagai macam pertanyaan yang muncul di benak Hakim.

Setelah sekian lama Hakim sibuk dengan pikiran nya itu, tak terasa hari sudah gelap dan dia di sadarkan oleh suara Rohim yang tiba tiba muncul entah dari mana. " eh mikirin apa lo serius banget, sampe gak sadar gue masuk kamar? " tanya Rohim dengan nada mengagetkan.

" eh, udah balik lo,,,,? " Hakim nanya balik seolah dia tak mendengar pertanyaan Rohim barusan.

" woy lo kenapa ngelamun, ngalihin pembicaraan aja lo??" Rohim mengulang pertanyaan nya

" eh lo ngerasa ada yang aneh nggak sih dengan ucapan nya Tika tadi,,,, ???" tanya Hakim tiba tiba. " masa si Hasma di bilang nggak ngehargain temen nya, maksud nya apa si....?" lanjut Hakim

" eh lo nanya satu satu dong,,, gue juga ngerasa aneh makanya tadi gue juga sempet nanya ke Tika, tapi dia malah ngasih jawaban yang nggak jelas." jelas Rohim dengan berbohong, karena sebenarnya Tika jelasin apa yang terjadi, hanya saja dia larang Tika untuk memberi tahu Hakim. Karena menurutnya Hakim lebih baik tahu dari mulut orang yang bersangkutan langsung.

" emang tadi si Tika jawab apa...." Hakim makin penasaran, tapi Rohim hanya menjawab nya dengan senyuman.

" nanti lo juga tahu sendiri..." jawab Rohim simpel, dan beranjak pergi ke kamar mandi.

* DI ASRAMA PUTRI

Jam sudah menunjukan pukul 8 malam, dan Hasma baru pulang...

" loh Ma kok lo baru pulang si, abis dari mana aja lo gue tungguin dari tadi, malah baru balik lo..." ucap Tika dengan nada kesal, karena emang sudah dari jam 7 dia nungguin Hasma pulang.

" tumben lo nungguin gue, ada apaan emang ?..." tanya Hasma

" eh lo tahu nggak gue tadi ceritain soal Fifit suka sama Hakim...." Tika mulai bercerita.

" cerita sama siapa? sama si Rohim?....." tanya Hasma lagi.

" iya,,,,, gimana dong si Fifit pasti marah sama gue,,," ucap Tika merasa bersalah.

" ya udah lo tinggal ngaku aja sama si Fifit apa susah nya si...." jawab Hasma dengan muka datar. " lagian kan tu anak emang beneran suka sama Hakim, apa susah nya si ngaku daripada dia terus terusan mendem, Liat Hakim bareng gue marah, padahal kan itu salah dia sendiri nggak mau jujur." lanjut Hasma dengan nada kesal.

" ih.. lo nggak bakalan ngerti, Fifit tuh beda sama lo yang bisa bicara blak blakan, dia itu orang nya pemalu, lah masa iya orang kayak gitu di suruh ngungkapin perasaan nya, sama cowok lagi, nggak bakalan bisa lah dia...." jelas Tika panjang lebar.

" lah terus lo ngapain ngerengek merasa bersalah gitu tadi, depan gue lagi, ngomong aja sono sama Fifit, kan nggak ada urusan nya juga sama gue..." Hasma agak kesel sama Tika.

" uuuh dasar orang nggak berperasaan lo, gue ngomong sama lo mau minta solusi gimana,,, eh malah bilang gitu. Udah ah gue males sama lo, mending nyari Keuis aja...." Tika marah dan beranjak meninggalkan kamar menuju kamar Keuis. Hasma emang gitu dia nggak bisa di jadikan teman curhat, walaupun sebenarnya hati nya merasa bersalah bada Fifit, tapi kayak nya untuk orang seperti Hasma susah banget untuk ngasih penjelasan.

Setelah Tika pergi Hasma langsung bersiap mandi dan beristirahat, karena mengingat besok masih harus sekolah.

Keesokan harinya Hasma berangkat sekolah bareng teman teman nya, ketika di berjalan Hasma tiba tiba bicara " Fit lo tenang aja,,, nanti gue bantu lo kasih tahu Hakim tentang perasaan lo,,, " ucaan Hasma mengejutkan Tika dan Fifit, sedangkan Keuis biasa saja tanpa ekspresi dan sibuk dengan buku nya.

Tika dan Fifit saling pandang, dan ketika mereka mau bicara, Hasma memotong nya duluan,, " nggak usah ngomong,,,, " ucap Hasma sambil menutup mulut kedua teman nya dengan jarinya. " gue tahu apa yang bakal kalian berdua bilang,,, pokok nya lo tenang aja gue bakal tanya kepastian nya pada Hakim." lanjut Hasma dan berlalu pergi mempercepat jalan nya, meninggalkan teman teman nya.

Ketika di sekolah Hasma langsung menemui Hakim ...

" Hakim,,, bisa ngomong bentar nggak....?" tanya Hasma sambil berjalan mendakati Hakim.

" eh,,, kenapa Ma? Yaudah di luar aja yo mumpung belom jam masuk kelas." ajak Hakim dan langsung mengambil tangan Hasma menarik nya ke luar kelas." mau ngomongin apaan?" tanya Hakim ketika sudah di luar kelas.

" eh gue mau ngomong serius..." Hasma memulai percakapan nya dengan Hakim. " eh Kim lo tahu nggak apa maksud dari omongan Tika kemaren,,,,?" tanya Hasma tiba tiba,,, Hakim hanya mengernyitkan kening nya pertanda dia tak tahu." sebenernya Fifit udah lama suka sama lo, gue juga tahu itu baru kemaren pas acara perlombaan tahunan...." jelas Hasma panjang lebar.

" oh jadi itu salah satu alasan lo nolak gue juga kan,,,?" Hakim menjawab dengan bertanya..

" ya mungkin itu salah satunya tapi lo juga tahu alasan yang sebenarnya kan?" Hasma nanya balik.

" iya gue tahu, lo masih punya pacar." jawab Hakim " dan lo juga harusnya tahu jelas gue nggak bakalan pertimbangin perasaan gue untuk Fifit kan?"

" iya si,,,, gue juga nggak minta lo jadian sama dia, gue cuma ngasih tahu lo aja... karena gue nggak mau Fifit terus terusan mendem perasaan nya." jelas Hasma, Hakim terdiam sejenak mendengar penjelasan Hasma.

"oke sekarang gue udah tahu, dan lo juga pasti tahu jawaban gue apa, cinta memang tak bisa di paksakan...." ucap Hakim tiba tiba dan langsung beranjak pergi ninggalin Hasma.